46
1 Seksi
Pendaftaran dan
Pendataan 2
Seksi Penetapan 3
Seksi Penagihan d.Bidang Perimbangan dan Lain-
lain Pendapatan 1
Seksi Dana Perimbangan 2
Seksi PBB dan Biaya Peralihan Hak Tanah dan
Bangunan 3
Seksi Lain-Lain Pendapatan e.
Bidang Akuntansi dan Pelaporan 1
Seksi Penerimaan Daerah dan Pembiayaan
2 Seksi
Akuntansi dan
Pelaporan 3
Seksi Benda Berharga dan Quasi
f. Bidang
Perencanaan dan
Pengendalian Pendapatan 1
Seksi Perencanaan
Pendapatan 2
Seksi Pengawasan
dan Evaluasi
3 Seksi Kebijakan Pendapatan
g.Unit Pelaksana Teknis h.Kelompok Jabatan Fungsional
3. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas
Pendapatan Daerah
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 2
tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah,
Dinas
Pendapatan Daerah Kabupaten
Tangerang mempunyai tugas pokok, yaitu
merencanakan, melaksanakan,
mengarahkan, mengawasi
dan mengendalikan
di bidang
pendapatan sesuai
kebijakan pemerintah daerah.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Pendapatan
Daerah mempunyai fungsi, yaitu : a.
Penyusunan bahan kebijakan teknis di bidang pendapatan
daerah b.Pengumpulan dan pengolahan
bahan untuk
penyusunan, rencana dan program kegiatan
dibidang pendapatan c.
Pelaksanaan penelitian,
pengkajian, evaluasi, penggalian dan pengembangan pendapatan
daerah
d.Pelaksanaan pembinaan
kebijakan pelayanan dibidang pemungutan pendapatan daerah
e. Pengkoordinasian
pembinaan pelaksanaan
pemungutan pandapatan asli daerah PAD,
pemungutan dana perimbangan dan lain-lain pendapatan
f. Evaluasi,
pemantauan dan
pengendalian pemungutan
pendapatan daerah Berdasarkan Peraturan Bupati
Tangerang Nomor 24 tahun 2008 tentang rincian tugas, fungsi dan
tata kerja
Dinas Pendapatan
Daerah Kabupaten
Tangerang adalah sebagai berikut:
a. Kepala
dinas, bertugas
membina, memimpin,
mengkoordinasikan dan
mngendalikan dinas
dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi dinas, serta memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan
staf, pelaksana dan kelompok jabatan fungsional.
47
b.Sekretariat dinas mempunyai tugas
merencanakan, melaksanakan pembinaan dan
koordinasi serta pengawasan dan pengendalian
bidang perencanaan,
umum dan
kepegawaian serta keuangan dinas.
Untuk melaksanakan
tugas-tugas tersebut, sekretariat mempunyai fungsi:
1 Perencanaan dan pengelolaan
bahan perumusan kebijakan yang
berkaitan dengan
perencanaan, umum
dan kepegawaian serta keuangan
dinas; 2
Pelaksanaan pemberian
fasilitas dan
dukungan pelayanan teknis administrasi
di lingkungan dinas; 3
Pelaksanaan penyusunan
program kegiatan di bidang perencanaan,
umum, dan
kepegawaian, serta keuangan dinas;
4 Pelaksanaan
pengelolaan surat menyurat, tata naskah
dinas, kearsipan,
perlengkapan, rumah tangga dan pemeliharaan sarana dan
prasarana dinas;
5 Pelaksanaan
tertib administrasi
pengelolaan inventarisasi
barang, pemeliharaan
sarana dan
prasarana, perlengkapan dan aset dinas;
6 Pelaksanaan
pengelolaan administrasi
dan penatausahaan keuangan;
7 Pelaksanaan dan pembinaan
organisasi dan tata laksana di lingkup dinas;
8 Pelaksanaan
koordinasi dengan
instansilembaga lainnya
terkait kegiatan
dinas; 9
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi
serta pelaporan
kegiatan dinas; 10
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan
atasan sesuai
bidang tugasnya. c.
