Langkah-langkah Penggunaan Puzzle Tinjauan tentang Media Puzzle

39 pada masa kanak-kanak awal berada pada tahap perkembangan praoperasional 2-7 tahun. Adapun ciri-cirinya antara lain: semakin berkembangnya fungsi simbolis, tingkah laku imitasi langsung maupun tertunda, cara berpikir masih egosentris, centralized atau terpusat pada satu dimensi saja, serta cara berpikir yang tak dapat dibalik dan terarah statis. Usia SD masuk pada tahap operasional konkret, anak mampu berpikr logis, memahami konsep percakapan, mampu mengingat, memahami dan memecahkan yang bersifat konkret. Piaget mengidentifikasikan tahapan perkembangan intelektual yang dilalui anak yaitu: 1 tahap sensorik motor usia 0-2 tahun, 2 tahap operasional usia 2-6 tahun, 3 tahap operasional konkret usia 7-11 atau 12 tahun, 4 tahap operasional formal unsia 11 atau 12 tahun Sardiman 2007: 120, mengemukakan karakteristik siswa adalah keseluruhan kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan sosialnya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita- citanya. Selanjutnya, menjelaskan tiga karakteristik siswa yang perlu diperhatikan yaitu: 1. Karakteristik atau keadaan yang berkenan dengan kemampuan awal atau prerequisite skill, misalnya kemampuan intelektual, kemampuan berpikir, mengucapkan hal-hal yang berkaitan dengan aspek psikomotor. 2. Karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosial sociocultural. 3. Karakteristik yang berkenan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian seperti sikap, perasaan, dan minat. Siswa kelas II SD merupakan masa kanak-kanak yang memiliki tugas perkembangan yang muncul sesuai periode perkembangannya. Rika Eka Izzaty, dkk. 2008: 103 menyatakan tugas-tugas perkembangan siswa SD yaitu 1 40 belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain, 2 sebagai makhluk yang tumbuh, mengembangkan sikap yang sehat mengenai diri sendiri, 3 belajar bergaul dengan teman sebaya, 4 mulai mengembangkan peran sosial pria dan wanita, 5 mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung, 6 mengembangkan kata batin, moral dan skala nilai, 7 mengembangkan sikap terhadap kelompok sosial dan lembaga, 8 serta mencari kebebasan pribadi. Masa kanak-kanak akhir sering disebut sebagai masa usia sekolah atau masa sekolah dasar. Masa ini dialami anak usia 6 tahu sampai masuk ke masa pubertas dan masa remaja awal yang berkisar pada usia 11-13 tahun Rita Eka Izzaty, 2008: 104. Siswa SD memiliki karakteristik pertumbuhan kejiwaan yang semakin menyadari diri selain mempunyai keinginan, perasaan tertentu juga semakin bertumbuh minat tertentu dan ketergantungan kepada orang dewasa semakin berkurang serta kurang memerlukan perlindungan dewasa. Rita Eka Izzati 2008: 116 menyebutkan ciri-ciri khas anak masa kelas rendah 1- 2 dan 3 Sekolah Dasar adalah 1 ada hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah, 2 suka memuji diri sendiri, 3 kalau tidak dapat menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan, tugas atau pekerjaan itu dianggap tidak penting, 4 suka membandingkan dirinya dengan anak lain, jika hal itu menguntungkan dirinya, 5 suka meremehkan orang lain. Lebih lanjut seperti yang dikutip Rita Eka Izzati bahwa dalam teori perkembangan kongnitif peserta didik dapat dibedakan menjadi empat stadiun yaitu. 1. Stadium sensori motorik 0-8 bulan atau 24 bulan

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA CARTOON PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA Penggunaan Media Cartoon Picture Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri Sambiduwur

0 1 10

PENGGUNAAN MEDIA LAGU (NYANYIAN) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV Penggunaan Media Lagu (Nyanyian) Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri Tlogopandogan 2 Kecamatan Gajah K

0 2 18

PENGGUNAAN MEDIA LAGU (NYANYIAN) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV Penggunaan Media Lagu (Nyanyian) Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri Tlogopandogan 2 Kecamatan Gajah K

0 1 14

PENGGUNAAN METODE THE LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA Penggunaan Metode The Learning Cell Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negri Jrakah II Kecamatan Selo Kabupaten B

0 1 16

PENGGUNAAN MEDIA SEQIP DALAM MENINGKATKAN KREATIFITAS BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA Penggunaan Media Seqip Dalam Meningkatkan Kreatifitas Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas V SD Negeri 2 Pomah Kecamatan Tulung Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 11

PENGGUNAAN MEDIA SEQIP DALAM MENINGKATKAN KREATIFITAS BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA Penggunaan Media Seqip Dalam Meningkatkan Kreatifitas Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas V SD Negeri 2 Pomah Kecamatan Tulung Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 2 11

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN Penggunaan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas V SDN I Jatipurwo Tahun 2011/2012.

0 0 15

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN I Penggunaan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas V SDN I Jatipurwo Tahun 2011/2012.

0 0 17

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TEMPEL Penggunaan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil Helajar PKn Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tempel Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta Tahun Pelajaran

0 2 15

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GEDONGKIWO YOGYAKARTA.

0 1 150