B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Ida Bagus Putu Arnyana dengan judul Pengaruh Penerapan Model Belajar Berdasarkan Masalah dan Model
Pengajaran Langsung Dipandu Strategi Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 Model belajar
berdasarkan masalah dapat meningkatkan hasil belajar lebih baik dibandingkan dengan model pengajaran langsung 2 Strategi Kooperatif GI
dapat meningkatkan hasil belajar lebih baik dibandingkan dengan strategi kooperatif STAD 3 Interaksi model belajar berdasarkan masalah dengan
strategi kooperatif teknik Group Investigation GI memberikan pengaruh paling baik dalam meningkatkan hasil belajar, diikuti berturut-turut oleh
interaksi model belajar berdasarkan masalah dengan strategi kooperatif teknik Student Team Achievement Divisions STAD, dan interaksi model pengajaran
langsung dengan strategi kooperatif GI.
35
Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Syahrul dengan judul penelitian Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa antara yang Menggunakan
Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe GI dengan Pendekatan STAD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar kimia siswa dengan
pendekatan GI lebih tinggi dari pada hasil belajar kimia siswa dengan pendekatan STAD.
36
Penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Santyasa, Nyoman Subratha, I N P Suwindra dengan judul Keefektifan Model Rekonstruksi Kognitif dan
Teknik-teknik Kooperatif GI, MURDER, dan STAD dalam pembelajaran Fisika di SMA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 Terdapat perbedaan
hasil belajar fisika antara kelompok MRK dan kelompok MPL. MRK terevaluasi lebih efektif dibandingkan dengan MPL dalam pencapaian hasil
35
Ida Bagus Putu Arnyana, “Pengaruh Penerapan Model Belajar Berdasarkan Masalah dan Model Pengajaran Langsung Dipandu Strategi Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa
SMA”, dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 4 TH. XXXIX Oktober 2006. h. 710.
36
Muhammad Syahrul, “Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa antara yang Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dengan Metode STAD”, Jakarta:
Skripsi: Prodi Pendidikan Kimia Jurusan PIPA FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2007, h. 42.
belajar fisika. 2 Terdapat perbedaan hasil belajar fisika antar kelompok- kelompok GI, MDR, dan STAD. GI teraveluasi paling unggul, disusul MDR,
dan terakhir STAD dalam pencapaian hasil belajar fisika.
37
Penelitian oleh Jumrah dengan judul Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa SMAN 5 Palu Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Model
Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Kimia. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1 Keterampilan proses siswa baik secara individu,
kelompok, maupun klasikal, dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik STAD sangat baik. 2
Hasil belajar siswa baik secara individu, kelompok, maupun klasikal, dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
teknik STAD sangat baik. 3 Terdapat pengaruh positif yang signifikan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik STAD dalam meningkatkan
keterampilan proses belajar siswa yang berdampak pada peningkatan ketuntasan hasil belajarnya.
38
Penelitian yang dilakukan oleh Perdy Karuru dengan judul Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Seting Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD untuk Meningkatkan Kualitas Belajar IPA Siswa SLTP. Hasil penelitian didapatkan bahwa: 1 Guru dalam mengelola pengajaran cukup baik dan dapat
meningkatkan aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran. 2 Guru mampu melatihkan keterampilan proses dengan baik. 3 Mengubah pembelajaran dari
teacher center menjadi student center serta dapat mendapatkan proporsi jawaban benar siswa. 4 Hasil pembelajaran yang diajar dengan pendekatan
keterampilan proses dalam setting pembelajaran kooperatif teknik STAD lebih
37
I Wayan Santyasa, Nyoman Subratha, I N P Suwindra, “Keefektifan Model Rekonstruksi Kognitif dan Teknik-teknik Kooperatif GI, MURDER, dan STAD dalam pembelajaran Fisika di
SMA”, dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 4 TH. XXXVII Oktober 2005. h. 642.
38
Jumrah, “Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa SMAN 5 Palu Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Model Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Asam-Basa”, dalam
Jurnal Media Eksakta Vol. 22. Juli 2006. h. 114.
baik dibanding pembelajaran yang tidak menggunakan pembelajaran kooperatif.
39
Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Tisnawati dengan judul Penerapan Model Cooperative Learning Tipe STAD dalam Pembelajaran Biologi untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X MAN Model Palu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah
penerapan model CL tipe STAD dalam belajar siswa sesudah penerapan model CL tipe STAD lebih besar dari pada nilai sebelumnya.
40
Penelitian yang dilakukan oleh Sri Ngabekti dengan judul Persepsi Siswa Terhadap Penerapan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model investigasi kelompok lebih disenangi oleh siswa karena lebih faham materi pembelajaran
dengan bertanya pada teman dalam kelompok, tugas lebih ringan, lebih mudah mengerjakan tugas, dan lebih berani bertanya. Namun bagi sebagian kecil
siswa yang kemampuan akademiknya tinggi, merasa terganggu dengan pengelompokkan karena kurang konsentrasi.
41
Penelitian yang dilakukan Raharjo dengan judul The Effects of Group Investigation and Problem Based Learning Model To The Student Thinking
Ability of Junior High School in Sidoarjo, diperoleh hasil bahwa kemampuan berpikir tertinggi terdapat pada kombinasi materi konsep sistem ekskresi
dengan dengan model pembelajaran kooperatif teknik GI, sedangkan pembelajaran yang terendah terdapat pada kombinasi materi konsep sistem
ekskresi dengan model pembelajaran PBL. Skor kemampuan berpikir pada
39
Perdy Karuru, “Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Seting Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Kualitas Belajar IPA Siswa SLTP”, dalam Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, No. 45, Tahun ke-9, November 2003. h. 803.
40
Dewi Tisnawati, “Penerapan Model Cooperative Learning Tipe STAD dalam Pembelajaran Biologi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X MAN Model Palu”,
dalam Jurnal Derap Pendidikan, Vol. 2 No. 3, 2008, h. 107.
41
Sri Ngabekti, “Persepsi Siswa Terhadap Penerapan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok”, dalam Proceeding: Seminar Nasional Biologi Bidang Lingkungan, Bioteknologi, dan
Pendidikan Biologi LPMP Semarang, 26 Agustus 2006, h. 286.
konsep sistem ekskresi dengan model pembelajaran kooperatif teknik GI, 28,94 lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran PBL.
42
Penelitian yang dilakukan oleh Sri Nurmawati dengan judul Penerapan Model Investigasi Kelompok dengan Memanfaatkan Kartu Gambar Sebagai
Media Pembelajaran Materi Klasifikasi Makhluk Hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 Hasil belajar siswa aspek kognitif pada kelas
perlakuan berbeda secara signifikan dengan kelas pembanding 2 aspek afektif, siswa merasa senang belajar biologi dengan model pembelajaran
investigasi kelompok dengan memanfaatkan kartu gambar 3 Aspek psikomotorik yang diharapkan telah tercapai terutama dalam kegiatan
pengamatan.
43
Penelitian yang dilakukan oleh Ida Bagus Putu Arnyana dengan judul Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif pada Pelajaran Biologi
Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok siswa yang belajar dengan strategi-strategi
pembelajaran inovatif, yaitu strategi GI, PBL, dan Inkuiri menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif berada pada kategori baik, sementara kelompok
siswa yang belajar dengan model DI berada pada kategori sedang.
44
C. Kerangka pikir