2. Non tes
Instrumen non tes berupa lembar observasi merupakan metode pengumpulan data secara sistematis melalui pengamatan dan pencatatan
terhadap fenomena yang diteliti.
4
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui tercapai tidaknya kegiatan pembelajaran pada teknik STAD
dan teknik GI. Observasi yang dilakukan setiap pertemuan sebanyak tiga kali pertemuan dan observasi dilakukan berdasarkan rencana pembelajaran
yang telah dibuat pada kedua kelas eksperimen.
H. Kalibrasi Instrumen
1. Uji Validitas
Salah satu ciri tes itu baik adalah apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur atau istilahnya valid atau shahih. Validitas adalah
suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen
yang kurang valid akan memiliki validitas yang rendah.
5
Untuk mengukur validitas, maka instrumen terlebih dahulu diuji cobakan pada kelas lain yang
telah memiliki pengetahuan tentang materi tersebut. Kemudian hasil uji instrumen tersebut dihitung dengan menggunakan rumus korelasi point
biserial:
6
r
pbis i
=
Keterangan: r
pbis i :
koefisien korelasi biserial antara skor butir soal nomor i dengan skor total X
i
: rata-rata skor total responden menjawab benar butir soal nomor i X
t
: rata-rata skor total semua responden S
t
: standar deviasi skor total semua responden P
i
: proporsi jawaban yang benar untuk butir nomor i q
i
: proporsi jawaban yang salah untuk butir nomor i
4
M. Hariwijaya dan Triton,Op. Cit., h. 63.
5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006, Cet. Ke-XIII. h. 168.
6
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, Burhanudin Milama, Op. Cit., h. 109-110.
Namun dalam penelitian ini pengujian validitas alat ukur dilakukan dengan menggunakan Ana-test. Berdasarkan perhitungan uji validitas maka
dari 50 soal tes yang diuji cobakan pada kelas VIII terdapat 28 soal yang valid dan hanya 25 soal saja yang diberikan kepada sampel sebagai pretest
dan posttest, yaitu soal nomor 8,9,10,11,12,13,14,17,18,19,20,21,22,23, 25,27,30,31,33,34,37,38,44,45,48.
2. Uji Reliabilitas
Setelah melakukan uji validitas, langkah selanjutnya adalah dengan
melakukan pengukuran reliabilitas. Reliabilitas alat penilaian adalah
ketetapan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Uji reliabilitas untuk butir soal objektif dilakukan dengan menggunakan rumus Kuder
Richardson atau yang dikenal dengan K-R 20, yaitu:
7
r
11
=
2 2
1 S
pq S
n n
Keterangan: r
11
= reliabilitas tes secara keseluruhan p
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q = 1-p ∑ pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar dari devians
Kriteria validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut: Antara 0,80 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi
Antara 0,60 sampai dengan 0,80 : tinggi Antara 0,40 sampai dengan 0,60 : cukup
Antara 0,20 sampai dengan 0,40 : rendah Antara 0,00 sampai dengan 0,20 : sangat rendah
7
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, Cet. Ke-IX. h. 100-101.
Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas instrumen tes biologi menggunakan Ana-test, diperoleh informasi bahwa untuk n=40 reliabilitas
dari 25 soal yang telah diuji cobakan tergolong memiliki reliabilitas tinggi 0,75.
3. Daya Beda