Tujuan Faktor pendorong hasil belajar.

Macam-macam bentuk tes 16

a. Tes

Bentuk tes yang digunakan di sekolah dapat dikatagorikan menjadi dua, yaitu tes objektif dan non objektif. Ada beberapa bentuk soal yang digunakan dalam sitem penilaian berbasis kompetensi dasar, seperti: 1. Pilihan ganda: bentuk ini bisa mencakup banyak materi pelajaran dan bisa dikoreksi dengan komputer. Namun membuat soal yang berkualitas baik sangat sulit dan peluang kerja sama peserta sangat besar sehingga memnuntut pengawas lebih teliti dalam pengawasannya. 2. Uraian objektif : bentuk ini sangat cocok untuk mata pelajaran yang batasannya jelas seperti Matematika dan IPA 3. Uraian bebas : bentuk ini cocok untuk bidang studi ilmu-ilmu sosial 4. Isian singkat : bentuk ini cocok digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan pengetahuan peserta didik. 5. Menjodohkan : bentuk ini cocok untuk mengetahui pemahaman peserta didik tentang fakta dan konsef. 6. Performans : bentuk ini cocok untuk mengukur kemampuan seseorang dalam melakukan tugas tertentu, seperti praktek di laboratorium. 7. Portofolio : bentuk ini cocok untuk mengetahui perkembangan unjuk kerja peserta didik, dengan menilai karya-karya, atau tugas-tugas yang dilakukan peserta didik.

b. Observasi

Observasi adalah suatu teknik penilaian hasil belajar dengan jalan observasi hasil belajar peserta didik. Teknik penilaian observasi sangat baik dari segi validitas data, namun sulit dilakukan apabila jumlah peserta didiknya banyak. Tujuan observasi adalah untuk merekam atau mengumpulkan informasi gejala-gejala, baik yang berupa fakta maupun perlakuan dalam situasi yang sesungguhnya. Dilihat dari kerangka kerjanya, obervasi dibedakan menjadi 2, yakni:

1. Observasi berstruktur

16 Abdul Ghofur, Djemari Mardapi, Pedoman Umum Pengembangan Penilaian Departemen Pendidikan Nasional: 2003, hal. 21 Semua aktivitas petugas observasi telah ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan kerangka kerja yang berisi faktor-faktor yang telah diatur kategorisasinya.

2. Observasi tak berstruktur

Semua aktivitas petugas obervasi hanya dibatasi oleh tujuan observasi itu sendiri. Bila dilihat dari pelaksanaannya, observasi dapat ditempuh melalui 3 cara : 1. Observasi langsung, yaitu observasi yang dilakukan secara langsung terhadap objek yang diukur atau diselidiki 2. Obervasi tidak langsung, yaitu observasi yang dilakukan melalui perantara, baik mengenai teknik penilaian maupun alat ukurnya. 3. Observasi partisipan, yaitu, observasi yang dilakukan oleh pengamat, tetapi dalam pada itu pengamat memasuki dan mengikuti kegiatan kelompok yang sedang diamati. Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan atau di luar kegiatan pembelajaran atau tes kinerja.

c. Penugasan

Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan atau proyek. Penilaian melalui penugasan dilakukan terhadap suatu tugas atau penyelidikan yang dilakukan siswa secara individual atau kelompok untuk periode tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, dan penyajian data. Teknik penilaian penugasan dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman dan pengetahuan siswa dalam bidang tertentu, mengetahui kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan itu dalam penyelidikan tertentu, dan mengetahui kemampuan siswa dalam menginformasikan subjek tertentu secara jelas.

6. Tingkat Keberhasilan

Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. Masalah yang dihadapai adalah sampai di tingkat mana prestasi hasil belajar yang telah dicapai. Sehubungan dengan hal inilah keberhasilan proses mengajar itu dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf. Tingkatan keberhasilan tersebut adalah sebagai berikut: a. Istimewamaksimal: Apabila seluru bahan pelajaran yang diajarakan