Pengertian Hasil Belajar Hasil Belajar

terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar bahan tertentu dalam waktu tertentu.

b. Tes Subsumatif

Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar siswa. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalam menentukan nilai rafor.

c. Tes Sumatif

Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok- pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam suatu priode belajar tertentu. Hasil dari tes sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat atau sebagai ukuran mutu sekolah.

d. Metode penilaian

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tanggal 11 Juni 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik. Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan atau di luar kegiatan pembelajaran atau tes kinerja. Sedangkan Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan atau proyek. Macam-macam bentuk tes 16

a. Tes

Bentuk tes yang digunakan di sekolah dapat dikatagorikan menjadi dua, yaitu tes objektif dan non objektif. Ada beberapa bentuk soal yang digunakan dalam sitem penilaian berbasis kompetensi dasar, seperti: 1. Pilihan ganda: bentuk ini bisa mencakup banyak materi pelajaran dan bisa dikoreksi dengan komputer. Namun membuat soal yang berkualitas baik sangat sulit dan peluang kerja sama peserta sangat besar sehingga memnuntut pengawas lebih teliti dalam pengawasannya. 2. Uraian objektif : bentuk ini sangat cocok untuk mata pelajaran yang batasannya jelas seperti Matematika dan IPA 3. Uraian bebas : bentuk ini cocok untuk bidang studi ilmu-ilmu sosial 4. Isian singkat : bentuk ini cocok digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan pengetahuan peserta didik. 5. Menjodohkan : bentuk ini cocok untuk mengetahui pemahaman peserta didik tentang fakta dan konsef. 6. Performans : bentuk ini cocok untuk mengukur kemampuan seseorang dalam melakukan tugas tertentu, seperti praktek di laboratorium. 7. Portofolio : bentuk ini cocok untuk mengetahui perkembangan unjuk kerja peserta didik, dengan menilai karya-karya, atau tugas-tugas yang dilakukan peserta didik.

b. Observasi

Observasi adalah suatu teknik penilaian hasil belajar dengan jalan observasi hasil belajar peserta didik. Teknik penilaian observasi sangat baik dari segi validitas data, namun sulit dilakukan apabila jumlah peserta didiknya banyak. Tujuan observasi adalah untuk merekam atau mengumpulkan informasi gejala-gejala, baik yang berupa fakta maupun perlakuan dalam situasi yang sesungguhnya. Dilihat dari kerangka kerjanya, obervasi dibedakan menjadi 2, yakni:

1. Observasi berstruktur

16 Abdul Ghofur, Djemari Mardapi, Pedoman Umum Pengembangan Penilaian Departemen Pendidikan Nasional: 2003, hal. 21