Meningkatkan keterampilan kongnitif Kelebihan Puzzle
38
kesuksesan perkembangan selanjutnya. Usia kronologis ini diikuti dengan gambaran perkembangan kongnitif, emosi, sosial, moral dan kecakapan
psikomotorik. Meski antara satu siswa dengan siswa lain terdapat perbedaan individual, namun pada umumnya mereka memiliki persamaan pula. Status
perkembangan siswa kelas I sangat berbeda dengan status perkembangan siswa kelas VI.
Menurut Hurlock dalam Rita Eka Izzaty 2008: 87 menyatakan tiga alasan awal masa kanak-kanak merupakan masa yang paling baik untuk mempelajari
keterampilan tertentu yaitu: 1. Anak senang mengulang-ulang, sehingga dengan senang hati mau
mengulang suatu aktivitas sampai terampil. 2. Anak-anak bersifat pemberani, sahingga tidak terhambat rasa takut kalau
mengalami sakit atau diejek teman-teman sebagaimana ditakuti oleh anak yang besar.
3. Anak mudah dan cepat belajar karena tubuh mereka masih lentur dan keterampilan yang dimikili baru sedikit.
Usia Sekolah Dasar berkisar 6-12 tahun pada masa ini anak sudah matang untuk belajar atau sekolah. Dalam proses belajar hendaknya disesuaikan dengan
tahapan perkembangan siswa. Antara usia 5 dan 6 tahun sebagian besar anak- anak sudah pandai melempar dan menangkap bola. Pada masa kanak-kanak
awal, anak berpikir konvergen menuju kesuatu jawaban yang paling mungkin dan paling benar terhadap suatu persoalan. Menurut teori perkembangan
kongnitif Piaget dalam Rita Eka Izzaty 2008: 88, menyatakan bahwa anak
39
pada masa kanak-kanak awal berada pada tahap perkembangan praoperasional 2-7 tahun. Adapun ciri-cirinya antara lain: semakin berkembangnya fungsi
simbolis, tingkah laku imitasi langsung maupun tertunda, cara berpikir masih egosentris, centralized atau terpusat pada satu dimensi saja, serta cara berpikir
yang tak dapat dibalik dan terarah statis. Usia SD masuk pada tahap operasional konkret, anak mampu berpikr logis,
memahami konsep percakapan, mampu mengingat, memahami dan memecahkan yang bersifat konkret. Piaget mengidentifikasikan tahapan
perkembangan intelektual yang dilalui anak yaitu: 1 tahap sensorik motor usia 0-2 tahun, 2 tahap operasional usia 2-6 tahun, 3 tahap operasional konkret usia
7-11 atau 12 tahun, 4 tahap operasional formal unsia 11 atau 12 tahun Sardiman 2007: 120, mengemukakan karakteristik siswa adalah keseluruhan kelakuan
dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan sosialnya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-
citanya. Selanjutnya, menjelaskan tiga karakteristik siswa yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Karakteristik atau keadaan yang berkenan dengan kemampuan awal atau prerequisite skill, misalnya kemampuan intelektual, kemampuan berpikir,
mengucapkan hal-hal yang berkaitan dengan aspek psikomotor. 2. Karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosial
sociocultural. 3. Karakteristik yang berkenan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian
seperti sikap, perasaan, dan minat.
Siswa kelas II SD merupakan masa kanak-kanak yang memiliki tugas perkembangan yang muncul sesuai periode perkembangannya. Rika Eka Izzaty,
dkk. 2008: 103 menyatakan tugas-tugas perkembangan siswa SD yaitu 1