tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data Pengertian Pajak

v LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : LENI AMALIA No. Induk Mahasiswa : 107082003203 Fakultas : EKONOMI DAN BISNIS Jurusan : AKUNTANSI Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :

1. tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan 2. tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain 3. tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa izin pemilik karya

4. tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya

ini Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, Ciputat, 20 Mei 2011 Yang Menyatakan, Materai Rp. 6.000,- Leni Amalia vi DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Leni Amalia Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 7 Februari 1989 Alamat : Jl. Aria Putra Gg. Swadaya Rt. 009 Rw. 10 No. 09, Kedaung, Pamulang 15415 No. Telepon : 021-92409021

II. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. TK Aria Putra : Tahun 1994 - 1995 2. SD Negeri 2 Ciputat : Tahun 1995 - 2001 3. SMP Negeri 2 Ciputat : Tahun 2001 - 2004 4. SMA Negeri 1 Ciputat : Tahun 2004 - 2007 5. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Tahun 2007 – 2011

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

Ayah : Ruslan Sobri Ibu : Yang Minan Alm Alamat : Jl. Aria Putra Gg. Swadaya Rt. 009 Rw. 10 No. 09, Kedaung, Pamulang 15415 No. Telepon : 021-7499415 vii ANALYSIS RATE OF GROWTH ON PBB, BPHTB, AND PPh FOR PERSONAL AT TANGERANG REGENCY PERIOD 2005-2009 By: Leni Amalia ABSTRACT This research had done to analyze the rate of growth, contribution, and rate of effectiveness on PBB, BPHTB, and PPh for personal at Tangerang Regency period 2005-2009. This research used primary and secondary data analysis. Primary data was taken from relevant sour ce at “Dinas Pendapatan Daerah” by interviewing directly and secondary data was taken from the documents at “Dinas Pendapatan Daerah” during the period 2005 until 2009. Analysis method which is used in this research had been qualitative method. The results of this research showed that rate of effectiveness on taxes revenue sharing had been very effective and the potential rate of growth had been PBB and BPHTB, whereas PPh for personal had not been potential. Besides that, the taxes which had well contribution to the taxes revenue sharing had been PBB and BPHTB whereas PPh for personal had less contribution to the taxes revenue sharing. And taxes revenue sharing had very less contribution to the local revenue. Keywords: PBB, BPHTB, PPh for Personal, Tangerang Regency viii Analisis Tingkat Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan PBB, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB, dan Pajak Penghasilan PPh Orang Pribadi pada Kabupaten Tangerang Periode 2005-2009 Oleh: Leni Amalia ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat pertumbuhan, kontribusi, dan tingkat efektivitas PBB, BPHTB, dan PPh Orang Pribadi pada Kabupaten Tangerang periode 2005-2009. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan pejabat yang terkait, yaitu Dinas Pendapatan Daerah. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen yang ada pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang selama periode tahun 2005 s.d 2009. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat efektivitas dana bagi hasil pajak tergolong sangat efektif dan tingkat pertumbuhan yang potensial adalah BPHTB dan PBB sedangkan PPh OP tidak potensial. Selain itu, pajak yang berkontribusi baik terhadap dana bagi hasil pajak adalah PBB dan BPHTB sedangkan PPh OP kurang berkontribusi. Dan dana bagi hasil pajak sangat kurang berkontribusi terhadap pendapatan daerah. Kata kunci: PBB, BPHTB, PPh Orang Pribadi, Kabupaten Tangerang ix KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia- Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Tingkat Pertumbuhan PBB, BPHTB, dan PPh Orang Pribadi pada Kabupaten Tangerang Periode 2005-2009 ”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada: 1. Papa dan mamaku tersayang Ruslan Sobri dan Yang Minan, yang telah memberikan semangat, dan dukungan baik material maupun non material serta doa yang tiada henti-hentinya kepada penulis. 2. Keluargaku especially adik-adikku Ira, Izza, Vivi, dan Meli, Ka Yuli, serta Ua yang telah menyemangati dan memberikan banyak inspirasi dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. 4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni selaku Pembantu Dekan Bagian Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Ibu Rahmawati, SE., MM, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. 6. Ibu Yessi Fitri SE., Ak., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 7. Seluruh staf pengajar dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan banyak bantuan dan ilmu kepada penulis. x 8. Seluruh staf yang ada di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang khususnya bagian dana perimbangan, pak Tomi, pak Burhan, bu Yanti, pa Latif, pa Nurdin, dan semuanya yang tidak bisa disebutkan. Terima kasih atas bantuannya selama ini. 9. Sahabat-sahabatku yang tak kan pernah tergantikan, Siti Salwah, Yayu Poryamah, Oki Yoiko, Wulan Puspitasari, Nur Rahmi Prasna Paramita serta Raisyah Mursyid. Terima kasih atas semua kenangan, susah, senang yang pernah terjadi selama kuliah. 10. Sahabat-sahabat SMA-ku tercinta, Reni, Ika, Veti, Anya, Ana, Maya, walaupun jauh dan jarang bertemu tapi doa dan support yang kalian berikan sangat kurasakan. 11. Teman-teman alumni Akuntansi C 2007, dan alumni Pajak A 2007 mudah- mudahan kita bisa bertemu kembali di lain waktu. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Jakarta, 20 Mei 2011 Leni Amalia NIM : 107082003203 xi DAFTAR ISI COVER DALAM . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF . . . . . . . . . . . . iii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI . . . . . . . . . . . . . . . v DAFTAR RIWAYAT HIDUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vi ABSTRACT . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vii ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . viii KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ix DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xi DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xvi DAFTAR GAMBAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xvii DAFTAR LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xviii

BAB I : PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 B. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6 C. Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7 D. Manfaat Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A.

Pajak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9 1. Pengertian Pajak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9 2. Fungsi Pajak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10 xii 3. Asas Pemungutan Pajak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11 B. Otonomi Daerah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12 C. Pendapatan Daerah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15 D. Pajak Bumi dan Bangunan PBB . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19 1. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan . . . . . . . . . . . . . . . . 19 2. Objek Pajak Bumi dan Bangunan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20 3. Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan . . . . . . . . . . . 21 E. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB . . . . 23 1. Pengertian BPHTB . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23 2. Objek BPHTB . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 24 3. Bukan Objek BPHTB . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 24 4. Dasar Pengenaan BPHTB . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25 F. Pajak Penghasilan PPh Pasal 25 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27 1. Pengertian PPh Pasal 25 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27 2. Penghitungan PPh Pasal 25 dalam Hal-Hal Tertentu . . . . . 29 3. Pajak Penghasilan Pasal 25 Lainnya . . . . . . . . . . . . . . . . . . 34 G. Pajak Penghasilan PPh Pasal 29 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 35 H. Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 35 1. Pengertian PPh Pasal 21 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 35 2. Subjek PPh Pasal 21 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 36 3. Objek PPh Pasal 21 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 38 4. Perhitungan PPh Pasal 21 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 42 I. Penelitian Sebelumnya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 45 xiii J. Keterkaitan Antar Variabel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 49 1. Penerimaan PBB dengan Pendapatan Daerah . . . . . . . . . . 49 2. Penerimaan BPHTB dengan Pendapatan Daerah . . . . . . . . 50 3. Penerimaan PPh Orang Pribadi dengan Pendapatan Daerah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 50 4. Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak dengan Pendapatan Daerah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 51 K. Kerangka Pemikiran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 52

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A.

Ruang Lingkup Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 54 B. Metode Penentuan Sampel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 54 C. Metode Pengumpulan Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 55 D. Metode Analisis Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 56 1. Analisis Deskriptif Kuantitatif . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 56 2. Analisis Deskriptif Kualitatif . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 58 E. Operasional Variabel Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 59

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN A.

Gambaran Umum Kabupaten Tangerang . . . . . . . . . . . . . . . . 60 1. Sejarah Singkat Kabupaten Tangerang . . . . . . . . . . . . . . . . 60 2. Kondisi Geografis dan Demografis . . . . . . . . . . . . . . . . . . 64 3. Moto, Visi, dan Misi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 66 4. Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang . . . . . 67 5. Perekonomian Kabupaten Tangerang . . . . . . . . . . . . . . . . . 69 xiv B. Pembentukan dan Organisasi serta Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 70 1. Pembentukan Dinas Pendapatan Daerah . . . . . . . . . . . . . . 70 2. Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Daerah . . . . . . . . . 71 3. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah . . . . . 73 C. Prosedur Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak Kabupaten Tangerang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 79 1. Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak . . . . . . . . . . . . . . . . . . 79 2. Penentuan Target Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak . . . . 80 3. Proses Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak . . . . . . . . . . . . . 81 4. Kebijakan-kebijakan yang Diambil . . . . . . . . . . . . . . . . . . 83 D. Analisis Efektivitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 84 1. Penerimaan Dana Bagi Hasil PBB . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 84 2. Penerimaan Dana Bagi Hasil BPHTB . . . . . . . . . . . . . . . . . 86 3. Penerimaan Dana Bagi Hasil PPh . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 87 E. Analisis Pertumbuhan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 89 1. Penerimaan Dana Bagi Hasil PBB . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 89 2. Penerimaan Dana Bagi Hasil BPHTB . . . . . . . . . . . . . . . . 91 3. Penerimaan Dana Bagi Hasil PPh . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 92 F. Analisis Kontribusi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 94 1. Penerimaan Dana Bagi Hasil PBB . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 94 2. Penerimaan Dana Bagi Hasil BPHTB . . . . . . . . . . . . . . . . 97 3. Penerimaan Dana Bagi Hasil PPh . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 99 xv

BAB V : KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A.

Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 103 B. Implikasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 104 C. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 105 DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 107 LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 110 xvi DAFTAR TABEL No. Keterangan Halaman 2.1 Pembagian Dana Bagi Hasil Pajak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18 2.2 Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 44 2.3 Tarif PPh Pasal 17 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 45 2.4 Penelitian Sebelumnya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 45 3.1 Klasifikasi Kriteria Kontribusi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 57 3.2 Nilai dan Kriteria Tingkat Efektivitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 58 4.1 Target dan Realisasi PBB . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 84 4.2 Target dan Realisasi BPHTB . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 86 4.3 Target dan Realisasi PPh . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 88 4.4 Tingkat Pertumbuhan PBB . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 89 4.5 Tingkat Pertumbuhan BPHTB . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 91 4.6 Tingkat Pertumbuhan PPh . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 93 4.7 Kontribusi PBB . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 94 4.8 Kontribusi BPHTB . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 97 4.9 Kontribusi PPh . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 100 xvii DAFTAR GAMBAR No. Keterangan Halaman 2.1 Kerangka Pemikiran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 53 4.1 Target dan Realisasi PBB . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 85 4.2 Target dan Realisasi BPHTB . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 87 4.3 Target dan Realisasi PPh . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 89 4.4 Tingkat Pertumbuhan PBB . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 90 4.5 Tingkat Pertumbuhan BPHTB . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 92 4.6 Tingkat Pertumbuhan PPh . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 94 xviii DAFTAR LAMPIRAN No. Keterangan Halaman 1 Surat permohonan kunjungan riset dari FEB UIN Jakarta 2 Surat keterangan riset dari DIPENDA Kabupaten Tangerang 3 Struktur Organisasi DIPENDA Kabupaten Tangerang 4 Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan 5 Petikan wawancara dengan Bapak Burhanudin seputar dana bagi hasil pajak 6 Data target dan realisasi penerimaan daerah Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang 1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintah diikuti dengan pemberian sumber-sumber penerimaan yang cukup kepada daerah. Hal ini mengacu pada UU No 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, dimana besarnya disesuaikan dan diselaraskan dengan pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Perimbangan keuangan pusat dan daerah adalah suatu sistem pembiayaan pemerintah dalam kerangka negara kesatuan yang mencakup pembagian keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta pemerataan antardaerah secara proporsional, demokratis, adil dan transparan dengan memperhatikan potensi, kondisi, dan kebutuhan daerah. Tujuan pokok perimbangan keuangan adalah memberdayakan dan meningkatkan kemampuan perekonomian daerah, menciptakan sistem pembiayaan daerah secara proporsional, adil, rasional, dan transparan, mewujudkan sistem perimbangan keuangan pusat dan daerah, menjadi acuan dalam alokasi penerimaan daerah dan menjadi pedoman pokok keuangan daerah HAW Widjaja, 2009:75. Dana perimbangan merupakan pendapatan daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan pemerintahan daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi kepada daerah, terutama peningkatan 2 pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin membaik MR Khairul Muluk, 2007:33. Dana perimbangan transferred income dapat dibedakan menjadi Dana Bagi Hasil Pajak Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, Pajak Penghasilan pasal 25 dan 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri, dan Pajak Penghasilan pasal 21, Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam SDA, Dana Alokasi Umum DAU dan Dana Alokasi Khusus DAK. Berbagai penelitian empiris yang pernah dilakukan menyebutkan bahwa sumber-sumber pendapatan daerah yang berasal dari pusat tersebut sangat dominan dalam pendapatan daerah. Hal ini membuat pemerintah daerah menjadi sangat tergantung pada Pemerintah Pusat serta mengakibatkan tidak adanya usaha produktif yang dilakukan pemerintah daerah untuk meningkatkan pendapatan daerahnya melalui pajak daerah maupun retribusi daerah. Selain itu, semua ladang pajak yang paling memuaskan juga berada dalam tangan pemerintah pusat. Sehingga salah satu cara untuk mengatasinya, yaitu dengan memberikan pemerintah daerah bagian dari hasil pajak nasional. Akan tetapi, pemerintah daerah juga harus membantu pemerintah pusat untuk menghimpun penerimaan pajak nasional dengan cara menyediakan bahan keterangan mengenai wajib pajak daerah. Dengan demikian, hal ini diharapkan dapat membantu pemerintah pusat dalam meningkatkan penerimaan pajak nasional. Bagi daerah, penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak dan penerimaan Dana Bagi Hasil SDA merupakan sumber penerimaan yang pada dasarnya 3 memperhatikan potensi daerah penghasil. Jika pemerintah daerah dapat mengoptimalkan penerimaan dari pajak dan sumber daya alam yang dimiliki, maka transfer DBH yang diterima pun cenderung akan semakin besar. Akan tetapi, pembagian sumber keuangan yang berasal dari dana perimbangan sektor SDA hanya memberikan keuntungan kepada Provinsi maupun Kabupaten penghasil SDA. Daerah yang memiliki SDA terkadang juga memiliki struktur perekonomian yang telah tertata dengan baik. Sehingga, potensi pajak pun dapat dioptimalkan dan daerah tersebut akan mendapatkan dana bagi hasil yang banyak, baik itu dari sisi SDA maupun pajak. Adapun daerah-daerah lainnya yang tidak memiliki kekayaan alam yang besar, praktis hanya mengandalkan dana perimbangan dari sektor pajak saja. Sehingga, daerah tersebut harus mengoptimalkan penerimaan pajak nasional, agar bisa mendapatkan dana bagi hasil pajak yang tinggi. Akhirnya mulai tahun anggaran 2001, berdasarkan UU PPh No 17 tahun 2000, daerah memperoleh bagi hasil dari Pajak Penghasilan PPh orang pribadi personal income tax, yaitu PPh karyawan pasal 21 serta PPh pasal 25 dan 29 orang pribadi. Ditetapkannya PPh perorangan sebagai objek bagi hasil dimaksudkan sebagai kompensasi dan penyelaras bagi daerah-daerah yang tidak memiliki SDA tetapi memberikan kontribusi yang besar bagi penerimaan negaraAPBN HAW Widjaja, 2009:216. Dana bagi hasil yang diberikan oleh pusat akan dibagikan secara merata kepada setiap pemerintahan daerah. Selain itu, pemerintah pusat juga akan memberikan insentif kepada Daerah KabupatenKota yang realisasi 4 penerimaan pajak pada tahun anggaran sebelumnya melampaui rencana penerimaan yang telah ditetapkan. Hal ini telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, yang menyebutkan bahwa semakin banyak suatu wilayah menerima pendapatan pajak nasional, terutama penerimaan PBB, BPHTB, PPh pasal 25 dan 29 Wajib Pajak Orang Pribadi, serta PPh pasal 21, maka akan semakin besar pula dana bagi hasil pajak yang akan diberikan atau didapat oleh wilayah tersebut. Adanya undang-undang tersebut membuat pemerintah daerah, khususnya bagi daerah yang memiliki SDA rendah, berlomba-lomba dan berusaha untuk mengoptimalkan penerimaan pajak nasional yang ada di wilayah kekuasaan mereka untuk mendapatkan penerimaan dana bagi hasil pajak yang besar. Hal inilah yang membuat beberapa orang tertarik untuk meneliti mengenai dana bagi hasil pajak tersebut. Misalnya saja, penelitian yang telah dilakukan oleh Rahmadina 2006 yang menganalisis pengaruh penerimaan Pajak Bumi Bangunan PBB dan Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan BPHTB terhadap pendapatan daerah di Jakarta Utara. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerimaan PBB berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan daerah sedangkan penerimaan BPHTB tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan daerah. Penelitian Masitoh 2007, analisis pengaruh penerimaan Pajak Bumi Bangunan PBB, Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan BPHTB dan 5 Pajak Penghasilan PPh pasal 21 terhadap penerimaan daerah di Bogor, disimpulkan bahwa penerimaan PBB dan BPHTB mempengaruhi secara signifikan terhadap tingkat pendapatan daerah sedangkan PPh 21 tidak berpengaruh secara signifikan. Penelitian Wahyuni dan Priyo Hari Adi 2009, analisis pertumbuhan dan kontribusi dana bagi hasil terhadap pendapatan daerah, disimpulkan bahwa DBH Pajak mengalami pertumbuhan positif, sedangkan DBH SDA mengalami pertumbuhan negatif. Selain itu, DBH pajak juga berkontribusi di atas rata-rata kontribusi sedangkan DBH SDA berada di bawah rata-rata secara keseluruhan. Penelitian yang dilakukan Timbul Hamonangan Simanjuntak 2009, analisis kepatuhan pajak dan bagi hasil pajak dalam perekonomian di Jawa Timur, disimpulkan bahwa dana bagi hasil pajak selalu mengalami peningkatan tiap tahun dan sebagian besar daerah di Jawa Timur memiliki tingkat kepatuhan pajak yang rendah yang berdampak pada perolehan dana bagi hasil pajak. Penelitian yang dilakukan Lia Ekowati, Ida Nurhayati dan Nedsal Sixpria 2003, PBB sebagai salah satu sumber dana dalam pembangunan daerah Kota Depok, disimpulkan bahwa PBB semakin efektif sejak Kota Depok terpisah dari Kota Bogor dan PBB telah cukup memberikan kontribusi dalam pembangunan daerah Kota Depok. Melalui penelitian yang akan dilakukan, peneliti akan menganalisis mengenai tingkat pertumbuhan pajak bumi dan bangunan PBB, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan BPHTB dan pajak penghasilan PPh 6 orang pribadi pada Kabupaten Tangerang periode 2005-2009. Hal yang membedakan peneliti dengan beberapa peneliti di atas adalah peneliti menganalisis mengenai tingkat pertumbuhan masing-masing bagian dari dana bagi hasil pajak, seperti PBB, BPHTB, serta PPh Orang Pribadi, pada Kabupaten Tangerang. Oleh karena itu, peneliti termotivasi untuk mengangkat permasalahan tersebut dalam skripsi penulis dengan judul “Analisis Tingkat Pertumbuhan Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dan Pajak Penghasilan Orang Pribadi pada Kabupaten Tangerang Periode 2005- 2009 ”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat pertumbuhan pajak bumi dan bangunan PBB, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan BPHTB dan pajak penghasilan PPh orang pribadi pada Kabupaten Tangerang periode 2005-2009? 2. Bagaimana kontribusi pajak bumi dan bangunan PBB, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan BPHTB dan pajak penghasilan PPh orang pribadi pada Kabupaten Tangerang periode 2005-2009? 3. Bagaimana tingkat efektivitas pajak bumi dan bangunan PBB, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan BPHTB dan pajak penghasilan PPh orang pribadi pada Kabupaten Tangerang periode 2005-2009? 7

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dilakukannya penelitian terhadap permasalahan ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis tingkat pertumbuhan pajak bumi dan bangunan PBB, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan BPHTB dan pajak penghasilan PPh orang pribadi pada Kabupaten Tangerang periode 2005-2009. 2. Untuk menganalisis kontribusi pajak bumi dan bangunan PBB, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan BPHTB dan pajak penghasilan PPh orang pribadi pada Kabupaten Tangerang periode 2005-2009. 3. Untuk menganalisis tingkat efektivitas pajak bumi dan bangunan PBB, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan BPHTB dan pajak penghasilan PPh orang pribadi pada Kabupaten Tangerang periode 2005-2009.

D. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain: 1. Bagi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi bagi dinas pendapatan daerah kabupaten Tangerang dalam meningkatkan jumlah penerimaan dana bagi hasil pajak, memberikan informasi seberapa besar tingkat efektifitas, kontribusi dan tingkat pertumbuhan pajak bumi dan 8 bangunan PBB, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan BPHTB dan pajak penghasilan PPh orang pribadi, serta sebagai bahan pertimbangan dalam mengevaluasi efektivitas penggalian sumber-sumber objek pajak untuk setiap periode. 2. Bagi Peneliti a. Diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai dana bagi hasil pajak, khususnya mengenai pajak bumi dan bangunan PBB, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan BPHTB dan pajak penghasilan PPh orang pribadi. b. Sebagai aplikasi teori yang telah didapatkan penulis selama menempuh perkuliahan, khususnya mengenai PBB, BPHTB, PPh pasal 25 dan 29 Wajib Pajak Orang Pribadi, serta PPh pasal 21. c. Penelitian ini merupakan media untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan keterampilan peneliti dalam melakukan penelitian sekaligus mendalami berbagai teori yang berkaitan dengan perpajakan, khususnya mengenai PBB, BPHTB, PPh pasal 25 dan 29 Wajib Pajak Orang Pribadi, serta PPh pasal 21. 3. Bagi Kalangan Umum atau Pembaca Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau referensi beberapa penelitian dengan objek penelitian yang sejenis, dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat memberikan gambaran kepada para pembaca mengenai dana bagi hasil pajak. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. PAJAK

1. Pengertian Pajak

Para ahli perpajakan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri telah memberikan definisi pajak menurut versi masing-masing. Walaupun banyak pendapat mengenai pengertian pajak, tetapi pada dasarnya mempunyai banyak persamaan secara substansinya. Beberapa pengertian pajak menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut: a. Menurut P. J. A. Adriani “Pajak adalah iuran kepada negara yang dapat dipaksakan yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara yang menyelenggarakan pemerintahan. ” b. Menurut Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan pasal 1 Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan “Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. ” c. Menurut Rochmat Soemitro “Pajak adalah iuran kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal kontraprestasi, yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. ” 10

d. Menurut N. J. Feldmann

“Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum, tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum. ” Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ciri- ciri yang melekat pada pengertian pajak adalah sebagai berikut: a. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang serta aturan pelaksanaannya yang sifatnya dapat dipaksakan. b. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah. c. Pajak dipungut oleh negara baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. d. Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang bila dari pemasukkannya masih terdapat surplus, dipergunakan untuk membiayai public investment. e. Pajak dapat pula mempunyai tujuan selain budgeter, yaitu mengatur. f. Pajak peralihan kekayaan dari orangbadan ke Pemerintah. g. Pajak dapat dipungut secara langsung atau tidak langsung.

2. Fungsi Pajak