29
Direktur Jenderal Pajak, angsuran pajak untuk bulan-bulan berikutnya setelah tanggal keputusan itu, dihitung berdasarkan jumlah pajak yang
terutang menurut keputusan tersebut.
2. Penghitungan PPh Pasal 25 dalam Hal-Hal Tertentu
Perhitungan PPh pasal 25 dalam hal-hal tertentu adalah perhitungan dalam hal:
a. Wajib pajak berhak atas kompensasi kerugian
Kompensasi kerugian adalah kompensasi kerugian fiskal berdasarkan Surat Pemberitahuan Tahunan, Surat Ketetapan Pajak, Surat Keputusan
Keberatan, atau Putusan Banding. Besarnya angsuran Pajak Penghasilan pasal 25 dalam hal wajib pajak berhak atas kompensasi kerugian adalah
sebesar pajak penghasilan yang dihitung dengan dasar perhitungan dikurangi dengan pajak penghasilan yang dipotong dan atau dipungut
serta pajak penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri yang boleh dikreditkan, kemudian dibagi 12 dua belas atau banyaknya bulan
dalam bagian tahun pajak.
b. Wajib pajak memperoleh penghasilan tidak teratur
Penghasilan tidak teratur adalah penghasilan yang diterima atau diperoleh selain dari kegiatan usaha, pekerjaan bebas, pekerjaan, dan atau modal,
misalnya keuntungan dari pengalihan harta. Sedangkan penghasilan teratur adalah penghasilan yang lazimnya diterima atau diperoleh secara
berkala sekurang-kurangnya sekali dalam setiap tahun pajak yang bersumber dari kegiatan usaha, pekerjaan bebas, pekerjaan, harta, dan
30
atau modal, kecuali penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan bersifat final. Apabila wajib pajak memperoleh penghasilan tidak teratur,
maka dasarnya perhitungan pajak penghasilan pasal 25 adalah hanya penghasilan neto yang diterima atau diperoleh secara teratur menurut
surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan tahun pajak yang lalu.
c. Surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan tahun yang lalu
disampaikan setelah lewat batas waktu yang ditentukan
Apabila surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan tahun yang lalu disampaikan setelah lewat batas waktu yang ditentukan selambat-
lambatnya tiga bulan setelah akhir tahun pajak, maka besarnya pajak penghasilan pasal 25 dihitung sebagai berikut:
1 Bulan-bulan mulai batas waktu penyampaian SPT Tahunan PPh
tersebut sampai dengan bulan disampaikannya surat pemberitahuan tahunan yang bersangkutan, besarnya pajak penghasilan pasal 25
adalah sama dengan besarnya angsuran pajak penghasilan pasal 25 bulan terakhir dari tahun pajak yang lalu dan bersifat sementara.
2 Wajib pajak menyampaikan surat pemberitahuan tahunan pajak
penghasilan, besarnya pajak penghasilan pasal 25 dihitung kembali sebagai berikut:
a Sebesar pajak penghasilan yang terutang menurut surat
pemberitahuan tahunan pajak penghasilan tahun pajak yang lalu dikurangi dengan pajak penghasilan yang dipotong dan atau
dipungut serta pajak penghasilan yang dibayar atau terutang di luar
31
negeri yang boleh dikreditkan, dibagi 12 dua belas atau banyaknya bulan dalam bagian tahun pajak yang berlaku surut mulai bulan
batas waktu penyampaian SPT Tahunan PPh. b
Dalam hal wajib pajak berhak atas kompensasi kerugian atau dalam hal wajib pajak memperoleh penghasilan tidak teratur, maka
besarnya PPh pasal 25 dihitung kembali berdasarkan ketentuan yang berlaku bagi wajib pajak yang berhak atas kompensasi
kerugian atau bagi wajib pajak memperoleh penghasilan tidak teratur sebagaimana telah diuraikan di atas. Perhitungan kembali
tersebut berlaku mulai bulan batas waktu penyampaian surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan, yaitu 3 tiga bulan
setelah akhir tahun pajak.
