41
Tanggal 28 Februari 1993 terbit Undang-Undang No. 2
Tahun 1993 tentang Pembentukan Kota
Tangerang. Berdasarkan
undang-undang ini wilayah kota administratif Tangerang dibentuk
menjadi daerah otonomi Kota Tangerang,
yang lepas
dari Kabupaten Tangerang. Berkaitan
itu terbit
pula Peraturan
Pemerintah No. 14 Tahun 1995 tentang
pemindahan Ibukota
Kabupaten Dati II Tangerang dari wilayah
Kotamadya Dati
II Tangerang
ke kecamatan
Tigaraksa. Akhirnya, pada awal tahun
2000, pusat
pemerintahan Kabupaten
Tangerang pun
dipindahkan Bupati H. Agus Djunara ke Ibukota Tigaraksa.
Pemindahan ini dinilai strategis dalam upaya memajukan daerah
karena
bertepatan dengan
penerapan otonomi daerah, seperti diberlakukannya
perimbangan keuangan
pusat dan
daerah, adanya revisi pajak dan retribusi
daerah, serta
terbentuknya Provinsi Banten.
2. Kondisi
Geografis dan
Demografis
Kabupaten Tangerang terletak di bagian Timur Provinsi Banten
pada koordinat 106°20-106°43 Bujur Timur dan 6°00-6°20
Lintang
Selatan. Batas-batas
wilayah kabupaten Tangerang, yaitu di sebelah utara berbatasan
dengan Laut Jawa, sebelah timur dengan Jakarta, Kota Tangerang
Selatan dan Kota Tangerang, di sebelah selatan berbatasan dengan
Kabupaten Lebak dan Bogor. Sedangkan
di bagian
barat berbatasan
langsung dengan
Kabupaten Serang. Berdasarkan hasil pencacahan
sensus penduduk 2010, jumlah penduduk Kabupaten Tangerang
sementara adalah 2.838.621 orang, yang
terdiri atas
1.454.914 laki
‐laki dan
1.383.707 perempuan. Dari hasil tersebut
masih tampak bahwa penyebaran penduduk Kabupaten Tangerang
masih bertumpu di Kecamatan Pasar Kemis yakni sebesar 8,34
persen 236.752 orang, kemudian diikuti oleh Kecamatan Cikupa
sebesar 7,94 persen 225.246 orang, Kecamatan Kelapa Dua
sebesar
6,43 persen
dan kecamatan lainnya di bawah 5
persen. Mekar Baru, Jambe, dan Kemiri
adalah 3
kecamatan dengan urutan terbawah yang
memiliki jumlah penduduk paling sedikit
yang masing
‐masing berjumlah 35.012 orang, 40.094
orang, dan 40.384 orang.
Dengan luas
wilayah Kabupaten
Tangerang sekitar
959,61 kilometer persegi yang didiami oleh 2.838.621 orang
maka rata ‐rata tingkat kepadatan
penduduk Kabupaten Tangerang adalah sebanyak 2.958 orang per
kilometer persegi.
Kecamatan yang
paling tinggi
tingkat kepadatan penduduknya adalah
42
Kecamatan Pasar Kemis yakni sebanyak
9.134 orang
per kilometer persegi sedangkan yang
paling rendah adalah Kecamatan Kemiri yakni sebanyak 1. 235
orang per kilometer persegi.
Kabupaten Tangerang dibagi ke dalam 29 kecamatan dan 251
desa. Keseluruhan kondisi wilayah memiliki topografi yang relatif
datar dengan kemiringan tanah rata-rata
0-3 menurun.
Ketinggian wilayah sekitar antara 0-85 m di atas permukaan laut.
Curah hujan setahun rata-rata 1.475 mm dan temperatur udara
berkisar antara 23°C-33°C. Iklim ini dipengaruhi oleh wilayah di
bagian utara yang merupakan daerah pesisir pantai sepanjang
kurang lebih 50 km.
Secara topografi, Kabupaten Tangerang berada pada wilayah
dataran yang terdiri dari wilayah dataran rendah dan dataran tinggi.
Dataran rendah sebagian besar berada di wilayah utara yaitu
Kecamatan
Teluknaga, Mauk,
Kemiri, Sukadiri, Kresek, Kronjo, Pakuhaji, dan Sepatan. Sedangkan
dataran tinggi berada di wilayah bagian tengah ke arah selatan.
Wilayah Tangerang
juga dibagi ke dalam dua wilayah pusat
pertumbuhan, yaitu Balaraja dan Tigaraksa serta Teluknaga. Pusat
Pertumbuhan
Balaraja dan
Tigaraksa yang berada di kawasan barat difokuskan sebagai daerah
kawasan industri, pemukiman dan pusat
pemerintahan. Pusat
pertumbuhan Balaraja
dan Tigaraksa
meliputi sebelas
kecamatan, yaitu Balaraja, Rajeg, Pasar Kemis, Tigaraksa, Kresek,
Cisaka, Cikupa, Kronjo, Jayanti, Jambe dan Panongan.
Pusat pertumbuhan Teluknaga berada di wilayah pesisir yang
meliputi tujuh kecamatan, yaitu Teluknaga, Kosambi, Sepatan,
Mauk, Pakuhaji, Kemiri dan Sukadiri. Wilayah ini diarahkan
untuk
pengembangan sektor
pariwisata bahari
dan alam,
industri maritim, pelabuhan laut, perikanan dan pertambakan.
3. Moto, Visi dan Misi