24
tahunan pajak
penghasilan disampaikan. Jadi, Pajak Penghasilan
pasal 29 adalah pajak yang kurang dibayar pada tahun pajak sebelumnya
yang harus dilunasi oleh wajib pajak.
Ketentuan ini mewajibkan wajib pajak untuk melunasi kekurangan
pembayaran pajak yang terutang menurut ketentuan undang-undang
ini sebelum surat pemberitahuan tahunan
pajak penghasilan
disampaikan dan paling lambat pada batas
akhir penyampaian
surat pemberitahuan tahunan.
H. PAJAK PENGHASILAN PPh
PASAL 21 1.
Pengertian Pajak Penghasilan PPh Pasal 21
Pajak penghasilan
PPh adalah pajak yang dikenakan
terhadap subjek
pajak atas
penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam suatu tahun
pajak Waluyo, 2009:87. Ditinjau dari pemungut dan pengelolanya
PPh dikategorikan sebagai pajak pusat negara yaitu pajak yang
dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai
rumah tangga negara. Ditinjau dari
golongannya PPh
dikategorikan sebagai
pajak langsung yaitu pajak yang harus
dipikul atau ditanggung sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat
dilimpahkan
atau dibebankan
kepada orang lain atau pihak lain dimana pajak harus menjadi beban
wajib pajak yang bersangkutan. Pajak penghasilan PPh pasal
21 merupakan pajak penghasilan yang dikenakan atas penghasilan
berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain
dengan nama apapun sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau
kegiatan yang dilakukan wajib pajak orang pribadi dalam negeri
Siti Resmi, 2008:155. Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2008 mengenai Pajak Penghasilan, Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah
pemotongan
pajak atas
penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan
dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang diterima atau
diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri. Sehingga,
Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah pajak penghasilan yang dikenakan
atas penghasilan yang diterima wajib pajak orang pribadi yang
berada di dalam negeri.
2. Subjek Pajak Penghasilan PPh
Pasal 21
Subjek-subjek pajak
penghasilan PPh pasal 21 adalah sebagai berikut:
a. Penerima penghasilan yang
dipotong PPh pasal 21
1 Pegawai, yaitu setiap orang pribadi
yang melakukan
pekerjaan berdasarkan suatu perjanjian atau kesepakatan
kerja baik tertulis maupun tidak tertulis, termasuk yang
melakukan pekerjaan dalam jabatan negeri atau Badan
Usaha Milik Negara BUMN
25
dan Badan Usaha Milik Daerah BUMD.
2 Penerima pensiun,
yaitu orang
pribadi atau
ahli warisnya yang menerima atau
memperoleh imbalan untuk pekerjaan yang dilakukan di
masa lalu, termasuk orang pribadi atau ahli warisnya
yang menerima uang pensiun, tabungan
hari tua
atau tunjangan hari tua.
3 Penerima honorarium, yaitu orang orang pribadi yang
menerima atau memperoleh imbalan sehubungan dengan
jasa, jabatan atau kegiatan yang dilakukannya.
4 Penerima upah, yaitu orang pribadi yang menerima upah
harian, upah mingguan, upah borongan, atau upah satuan.
5 Orang pribadi lainnya yang menerima atau memperoleh
penghasilan sehubungan
dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan
dari pemotong
pajak.
b. Tidak
termasuk penerima
penghasilan yang dipotong
PPh pasal 21 1 Pejabat
perwakilan diplomatik dan konsulat atau
pejabat lain dari negara asing, dan
orang-orang yang
diperbantukan kepada mereka yang
bekerja pada
dan bertempat tinggal bersama
mereka, dengan syarat bukan Warga Negara Indonesia dan
di Indonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan
lain di luar jabatan atau pekerjaannya tersebut serta
negara yang bersangkutan memberikan perlakuan timbal
balik.
2 Pejabat perwakilan organisasi internasional
dan pejabat
perwakilan organisasi
internasional yang
tidak termasuk
sebagai subjek
pajak penghasilan yang telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 601KMK.032005
dengan syarat bukan warga negara
Indonesia dan
tidak menjalankan
usaha atau
kegiatan atau pekerjaan lain untuk
memperoleh penghasilan dari Indonesia.
3. Objek Pajak Penghasilan PPh Pasal 21