67
a. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan pengamalannya dalam
kehidupan bermasyarakat. b.
Membangun sumber daya manusia melalui peningkatan mutu pendidikan di seluruh jenjang secara bertahap serta peningkatan derajat
kesehatan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat serta peningkatan kesejehteraan sosial.
c. Meningkatkan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi melalui fasilitasi
pengembangan usaha di bidang industri, agribisnis, agro industri, dan jasa, serta memberikan akses lebih besar pengembangan koperasi,
usaha kecil dan menengah, dan sektor informal. d.
Mewujudkan keserasian dan keseimbangan pembangunan yang berwawasan lingkungan melalui sistem perencanaan dan pengendalian
tata ruang yang terstruktur. e.
Menciptakan tata kepemerintahan yang bersih, transparan, dan bertanggung jawab good governance.
f. Meningkatkan pembangunan infrastruktur bagi percepatan aspek-aspek
pembangunan. g.
Memenuhi hak-hak politik dan sosial warga untuk melakukan partisipasi kritis dalam proses pembangunan.
h. Memberdayakan perempuan dan kesetaraan gender dalam
pembangunan.
4. Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang
a. Sekretariat Daerah
68
b. Sekretariat DPRD c. Inspektorat Kabupaten
d. Badan Kepegawaian Daerah e. Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang
f. Dinas Pendapatan Daerah g. Dinas Daerah yang meliputi:
1 Dinas Pendidikan
2 Dinas Kesehatan
3 Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
4 Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata
5 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
6 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
7 Dinas Bina Marga dan Pengairan
8 Dinas Bangunan dan Permukiman
9 Dinas Tata Ruang
10 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
11 Dinas Sosial
12 Dinas Perikanan dan Kelautan
13 Dinas Perindustrian dan Perdagangan
14 Dinas Pertanian dan Peternakan
15 Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman
16 Dinas Kebakaran
69
h. Lembaga Teknis Daerah yang meliputi: 1
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 2
Badan Lingkungan Hidup Daerah 3
Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan 4
Badan Penanaman Modal Daerah 5
Badan Ketahanan Pangan, Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat
6 Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
7 Kantor Perpustakaan Daerah
8 Kantor Arsip Daerah
i. Kecamatan j. Kelurahan
k. Satuan Polisi Pamong Praja l. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu BP2T
5. Perekonomian Kabupaten Tangerang
Kabupaten Tangerang merupakan kota satelit, penyangga utama kota metropolitan Jakarta. Sektor ekonomi utama untuk menunjang
perkonomian Kabupaten Tangerang adalah sektor industri dengan total luas lahan industri sekitar 3.398 ha dengan jumlah perusahaan yang
beroperasi tercatat mencapai lebih dari 655 perusahaan. Sebagai kota penyangga, sebagian penduduk Kabupaten Tangerang
bekerja di Jakarta. Maka laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, sebagian besar bersifat non alamiah, seiring dengan
70
tumbuhnya kawasan-kawasan perumahan, mulai dari yang berskala kecil- menengah hingga berskala besar, seperti Citra Raya seluas 3.000 ha. Maka
laju ekonomi Kabupaten Tangerang selain digerakkan oleh kegiatan industri di wilayah Kabupaten Tangerang sendiri, juga digerakan oleh
sektor konsumsi rumah tangga dari penduduk komuter yang bekerja di luar Kabupaten Tangerang.
Dampak langsung dari pertumbuhan kawasan industri dan perumahan ini adalah bergeraknya sektor perdagangan dan jasa. Sehingga,
sektor ini pun memberikan konstribusi yang cukup berarti bagi pendapatan daerah.
B. Pembentukan dan Organisasi serta Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah
Kabupaten Tangerang 1.
Pembentukan Dinas Pendapatan Daerah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah PP No. 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang disahkan tanggal 25 Maret 2008 oleh
DPRD Kabupaten Tangerang, instansi Badan Pengelolaan Keuangan Daerah BPKD Kabupaten Tangerang diubah namanya menjadi Dinas
Pendapatan Daerah yang mulai aktif sejak Oktober 2008. Dinas Pendapatan Daerah adalah unsur pelaksana otonomi daerah yang
menyelenggarakan pelayanan bidang pendapatan. Perubahan ini didasarkan atas kebutuhan daerah Kabupaten Tangerang yang disesuaikan
dengan keuangan daerah.
71
Instansi tersebut diubah namanya karena pertimbangan beberapa hal. Salah satunya adalah adanya peraturan pemerintah yang menyatakan
bahwa daerah punya kewenangan untuk mengatur struktur organisasi berdasarkan beban kerja. Dimana BPKD Kabupaten Tangerang dianggap
memiliki beban kerja yang terlalu tinggi karena BPKD merupakan gabungan antara dinas pendapatan daerah dengan bagian keuangan. Saat
itu, BPKD bertugas untuk mengelola pengeluaran juga penerimaan. Sehingga, BPKD dianggap tidak memiliki kontrol yang baik atas
manajemen keuangan yang ada di Kabupaten Tangerang. Setelah BPKD diubah namanya menjadi Dinas Pendapatan Daerah,
secara tidak langsung DIPENDA mempunyai suatu kewenangan untuk me-manage dengan baik pendapatan yang telah diterima oleh Kabupaten
Tangerang. Sehingga, dana-dana yang telah didapatkan bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan atau proyek-proyek yang lebih bermanfaat.
2. Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Daerah