Pembelajaran Kooperatif Teknik Student Team-Achievement Divisions

5 Pembelajaran kooperatif memudahkan pembagian usaha dan tugas yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu. 6 Mendorong komunikasi antar siswa, dan hasilnya adalah pembelajaran yang lebih baik dan hubungan antar personal yang semakin membaik.

5. Pembelajaran Kooperatif Teknik Student Team-Achievement Divisions

STAD Pembelajaran kooperatif model STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dari Universitas John Hopkin USA. Dalam STAD siswa ditempatkan dalam tim-tim belajar beranggotakan 4-5 siswa yang heterogen. Adanya penghargaan kelompok dari hasil penilaian merupakan salah satu ciri dari STAD. STAD bertugas membantu anggota kelompok untuk bekerja memecahkan masalah yang diberikan oleh guru, membuat kelompok bekerja yang saling mengemukakan pendapat maupun menghadapi tes atau ulangan. Team STAD berusaha supaya anggota kelompok atau individu dapat lebih menonjol pengetahuannya daripada kelompok lain dan menekankan bahwa anggota kelompok bekerja paling baik dibandingkan kelompok lainnya. 24 Secara umum cara penerapan model STAD di kelas adalah sebagai berikut: 25 a. Kelas dibagi dalam beberapa kelompok. b. Tiap kelompok siswa terdiri dari 4-5 orang yang bersifat heterogen, baik dari segi kemampuan, jenis kelamin, budaya, dan sebagainya. c. Tiap kelompok diberi bahan ajar dan tugas-tugas pembelajaran yang harus dikerjakan. 24 Tonih Feronika, Op. Cit., h. 65. 25 Made wena, Op. Cit., h. 192-193. d. Tiap kelompok didorong untuk mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran melalui diskusi kelompok e. Selama proses pembelajaran secara kelompok guru berperan sebagai fasilitator dan motivator. f. Tiap minggu atau dua minggu sekali, guru melaksanakan evaluasi, baik secara individu maupun kelompok untuk mengetahui kemajuan belajar siswa. g. Bagi siswa dan kelompok siswa yang memperoleh nilai hasil belajar yang sempurna diberi penghargaan. Demikian pula jika semua kelompok memperoleh nilai hasil belajar yang sempurna maka semua kelompok tersebut wajib diberi penghargaan. Menurut Robert E. Slavin model pembelajaran kooperatif teknik STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu: 26 a. Presentasi kelas Presentasi kelas yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan informasi materi pokok secara garis besar. b. Tim Tim terdiri dari 4-5 siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras, dan etnisitas. Fungsi utama dari tim adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan khususnya mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. c. Kuis Setelah sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan presentasi dan sekitar satu atau dua periode praktik tim, para siswa akan mengerjakan kuis individual. 26 Robert E. Slavin, Op.Cit., h. 143-146. d. Skor Kemajuan Individual Gagasan dibalik skor kemajuan individual adalah untuk memberikan kepada tiap siswa tujuan kinerja yang akan dapat dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih baik dari pada sebelumnya. e. Rekognisi Tim Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim juga dapat digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka. Seperti halnya pembelajaran lainnya, pembelajaran kooperatif teknik STAD ini juga membutuhkan persiapan yang matang sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Persiapan-persiapan tersebut antara lain: 27 a. Perangkat pembelajaran Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran ini perlu dipersiapkan perangkat pembelajarannya, yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, buku siswa, Lembar Kegiatan Siswa LKS, berserta lembar jawabannya b. Membentuk kelompok kooperatif Menentukan anggota kelompok diusahakan agar kemampuan siswa dalam kelompok adalah heterogen dan kemampuan antar satu kelompok dengan kelompok lainnya relatif homogen. c. Menentukan skor awal Skor awal yang dapat digunakan dalam kelas kooperatif adalah nilai ulangan sebelumnya. Skor awal ini dapat berubah setelah ada kuis. 27 Trianto,Op. Cit., h. 69-70. d. Pengaturan tempat duduk Pengaturan tempat duduk dalam kelas kooperatif perlu juga diatur dengan baik, hal ini dilakukan untuk menunjang keberhasilan pembelajaran kooperatif. e. Kerja kelompok Untuk mencegah adanya hambatan pada pembelajaran kooperatif teknik STAD, terlebih dahulu diadakan latihan kerja sama kelompok agar mengenalkan masing-masing individu dalam kelompok. Menurut Yatim Riyanto ada 8 fase di dalam model pembelajaran kooperatif teknik STAD yaitu: 28 Fase 1 : Guru presentasi, memberikan materi yang akan dipelajari secara garis besar dan prosedur kegiatan, juga tata cara kerja kelompok. Fase 2 : Guru membentuk kelompok, berdasar kemampuan, jenis kelamin, ras, suku, jumlah antara 2-5 siswa. Fase 3 : siswa bekerja dalam kelompok, siswa belajar bersama, diskusi atau mengerjakan tugas yang diberikan guru. Fase 4 : Scafolding, guru memberikan bimbingan Fase 5 : Validation, yaitu guru mengadakan validasi hasil kerja kelompok dan memberikan kesimpulan tugas kelompok. Fase 6 : Quizzes, guru mengadakan kuis secara individu, hasil nilai dikumpulkan, dirata-rata dalam kelompok, selisih skor awal base score individu dengan skor hasil kuis skor perkembangan dengan perhitungan sebagai berikut: 28 Yatim Riyanto, Op. Cit., h. 273. Tabel 2.4 Penghitungan Skor Perkembangan pada Evaluasi Metode Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD NO Skor Tes Nilai Perkembangan 1. Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 5 2. 10 hingga 1 poin di bawah skor awal 10 3. Skor awal sehingga 10 poin di atasnya 20 4. Lebih dari 20 point di atas skor awal 30 Fase 7 : penghargaan kelompok, berdasarkan skor perhitungan yang diperoleh anggota, dirata-rata, hasilnya disesuaikan dengan predikat tim. Tabel 2. 5 Perolehan skor dan penghargaan tim teknik STAD 29 No Perolehan skor Predikat 1 15 - 19 Good team 2 20 - 24 Great team 3 25 - 30 Super team Fase 8 : evaluasi yang dilakukan guru.

6. Pembelajaran Kooperatif Teknik Group Investigation GI

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) DENGAN STAD (STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) MELALUI METODE EKSPERIMEN

0 7 52

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) DAN PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT Perbandingan Pembelajaran Group Investigation (GI) Dan Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Terhadap Hasil Belajar Biologi Peserta Didik Kela

0 2 16

Antara Siswa yang Diajarkan Melalui Kooperatif Student Team Achievement Divisions (STAD) dan Group Investigation (GI) Di SMP Negeri 6 Lilirilau

0 1 178