B. Metode dan Desain Penelitian
Metode peneliitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Menurut Wina Sanjaya, “penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan cara 1 merencanakan, 2 melaksanakan, 3 merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisifatif
dengan tujuan memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat”.
28
Menurut Kemmis, “penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian
reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka”.
29
Menurut Lewin dalam Zainal Arifin “ PTK merupakan cara guru untuk mengorganisasikan pembelajaran berdasarkan pengalamannya sendiri atau
pengalamannya berkolaborasi dengan guru lain”.
30
Menurut Dave Ebbutt “penelitian tindakan adalah suatu studi percobaan yang sistematis untuk memperbaiki praktik pendidikan dengan melibatkan kelompok
partisipan guru melalui tindakan pembelajaran dan refleksi mereka sebagai akibat dari tindakan me
reka”.
31
Menurut Rapoport “ PTK digunakan untuk membantu sesorang mengatasi masalah-masalah praktis dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan
social science secara kolaboratif sesuai dengan norma atau aturan yang disepakati”.
32
Menur ut Hopkins “ PTK adalah penelitian untuk perubahan dan perbaikan
yang dilakukan diruang kelas”.
33
Ada beberapa model tindakan kelas yang dikemukakan para ahli dengan bentuk bagan yang berbeda-beda, namun pada garis besarnya terdapat empat tahapan
28
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana, 2010, h. 9
29
Ibid, hal. 24
30
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, h. 96
31
Ibid, h. 97
32
Ibid.
33
Ibid.
yang biasa dilakukan, yaitu 1 perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 pengamatan, dan 4 refleksi.
Model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggrat
34
a. Tahap I : Menyusun Rencana Tindakan
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam penyusunan
rancangan ini peneliti menentukan fokus yang perlu perhatian khusus yang perlu diamati, kemudian membuat instrumen pengamatan untuk membantu peneliti
merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.
b. Tahap II : Pelaksanaan Tindakan
Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan perwujudan atau penerapan isi rancangan tindakan kelas. Pada tahap ke-2 ini
yang perlu dingat oleh guru sebagai pelaksana harus menaati segala yang telah dirumuskan pada rancangan dan berlaku wajar tanpa direkayasa.
c. Tahap III: Pengamatan
Tahap ke-3 yaitu pengamatan yang dilakukan oleh dirinya sendiri dengan cara mencatat setiap kegiatan yang sedang berlangsung sedikit demi sedikit agar
34
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010 h. 16