23
harus dihitung
kembali berdasarkan perkiraan kenaikan
pajak penghasilan
yang terutang tersebut oleh wajib
pajak sendiri
atau pepala
Kantor Pelayanan Pajak tempat wajib pajak terdaftar.
3. Pajak Penghasilan Pasal 25
Lainnya a.
Pajak Penghasilan Pasal 25 bagi Wajib Pajak Baru
Wajib pajak
baru sesuai
Keputusan Menteri Keuangan Nomor
84KMK.032002 tanggal 8 Maret 2002 yang
diberlakukan sejak tanggal 1 April 2002 adalah wajib pajak
orang pribadi dan badan yang baru pertama kali memperoleh
penghasilan dari usaha atau pekerjaan bebas dalam tahun
pajak yang berjalan. Besarnya angsuran pajak penghasilan
dalam tahun pajak berjalan untuk setiap bulan yang harus
dibayar sendiri oleh wajib pajak baru
dihitung berdasarkan
penghasilan neto sebulan yang disetahunkan, dikalikan tarif
pajak yang dihasilkan dibagi 12 dua belas.
b. Pajak Penghasilan Pasal 25
bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu
Pengertian wajib pajak orang pribadi
pengusaha tertentu
sesuai Keputusan
Menteri Keuangan
Nomor 84KMK.032002 tanggal 8
Maret 2002 yang diberlakukan sejak tanggal 1 April 2002
adalah wajib
pajak yang
melakukan kegiatan usaha di bidang perdagangan grosir dan
atau eceran
barang-barang konsumsi
melalui tempat
usahagerai outlet
yang tersebar di beberapa lokasi,
tidak termasuk perdagangan kendaraan
bermotor dan
restoran. Berdasarkan undang- undang
pajak penghasilan,
wajib pajak prang pribadi pengusaha tertentu dengan tarif
paling tinggi
0,75 dari
peredaran bruto. wajib pajak orang
pribadi pengusaha
tertentu harus
membayar angsuran pajak penghasilan
pasal 25 sebesar 2 dari jumlah berdasarkan pembukuan
atau pencatatan setiap bulan yang dibayarkan atas nama dan
NPWP wajib pajak masing- masing
tempat usahagerai
outlet.
G. PAJAK PENGHASILAN PPh
PASAL 29
Pajak Penghasilan Pasal 29 adalah pajak penghasilan yang harus
dibayar atas kekurangan pembayaran pajak pada akhir tahun pajak
Anastiasa Diana dan Lilis Setiawati, 2009:221. Menurut Undang-Undang
Nomor 36 tahun 2008 tentang pajak penghasilan pasal 29, apabila pajak
yang terutang untuk suatu tahun pajak ternyata lebih besar daripada
kredit pajak, kekurangan pembayaran pajak yang terutang harus dilunasi
sebelum
surat pemberitahuan
24
tahunan pajak
penghasilan disampaikan. Jadi, Pajak Penghasilan
pasal 29 adalah pajak yang kurang dibayar pada tahun pajak sebelumnya
yang harus dilunasi oleh wajib pajak.
Ketentuan ini mewajibkan wajib pajak untuk melunasi kekurangan
pembayaran pajak yang terutang menurut ketentuan undang-undang
ini sebelum surat pemberitahuan tahunan
pajak penghasilan
disampaikan dan paling lambat pada batas
akhir penyampaian
surat pemberitahuan tahunan.
H. PAJAK PENGHASILAN PPh
PASAL 21 1.
Pengertian Pajak Penghasilan PPh Pasal 21
Pajak penghasilan
PPh adalah pajak yang dikenakan
terhadap subjek
pajak atas
penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam suatu tahun
pajak Waluyo, 2009:87. Ditinjau dari pemungut dan pengelolanya
PPh dikategorikan sebagai pajak pusat negara yaitu pajak yang
dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai
rumah tangga negara. Ditinjau dari
golongannya PPh
dikategorikan sebagai
pajak langsung yaitu pajak yang harus
dipikul atau ditanggung sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat
dilimpahkan
atau dibebankan
kepada orang lain atau pihak lain dimana pajak harus menjadi beban
wajib pajak yang bersangkutan. Pajak penghasilan PPh pasal
21 merupakan pajak penghasilan yang dikenakan atas penghasilan
berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain
dengan nama apapun sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau
kegiatan yang dilakukan wajib pajak orang pribadi dalam negeri
Siti Resmi, 2008:155. Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2008 mengenai Pajak Penghasilan, Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah
pemotongan
pajak atas
penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan
dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang diterima atau
diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri. Sehingga,
Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah pajak penghasilan yang dikenakan
atas penghasilan yang diterima wajib pajak orang pribadi yang
berada di dalam negeri.
2. Subjek Pajak Penghasilan PPh