mengajar guru bertentangan, dengan sendirinya tujuan pengajaran pun gagal untuk dicapai.
b. Guru
Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik di sekolah. Guru adalah orang yang berpengalaman dalam
menjadi orang yang cerdas. Setiap guru mempunyai kepribadian masing-masing sesuai dengan latar belakang
kehidupan sebelum mereka menjadi guru. Kepribadian guru diakui sebagai aspek yang tidak bisa dikesampingkan dari kerangka keberhasilan belajar mengajar
untuk mengantarkan anak didik menjadi orang yang berilmu pengetahuan dan berkepribadian. Dari kepribadian itulah mempengaruhi pola kepemimpinan yang
guru perlihatkan ketika melaksanakan tugas mengajar di kelas.
c. Anak Didik
Anak didik adalah orang yang sengaja datang ke sekolah. Orang tuanya yang memasukkannya untuk dididik agar menjadi orang yang berilmu. Keercayaan
orang tua diterima oleh guru dengan kesadaran maka jadilah guru sebagai pengemban tanggung jawab yang diserahkan itu.
d. Kegiatan Pengajaran
Pola umum kegiatan pengajaran adalah terjadinya interaksi antara guru dengan anak didiknya dengan bahan sebagai perantaranya. Guru yang mengajar dan anak
didik sebaliknya. Maka guru menciptakan lingkungan belajar sedangkan anak didik adalah objek yang digiring ke dalam lingkungan belajar yang telah
diciptakan oleh guru. Gaya mengajar guru berubah mempengaruhi gaya belajar anak didik. Tetapi di sini gaya mengajar guru lebih dominan mempengaruhi gaya
belajar anak didik.
e. Bahan dan Alat Evaluasi
Bahan evaluasi adalah bahan yang terdapat dalam kurikulum yang sudah dipelajari anak didik guna kepentingan ulangan. Biasanya bahan tersebut sudah
ada pada buku paket yang setiap guru dan anak didik harus mempunyainya untuk kepentingan pembelajaran.
Bila tiba masa ulangan, semua bahan yang telah diprogramkan dan harus selesai dalam jangka waktu tertentu dijadikan sebagai bahan untuk pembuatan
item-item soal evaluasi. Gurulah yang membuat dengan perencanaan yang sistematis dan dengan penggunaan alat evaluasi. Alat-alat evaluasi yang
umumnya digunakan tidak hanya benar-salah dan pilihan ganda, tapi juga menjodohkan, melengkapi, dan essay.
f. Suasana Evaluasi
Selain faktor-faktor di atas suasana evaluasi juga menjadi faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Teknik sistem silang adalah cara untuk mendapatkan
hasil yang objektif. Karena sikap mental anak didik belum semuanya siap untuk berlaku jujur,
maka dihadirkanlah satu atau dua orang pengawas atau guru yang ditugaskan untuk mengawasinya. Selama pelaksanaan evaluasi, selama itu juga seorang
pengawas mengamati semua sikap, gerak-gerik yang dilakukan anak didik. Pengawasan yang dilakukan itu hanya duduk berlama-lama di kursi, tetapi dapat
berjalan dari muka ke belakang sewaktu-waktu, sesuai keadaan.
4. Pengukuran Hasil Belajar