Bidang pajak mempunyai tugas merencanakan,
melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta
pengawasan dan pengendalian program
penyusunan bahan
perencanaan pendapatan pajak daerah, melaksanakan kegiatan
pendataan, pendaftaran,
pemeriksaan, penetapan
dan penagihan subjek pajak dan
objek pajak daerah. Untuk melaksanakan tugas tersebut,
bidang pajak mempunyai fungsi: 1
Perencanaan kegiatan
pengumpulan data
bahan perumusan penerimaan dan
membuat program
kerja pendapatan
pajak daerah
dalam rangka penyusunan APBD
dan APBD-P
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan,
pendaftaran dan pendataan pajak,
perhitungan dan
penetapan pajak
daerah, penerbitan surat ketetapan
dan surat
tagihan pajak
daerah;
48
2 Pelaksanaan pengumpulan,
pengolahan, penganalisisan
data perumusan
registrasi secara
sistematis dan
kronologis atas
data perumusan penerimaan dan
membuat program
kerja pendapatan
pajak daerah
dalam rangka penyusunan APBD
dan APBD-P
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan,
pendaftaran dan pendataan pajak,
perhitungan dan
penetapan pajak
daerah, penerbitan surat ketetapan
dan surat
tagihan pajak
daerah; 3
Pelaksanaan kegiatan
perumusan penerimaan dan membuat
program kerja
pendapatan pajak
daerah dalam rangka penyusunan
APBD dan
APBD-P Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Perubahan, pendaftaran dan pendataan
pajak,
perhitungan dan
penetapan pajak
daerah, penerbitan surat ketetapan
dan surat
tagihan pajak
daerah; 4
Pelaksanaan koordinasi
dengan instansilembaga
lainnya terkait perumusan penerimaan dan membuat
program kerja pendapatan pajak daerah dalam rangka
penyusunan
APBD dan
APBD-P Anggaran
Pendapatan dan
Belanja Daerah
Perubahan, pendaftaran dan pendataan
pajak, perhitungan
dan penetapan
pajak daerah,
penerbitan surat ketetapan dan
surat tagihan
pajak daerah;
5 Pelaksanaan monitoring dan
evaluasi serta
pelaporan kegiatan;
6 Pelaksanaan tugas lain yang
diberikan atasan
sesuai dengan bidang tugasnya.
d.Bidang perimbangan dan lain- lain
pendapatan mempunyai
tugas merencanakan,
melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan
pengendalian program
penerimaan dana perimbangan dan lain-lain pendapatan. Untuk
melaksanakan tugas tersebut, bidang perimbangan dan lain-
lain
pendapatan mempunyai
fungsi sebagai berikut: 1
Perencanaan kegiatan
pengumpulan data
bahan perumusan
DAU Dana
Alokasi Umum, DAK Dana Alokasi
Khusus, dana
perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah;
2 Pelaksanaan pengumpulan,
pengolahan, penganalisisan
data DAU Dana Alokasi Umum, DAK Dana Alokasi
Khusus, dan
dana perimbangan
penerimaan pembiayaan
dan lain-lain
pendapatan daerah yang sah; 3
Pelaksanaan kegiatan DAU Dana Alokasi Umum, DAK
49
Dana Alokasi Khusus, dan dana perimbangan dan lain-
lain pendapatan daerah yang sah;
4 Pelaksanaan
koordinasi dengan
instansilembaga lainnya terkait DAU Dana
Alokasi Umum, DAK Dana Alokasi Khusus, dan dana
perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah;
5 Pelaksanaan monitoring dan
evaluasi serta
pelaporan kegiatan;
6 Pelaksanaan tugas lain yang
diberikan atasan
sesuai dengan bidang tugasnya.
e. Bidang akuntansi dan pelaporan
mempunyai tugas
merencanakan, melaksanakan
pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian
program akuntansi
dan pelaporan penerimaan daerah
dan pembiayaan serta benda berharga dan quasi. Untuk
melaksanakan tugas tersebut, bidang akuntansi dan pelaporan
mempunyai
fungsi sebagai
berikut: 1
Perencanaan kegiatan
pengumpulan data
konsolidasian akuntansi dan pelaporan penerimaan daerah
dan pembiayaan serta benda berharga dan quasi;
2 Pelaksanaan pengumpulan,
pengolahan, penganalisisan
data konsolidasian akuntansi serta pelaporan penerimaan
daerah dan
pembiayaan, benda berharga dan quasi;
3 Pelaksanaan
kegiatan konsolidasian
pendapatan, verifikasi penerimaan daerah
dan pembiayaan, akuntansi pelaporan
serta benda
berharga dan quasi; 4
Pelaksanaan koordinasi
dengan instansilembaga
lainnya terkait konsolidasian penerimaan
daerah dan
pembiayaan, akuntansi
pelaporan serta
benda berharga dan quasi;
5 Pelaksanaan monitoring dan
evaluasi serta
pelaporan kegiatan;
6 Pelaksanaan tugas lain yang
diberikan atasan
sesuai dengan bidang tugasnya.
