Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak Penentuan Target Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak

79 2 Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data perencanaan, pengawasan dan evaluasi serta kebijakan pendapatan; 3 Pelaksanaan kegiatan perencanaan, pengawasan dan evaluasi serta kebijakan pendapatan; 4 Pelaksanaan koordinasi dengan instansilembaga lainnya terkait perencanaan, pengawasan dan evaluasi serta kebijakan pendapatan; 5 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan; 6 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

C. Prosedur Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak Kabupaten Tangerang

1. Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dana bagi hasil pajak yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, khususnya Kabupaten Tangerang, terdiri dari beberapa bagian yaitu PBB, BPHTB, PPh Pasal 25 dan Pasal 29 serta PPh pasal 21. PBB dan BPHTB bersifat transitoris, artinya tanpa pemerintah daerah mengajukan penerimaan dana bagi hasil pajak pun, pemerintah pusat akan tetap membagikannya berdasarkan alokasi potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah. Sedangkan PPh bersifat given, artinya dana bagi hasil pajak tersebut merupakan pemberian dari pusat dimana pusat akan membagikan dana bagi hasil pajak tersebut sesuai dengan target nasional penerimaan PPh. 80 Penerimaan dana bagi hasil PPh dibagi menjadi 4 tahap triwulan. Saat triwulan IV, jika target nasional tidak tercapai maka dana bagi hasil PPh untuk triwulan IV tidak akan dibagikan dan jika target nasional tercapai maka dana bagi hasil PPh tersebut akan dibagikan sesuai dengan sisa dana yang belum diterima oleh daerah dalam tahun tersebut.

2. Penentuan Target Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak

Sebelum APBN disahkan, pemerintah pusat sudah menentukan berapa target pajak untuk tahun berikutnya, dengan memperkirakan berapa jumlah penerimaan pajak yang akan didapat dari setiap daerah. Dengan adanya target nasional tersebut, maka pemerintah pusat bisa menentukan alokasi sementara untuk penerimaan dana bagi hasil pajak ke setiap daerah yang diatur dalam Peraturan Menteri KeuanganPMK. Peraturan Menteri Keuangan ini mengatur mengenai batas tertinggi untuk alokasi penerimaan dana bagi hasil pajak di setiap daerah sesuai dengan potensi yang ada di masing-masing daerah. Setiap menjelang awal tahun anggaran, Direktur Jenderal Pajak atau pejabat yang diberi wewenang menyiapkanmenyediakan data tentang pembagian sementara hasil penerimaan pajak yang dirinci per Kantor Pelayanan Pajak, per Provinsi dan per KabupatenKota berdasarkan proyeksi rencana penerimaan APBN tahun anggaran bersangkutan. Data-data tersebut akan dikeluarkan bersamaan dengan terbitnya PMK sementara. Akhir triwulan IV pemerintah pusat akan mengeluarkan 81 PMK definitif untuk menentukan jumlah alokasi maksimal yang sebenarnya akan dibagikan ke setiap daerah pada tahun tersebut. Setelah mengetahui isi dari PMK sementara maka pemerintah daerah akan membandingkan dengan potensi yang ada di lapangan, apakah sesuai dengan yang telah ditetapkan atau tidak. Jika kenyataannya potensi yang ada di lapangan sesuai dengan PMK maka pemerintah daerah akan menganggarkan sesuai dengan yang tercantum di lampiran PMK, akan tetapi jika tidak sesuai dengan PMK perhitungan dari pusat salah maka pemerintah daerah hanya akan menganggarkan 80-90 dari batas maksimal yang ada di PMK tersebut.

3. Proses Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak