Kebijakan-Kebijakan yang Diambil Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan PBB

83 Akan tetapi, dalam waktu yang tidak lama akan ada klaim dari pihak BJB maupun pihak yang dirugikan. Kesalahan tersebut akan terlihat dari bukti transfer dan rekonsiliasi data. Terkadang uang yang telah ditransfer oleh pemerintah pusat juga tidak jelas komposisi dan pos-nya, maka pihak akuntansi di Kabupaten Tangerang akan melakukan konfirmasi dengan pusat mengenai sejumlah dana yang ada di akun kas daerah tersebut. Pihak akuntansi akan meminta penjelasan bahwa uang yang ditransfer tersebut merupakan dana apa. Setelah uangnya masuk ke kas daerah, sebelumnya di APBD telah dianggarkan bahwa dana-dana tersebut akan dipergunakan untuk keperluan apa saja. Artinya, pendapatan yang sebesar itu sudah dialokasikan untuk belanja pemerintahan daerah. Jadi, uang yang masuk dicatat sebagai penerimaan dan uang yang keluar dicatat kembali sebagai pengeluaran dalam bentuk kegiatan atau proyek.

4. Kebijakan-Kebijakan yang Diambil

Kebijakan-kebijakan yang diambil untuk meningkatkan jumlah penerimaan dana bagi hasil pajak Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut: a. PBB dan BPHTB 1 Berkoordinasi dengan aparat kecamatan, kelurahan, dan kepala desa. 2 Melakukan sosialisasi kepada masyarakat, seperti membagikan selebaran dan memasang reklame yang berfungsi agar masyarakat, 84 khususnya wajib pajak, mengerti bahwa membayar pajak adalah suatu kewajiban. 3 Untuk BPHTB, pemerintah daerah Kabupaten Tangerang melakukan kerjasama dengan PPAT Pejabat Pembuat Akta Tanah dan pihak notaris selaku pemungut pajak. b. PPh Pemerintah daerah Kabupaten Tangerang tidak bisa berbuat banyak untuk meningkatkan penerimaan dana bagi hasil PPh, karena DBH PPh bersifat given. Artinya, yang memungut KPP dan yang bersosialisasi juga KPP. Pengambilan kebijakan yang berhubungan dengan peningkatan penerimaan PPh merupakan tanggung jawab KPP.

D. Analisis Efektivitas

1. Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan PBB

Tabel 4.1 Target dan Realisasi PBB TAHUN TARGET REALISASI EFEKTIVITAS 2005 99,000,000,000.00 119,377,765,719.00 120.58 2006 106,000,000,000.00 132,109,181,028.00 124.63 2007 108,000,000,000.00 143,978,391,349.00 133.31 2008 114,000,000,000.00 157,770,576,756.00 138.40 2009 123,000,000,000.00 199,807,090,659.00 162.44 Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa tingkat efektivitas penerimaan dana bagi hasil Pajak Bumi dan Bangunan PBB dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 selalu meningkat secara 85 signifikan setiap tahunnya dengan nilai efektivitas 120,58 dan terus meningkat menjadi 162,44 pada tahun 2009. Hal ini berarti tingkat efektivitas dinas pendapatan daerah Kabupaten Tangerang sangat efektif tiap tahunnya. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan efektivitas yang sangat tinggi dari 138,40 pada tahun 2008 menjadi 162,44 pada tahun 2009. Hal ini dikarenakan pada tahun tersebut pemerintahan daerah Kabupaten Tangerang mulai mengoptimalkan sumber penerimaan PBB yang ada di wilayah tersebut agar dana bagi hasil PBB yang diterima pada tahun 2009 tidak terlalu menurun setelah terbentuknya Tangerang Selatan. Dengan rata-rata tingkat efektivitas sebesar 135,87, hal ini berarti tingkat efektivitas dana bagi hasil PBB tergolong sangat efektif. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Yulia Anggara Sari 2010 yang juga menyatakan bahwa tingkat efektivitas PBB sangat efektif. Di bawah ini adalah grafik dari data-data target dan realisasi penerimaan dana bagi hasil PBB dari tahun 2005-2009: Gambar 4.1 Target dan Realisasi PBB Sumber : Hasil Pengolahan Microsoft Excel 86

2. Penerimaan Dana Bagi Hasil Bea Perolehan Hak atas Tanah dan