f. Bidang perencanaan dan
pengendalian pendapatan
mempunyai tugas
merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi,
serta pengawasan
dan pengendalian
program perencanaan
dan pengendalian
pendapatan. Untuk melaksanakan tugas
tersebut, bidang perencanaan dan pengendalian pendapatan
mempunyai fungsi sebagai berikut:
1
Perencanaan kegiatan
pengumpulan data bahan perumusan
perecanaan, pengawasan dan evaluasi
serta kebijakan
pendapatan;
50
2 Pelaksanaan pengumpulan,
pengolahan, penganalisisan
data perencanaan,
pengawasan dan
evaluasi serta kebijakan pendapatan;
3 Pelaksanaan
kegiatan perencanaan, pengawasan dan
evaluasi serta
kebijakan pendapatan;
4 Pelaksanaan
koordinasi dengan
instansilembaga lainnya terkait perencanaan,
pengawasan dan
evaluasi serta kebijakan pendapatan;
5 Pelaksanaan monitoring dan
evaluasi serta
pelaporan kegiatan;
6 Pelaksanaan tugas lain yang
diberikan atasan
sesuai dengan bidang tugasnya.
C. Prosedur Penerimaan Dana Bagi
Hasil Pajak
Kabupaten Tangerang
1.Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dana bagi hasil
pajak yang
diberikan oleh
pemerintah pusat
kepada pemerintah
daerah, khususnya
Kabupaten Tangerang, terdiri dari beberapa bagian yaitu PBB,
BPHTB, PPh Pasal 25 dan Pasal 29 serta PPh pasal 21.
PBB dan BPHTB bersifat transitoris,
artinya tanpa
pemerintah daerah mengajukan penerimaan dana bagi hasil pajak
pun, pemerintah pusat akan tetap membagikannya
berdasarkan alokasi potensi yang dimiliki oleh
masing-masing daerah.
Sedangkan PPh bersifat given, artinya dana bagi hasil pajak
tersebut merupakan pemberian dari pusat dimana pusat akan
membagikan dana bagi hasil pajak tersebut sesuai dengan target
nasional
penerimaan PPh.
Penerimaan dana bagi hasil PPh dibagi menjadi 4 tahap triwulan.
Saat triwulan IV, jika target nasional tidak tercapai maka dana
bagi hasil PPh untuk triwulan IV tidak akan dibagikan dan jika
target nasional tercapai maka dana bagi hasil PPh tersebut akan
dibagikan sesuai dengan sisa dana yang belum diterima oleh daerah
dalam tahun tersebut.
2.Penentuan Target Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak
Sebelum APBN
disahkan, pemerintah
pusat sudah
menentukan berapa target pajak untuk tahun berikutnya, dengan
memperkirakan berapa jumlah penerimaan pajak yang akan
didapat dari setiap daerah. Dengan adanya target nasional tersebut,
maka
pemerintah pusat
bisa menentukan alokasi sementara
untuk penerimaan dana bagi hasil pajak ke setiap daerah yang diatur
dalam
Peraturan Menteri
KeuanganPMK. Peraturan
Menteri Keuangan ini mengatur mengenai batas tertinggi untuk
alokasi penerimaan dana bagi hasil pajak di setiap daerah sesuai
51
dengan potensi yang ada di masing-masing daerah.
Setiap menjelang awal tahun anggaran, Direktur Jenderal Pajak
atau pejabat
yang diberi
wewenang menyiapkan
menyediakan data
tentang pembagian
sementara hasil
penerimaan pajak yang dirinci per Kantor Pelayanan Pajak, per
Provinsi dan per KabupatenKota berdasarkan
proyeksi rencana
penerimaan APBN tahun anggaran bersangkutan.
Data-data tersebut
akan dikeluarkan bersamaan dengan
terbitnya PMK sementara. Akhir triwulan IV pemerintah pusat akan
mengeluarkan
PMK definitif
untuk menentukan jumlah alokasi maksimal yang sebenarnya akan
dibagikan ke setiap daerah pada tahun tersebut.
Setelah mengetahui isi dari PMK sementara maka pemerintah
daerah akan
membandingkan dengan potensi yang ada di
lapangan, apakah sesuai dengan yang telah ditetapkan atau tidak.
Jika kenyataannya potensi yang ada di lapangan sesuai dengan
PMK maka pemerintah daerah akan
menganggarkan sesuai
dengan yang
tercantum di
lampiran PMK, akan tetapi jika tidak
sesuai dengan
PMK perhitungan dari pusat salah
maka pemerintah daerah hanya akan menganggarkan 80-90
dari batas maksimal yang ada di PMK tersebut.
3.Proses Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak
Proses penerimaan dana bagi hasil
pajak di
kabupaten Tangerang dimulai dari wajib
pajak yang membayar pajak di KPP, di Kabupaten Tangerang
terdapat 2 KPP yaitu KPP Pratama Tigaraksa
dan KPP
Pratama Kosambi.
Lalu, KPP
akan menyetorkannya ke pusat melaui
Kementerian Keuangan
Kas Negara,
dari pusat
akan dianggarkan
ke APBN
dan disesuaikan apakah penerimaan
pajak tahun tersebut telah sesuai dengan target nasional atau tidak.
