Guru Faktor pendorong hasil belajar.

Semua aktivitas petugas observasi telah ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan kerangka kerja yang berisi faktor-faktor yang telah diatur kategorisasinya.

2. Observasi tak berstruktur

Semua aktivitas petugas obervasi hanya dibatasi oleh tujuan observasi itu sendiri. Bila dilihat dari pelaksanaannya, observasi dapat ditempuh melalui 3 cara : 1. Observasi langsung, yaitu observasi yang dilakukan secara langsung terhadap objek yang diukur atau diselidiki 2. Obervasi tidak langsung, yaitu observasi yang dilakukan melalui perantara, baik mengenai teknik penilaian maupun alat ukurnya. 3. Observasi partisipan, yaitu, observasi yang dilakukan oleh pengamat, tetapi dalam pada itu pengamat memasuki dan mengikuti kegiatan kelompok yang sedang diamati. Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan atau di luar kegiatan pembelajaran atau tes kinerja.

c. Penugasan

Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan atau proyek. Penilaian melalui penugasan dilakukan terhadap suatu tugas atau penyelidikan yang dilakukan siswa secara individual atau kelompok untuk periode tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, dan penyajian data. Teknik penilaian penugasan dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman dan pengetahuan siswa dalam bidang tertentu, mengetahui kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan itu dalam penyelidikan tertentu, dan mengetahui kemampuan siswa dalam menginformasikan subjek tertentu secara jelas.

6. Tingkat Keberhasilan

Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. Masalah yang dihadapai adalah sampai di tingkat mana prestasi hasil belajar yang telah dicapai. Sehubungan dengan hal inilah keberhasilan proses mengajar itu dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf. Tingkatan keberhasilan tersebut adalah sebagai berikut: a. Istimewamaksimal: Apabila seluru bahan pelajaran yang diajarakan