61
d. Menentukan rata-rata motivasi belajar IPA siswa dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Rata-rata motivasi belajar IPA =
Suharsimi Arikunto 1998: 246 data yang bersifat kuantitatif yang berwujud angka-angka hasil perhitungan dan pengukuran tersebut
diproses dengan cara dijumlah dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh persentase. pencarian persentase dimaksudkan
untuk mengetahui ststus sesuatu yang dipersentasekan dan disajikan tetap berupa persentase. tetapi kadang-kadang sesudah sampai
kepersentase lalu ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat kualitatif misalnya baik 75 - 76, cukup 56 -75, kurang 40 - 55,
tidak baik kurang dari 40. Teknik ini sering disebut analisis deskripsi kuantitatif dengan teknik persentase.
e. Setelah diketahui rata-rata motivasi belajar IPA siswa kemudian dicari kembali persentasenya dengan menggunakan rumus no d kemudian
peneliti menafsirkan kriteria sebagai berikut
Tabel 7. Kriteria persentase motivasi belajar IPA Rentang Skor
Predikat
86 – 100 Sangat Tinggi
71 – 85 Tinggi
56 – 70 Cukup
41 – 55 Rendah
40 Sangat rendah
Saifudin Azwar 2012: 149
62
Analisis data yang dilaksanakan dalam tahap refleksi akan digunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.
Menganalisis wawancara 1. Cara menganalisis data pedoman wawancara hampir sama dengan
menganalisis data observasi kagiatan siswa. cara menghitungnya juga sama yaitu dengan menyajikan data perolehan skor kedalam bentuk
persentase, perbedaannya hanya cara pemberian skor pada tiap butirpertanyaan. Pada pedoman wawancara ini setiap butir hanya
mempunyai 2 pilihan jawaban yaitu “ya” skor 1 dan “tidak” skor 0. Berikut ini rumus yang digunakan untuk mengukur persentase
pedoman wawancara motivasi belajar siswa sebagai berikut: =
100
Hasil wawancara dipersentasekan dengan cara jumlah skor yang diamati kemudian dibagia dengan skor maksimal kemudia dikalikan
100. 2. Deskriptif kualitatif
Teknik analisis data deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis data observasi guru. Data observasi guru digunakan untuk
mengetahui kegiatan guru selama melakukan kegiatan pembelajaran IPA dengan menggunakan media puzzle. hasil observasi kegiatan guru ini
dianalisis dengan menjelaskan setiap butir berdasarkan lembar observasi.
63
J. Indikator Keberhasilan
Kegiatan pembelajaran dinyatakan berhasil apabila terjadi peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada materi sumber energi dan
kegunaannya setelah menggunakan media puzzle. Jika subjek penelitian telah mencapai kriteria baik dengan persentase motivasi belajar mencapai kategori
tinggi atau sama dengan 71.
64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian 1. Deskripsi Lokasi dan Subyek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri Gedongkiwo yang terletak di jalan Bantul, Kelurahan Gedongkiwo, Kecamatan Mantrijeron, Kota
Madya Yogyakarta, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Fasilitas yang dimiliki SD N Gedongkiwo sudah memadai untuk pelaksanaan hproses
pembelajaran yang terdiri dari 12 ruang kelas, ruang kepala sekolah, UKS, mushola, ruang guru, ruang tari, ruang komputer dan perpustakaan. Selain itu
di SD N Gedongkiwo juga dilengkapi dengan fasilitas kamar mandi, kantin, dapur dan gudang.
Subjek penelitian ini siswa kelas II B Sekolah Dasar Negeri Gedongkiwo yang berjumlah 30 siswa, terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.
Data yang diperoleh ketika melakukan observasi di kelas II B yaitu sebagian besar siswa memiliki motivasi belajar yang rendah terhadap mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam IPA khususnya pada materi sumber energi dan kegunaannya. Hal ini ditunjukan dengan perilaku-perilaku siswa seperti kurang
antusias menerima pelajaran, malas mencatat materi yang disampaikan guru, tidak mendengarkan penjelasan guru sibuk sendiri dan tidak konsentrasi belajar.
Berikut ini daftar nama subyek penelitian.
65
Tabel 8. Identitas Subjek Penelitian No.
No.Induk Nama Siswa
Jenis Kelamin
1 1116
YA L
2 1124
AZ L
3 1146
SM P
4 1163
MS P
5 1175
AN L
6 1177
SM L
7 1179
CH L
8 1181
EF L
9 1183
KA L
10 1185
AS L
11 1187
DI P
12 1189
MD P
13 1191
AT P
14 1195
SS P
15 1197
HM P
16 1201
AD P
17 1203
MR L
18 1205
LS L
19 1207
NA L
20 1209
RS P
21 1211
MN L
22 1213
KD P
23 1215
MI L
24 1217
RF L
25 1221
BA L
26 1223
HH L
27 1225
SA L
28 1227
MF L
29 1229
ZK P
30 1238
KL L
2. Deskripsi Kondisi Awal Siswa sebelum Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini berawal dari permasalahan yang ada di sekolah yaitu masih rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA
khususnya pada materi sumber energi dan kegunaannya. Untuk mengetahui kondisi awal motivasi belajar siswa, dilakukan observasi dan kegiatan pra siklus
66 observasi dilakukan 21 dan 24 April 2016, sedangkan pra siklus dilaksanakan
pada tanggal 2 mei 2016. Kegiatan yang dilakukan pada tahap pra siklus ini adalah dengan meminta siswa menyebutkan macam-macam sumber energi
listrik, energi panas, energi bunyi dan energi cahaya serta kengunaannya, guna mengetahui sejauh mana pengetahuan awal siswa terhadap materi sumber
energi dan kegunaannya. Kegiatan selanjutnya dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media puzzle sehingga hal-hal yang belum diketahui
siswa sebelum menggunakan media puzzle bisa meningkat. Dari jawaban siswa peneliti dapat menetukan pemberian skor motivasi belajar siswa berdasarkan
lembar observasi yang telah disiapkan. Berikut ini hasil skor motivasi belajar IPA siswa berdasarkan lembar observasi
Tabel 9. Hasil Observasi Motivasi Belajar IPA Siswa Kelas II B SD Negeri Gedongkiwo Pratindakan
Kriteria Jumlah Siswa
Siswa Persentase
Sangat Tinggi Tinggi
2 6,67
Cukup 3
10 Rendah
13 43,33
Sangat Renda 12
40
Skor motivasi belajar IPA yang diperoleh adalah jumlah skor yang diperoleh dari pemberian skor motivasi belajar siswa berdasarkan lembar
observasi pra-tindakan. Persentase nilai diperoleh dari total skor subjek dibagi skor ideal 120 dikalikan 100. kemudian hasil dari persentase nilai tersebut
ditafsirkan ke dalam lima kriteria.