Setelah itu, pemerintah pusat akan melakukan pembagian penerimaan
pajak, berapa bagian untuk pusat dan berapa bagian untuk daerah.
Pembagian
penerimaan pajak
untuk daerah disesuaikan dengan potensi yang ada di masing-
masing daerah.
Pemerintah pusat
akan memasukkannya ke kas daerah
sesuai dengan pos masing-masing daerah, misalnya pos Kabupaten
Tangerang melalui Bank Jabar Banten BJB. Dimana uang yang
telah ditransfer tersebut akan dimasukkan ke masing-masing
akun yang telah disediakan, misal akun
DAU Dana
Alokasi Umum, DAK Dana Alokasi
Khusus, maupun dana bagi hasil pajak atau SDA Sumber Daya
Alam. Setiap dana bagi hasil
52
pajak seperti PBB, BPHTB, dan PPh memiliki akun tersendiri.
Proses penerimaan dana bagi hasil pajak sekitar 1-2 hari.
Walaupun penerimaannya
selalu dicatat setiap bulan, pihak Dipenda
Tangerang selalu
melakukan rekonsiliasi data setiap triwulan. Artinya, data-data yang
tercatat di Kabupaten Tangerang realisasi pajak yang diterima
akan dibandingkan dengan data- data atau rekonsiliasi yang ada di
KPP Pratama yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang.
Dari rekonsiliasi tersebut, apabila ada selisih maka langsung bisa
ditemukan selisihnya berada di bulan apa atau apakah tidak ada
selisih pada tahun tersebut.
Dalam proses
transfer terkadang terjadi kesalahan, begitu
pula dengan proses transfer dana bagi hasil pajak dari pemerintah
pusat. Kesalahan tersebut biasanya terjadi
karena 2
hal, yaitu
kesalahan dari pihak Kementerian Keuangan pusat atau kesalahan
dari pihak
Bank Jabar
BantenBJB. Umumnya, pihak BJB sudah mengetahui jika dana
tersebut seharusnya ditransfer ke akun Kota Tangerang akan tetapi
karena salah lihat atau segala macam
hal, pihak
BJB mentransfer dana tersebut ke
Kabupaten Tangerang human error.
Akan tetapi, dalam waktu yang tidak lama akan ada klaim dari
pihak BJB maupun pihak yang dirugikan.
Kesalahan tersebut
akan terlihat dari bukti transfer dan rekonsiliasi data. Terkadang
uang yang telah ditransfer oleh pemerintah pusat juga tidak jelas
komposisi dan pos-nya, maka pihak akuntansi di Kabupaten
Tangerang
akan melakukan
konfirmasi dengan pusat mengenai sejumlah dana yang ada di akun
kas daerah
tersebut. Pihak
akuntansi akan
meminta penjelasan bahwa uang yang
ditransfer tersebut
merupakan dana apa.
Setelah uangnya masuk ke kas daerah, sebelumnya di APBD
telah dianggarkan bahwa dana- dana tersebut akan dipergunakan
untuk keperluan apa saja. Artinya, pendapatan yang sebesar itu sudah
dialokasikan
untuk belanja
pemerintahan daerah. Jadi, uang yang
masuk dicatat
sebagai penerimaan dan uang yang keluar
dicatat kembali
sebagai pengeluaran
dalam bentuk
kegiatan atau proyek.
4.Kebijakan-Kebijakan yang
Diambil
Kebijakan-kebijakan yang
diambil untuk
meningkatkan jumlah penerimaan dana bagi hasil
pajak Kabupaten
Tangerang adalah sebagai berikut:
a. PBB dan BPHTB
1 Berkoordinasi dengan aparat
kecamatan, kelurahan, dan kepala desa.
53
2 Melakukan sosialisasi kepada
masyarakat, seperti
membagikan selebaran dan memasang
reklame yang
berfungsi agar masyarakat, khususnya
wajib pajak,
mengerti bahwa membayar pajak adalah suatu kewajiban.
3 Untuk BPHTB, pemerintah
daerah Kabupaten Tangerang melakukan kerjasama dengan
PPAT Pejabat Pembuat Akta Tanah dan pihak notaris
selaku pemungut pajak.
b.PPh Pemerintah
daerah Kabupaten Tangerang tidak bisa
berbuat banyak
untuk meningkatkan penerimaan dana
bagi hasil PPh, karena DBH PPh bersifat given. Artinya, yang
memungut
KPP dan
yang bersosialisasi
juga KPP.
Pengambilan kebijakan yang berhubungan
dengan peningkatan penerimaan PPh
merupakan tanggung
jawab KPP.
D. Analisis Efektivitas
1. Penerimaan Dana Bagi Hasil