d. Wajib pajak diberikan perpanjangan jangka waktu penyampaian
surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan
Dalam hal wajib pajak diberikan perpanjangan jangka waktu penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan, maka besarnya pajak
penghasilan pasal 25 dihitung sebagai berikut: 1
Bulan-bulan mulai bulan batas waktu penyampaian SPT Tahunan PPh sampai dengan bulan sebelum disampaikan surat pemberitahuan
tahunan yang bersangkutan adalah sama dengan besarnya pajak penghasilan pasal 25 yang dihitung berdasarkan perhitungan sementara
yang disampaikan oleh wajib pajak pada saat mengajukan permohonan izin perpanjangan.
32
2 Setelah wajib pajak menyampaikan surat pemberitahuan tahunan pajak
penghasilan, besarnya pajak penghasilan pasal 25 dihitung kembali: a
Menurut SPT tahunan pajak penghasilan tahun pajak yang lalu dikurangi dengan pajak penghasilan yang dipotong dan atau
dipungut serta pajak penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri yang boleh dikreditkan, kemudian dibagi 12 dua belas atau
banyaknya bulan dalam bagian tahun pajak dan berlaku surut mulai bulan batas waktu penyampaian SPT tahunan.
b Apabila wajib pajak berhak atas kompensasi kerugian atau dalam
hal wajib pajak memperoleh penghasilan tidak teratur, maka besarnya PPh pasal 25 dihitung kembali berdasarkan ketentuan
yang berlaku bagi wajib pajak yang berhak atas kompensasi kerugian atau bagi wajib pajak memperoleh penghasilan tidak
teratur sebagaimana telah diuraikan sebelumnya. Perhitungan kembali tersebut berlaku mulai bulan batas waktu
penyampaian surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan, yaitu 3 tiga bulan setelah akhir tahun pajak.
e. Wajib pajak membetulkan sendiri surat pemberitahuan tahunan
pajak penghasilan yang mengakibatkan angsuran bulanan lebih besar dari angsuran bulanan sebelum pembetulan
Apabila dalam tahun pajak berjalan wajib pajak membetulkan sendiri SPT tahunan pajak penghasilan tahun pajak yang lalu maka besarnya PPh
pasal 25 dihitung kembali berdasarkan SPT pembetulan tersebut dan
33
berlalu surut mulai bulan batas waktu penyampaian SPT tahunan. Apabila terjadi besarnya pajak penghasilan pasal 25 yang dihitung berdasarkan
pembetulan tersebut lebih besar dari pajak penghasilan pasal 25 sebelum dilakukan pembetulan, maka kekurangan setoran PPh pasal 25 terutang
bunga.
f. Terjadi perubahan keadaan usaha atau kegiatan wajib pajak
Perubahan keadaan badan usaha atau kegiatan wajib pajak dapat terjadi karena penurunan atau peningkatan usaha. Apabila sesudah 3 tiga bulan
atau lebih berjalannya satu tahun pajak Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. Kep. 537Pj2000 tanggal 9 Desember 2000 wajib pajak dapat
menunjukkan bahwa pajak penghasilan yang terutang untuk tahun pajak tersebut kurang dari 75 dari pajak penghasilan yang terutang yang
menjadi dasar perhitungan besarnya pajak penghasilan pasal 25, wajib pajak dapat mengajukan permohonan pengurangan besarnya pajak
penghasilan pasal 25. Apabila dalam 1 satu tahun wajib pajak mengalami peningkatan usaha dan diperkirakan pajak penghasilan yang
akan terutang untuk tahun pajak tersebut lebih dari 150 dari pajak penghasilan yang terutang yang menjadi dasar perhitungan besarnya
pajak penghasilan pasal 25, maka besarnya pajak penghasilan pasal 25 untuk bulan-bulan yang tersisa dari tahun pajak yang bersangkutan harus
dihitung kembali berdasarkan perkiraan kenaikan pajak penghasilan yang terutang tersebut oleh wajib pajak sendiri atau pepala Kantor Pelayanan
Pajak tempat wajib pajak terdaftar.
34
3. Pajak Penghasilan Pasal 25 Lainnya