Fungsi Motivasi dalam Belajar

25 b. Hadiah Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Hadiah tidak hanya berupa materi atau barang tetapi juga berupa pujian. c. Saingan atau kompetisi Persaingan, baik persaingan kelompok maupun persaingan individual dapat meningkatkan prestasi belajar karenan persaingan yang baik dapat dijadikan sebagai motivasi untuk belajar. d. Ego-involvement Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, karena ini sebagai salah satu bentuk motivasi yang penting. e. Memberi ulangan Memberi ulangan merupakan sarana motivasi, tetapi yang perlu diingat oleh guru jangan terlalu sering misalnya setiap hari memberi ulangan kerena bisa membosankan. f. Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. g. Pujian Jika ada siswa yang sukses dan berhasil mengerjakan tugas dengan baik, maka perlu diberikan pujian. 26 h. Hukuman Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. i. Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga hasilnya akan lebih baik. j. Minat Dalam proses belajar akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Karena minat dapat membangkitkan adanya suatu kebutuhan, memberikan kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik. k. Tujuan yang diakui Bentuk-bentuk motivasi sebagaimana diuraikan di atas, sudah tentu masih banyak bentuk dan cara yang bisa dimanfaatkan. Penting bagi guru menciptakan bermacam-macam motivasi yang dapat dikembangkan dan diarahkan untuk melahirkan hasil belajar yang bermakna. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan, dengan adanya dorongan, gairah, penggerak dan motivasi belajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar demi mencapai suatu tujuan. 27

4. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar

Dimyati dan Mudjiono 2002: 101-106, mengemukakan bahwa keinginan belajar di sekolah tertentu di pusatkan dengan iklan yang benar. Oleh karena itu peran guru cukup banyak untuk meningkatkan motivasi belajar yaitu: a. Optimalisasi penerapan prinsip belajar Perilaku belajar di sekolah telah menjadi pola umum. Dalam upaya pembelajaran, guru berhadapan dengan siswa dan bahan belajar. Upaya pembelajaran terkait dengan beberapa prinsip belajar yaitu, belajar menjadi bermakna bila siswa memahami tujuan belajar. Belajar menjadi bermakna bila siswa dihadapkan pada pemecahan masalah yang menantangnya. Belajar menjadi bermakna bila guru mampu memusatkan segala kemampuan mental siswa dalam program kegiatan tertentu. Sesuai dengan perkembangan jiwa siswa, maka kebutuhan bahan-bahan belajar siswa semakin bertambah, oleh karena itu guru perlu mengatur bahan dari yang paling sederhana sampai paling menantang. Dan belajar menjadi menantang bila siswa memahami prinsip penilaian dan faedah nilai belajarnya bagi kehidupan dikemudian hari. b. Optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran pemberian kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan hambatan belajar yang dialaminya. Meminta kesempatan pada orangtua siswa atau wali, agar memberi kesempatan pada siswa untuk beraktualisasi diri dalam belajar. Memanfaatkan lingkungan yang bisa mendorong belajar. Menggunakan 28 waktu secara tertib, dan guru merangsang siswa dengan penguatan memberi rasa percaya diri. c. Optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa. d. Pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar Sejak usia enam tahun siswa telah memperoleh kesempatan belajar di sekolah. Dengan keterampilan dasar tersebut siswa dapat memuaskan rasa ingin tahunya lewat membaca, mengamati dan menalar. De Decce dan Grawford dalam Syaiful Bahri Djamarah 2011: 169-173, menyatakan empat fungsi sebagai pengajar yang berhubungan dengan cara pemeliharaan dan peningkatan motivasi belajar anak didik yaitu: a. Menggairahkan anak didik Guru harus memelihara minat didik dalam belajar, yaitu dengan memberikan kebebasan tertentuk untuk berpindah dari satu aspek ke lain aspek pelajaran dalam situasi belajar. b. Memberikan harapan realisasi Guru harus memelihara harapan-harapan anak didik yang realistis dan memodifikasi harapan-harapan yang kurang atau tidak realistis. c. Memberi insentif Bila anak didik mengalami keberhasilan, guru diharapkan memberikan hadiah kepada anak didik dapat berupa pujian, angka yang baik, dan sebagainya atas keberhasilannya, sehingga anak didik terdorong untuk melakukan usaha lebih lanjut guna mencapai tujuan-tujuan pengajaran. d. Mengarahkan perilaku anak didik 29 Mengarahkan perilaku anak didik adalah tugas guru. Disini guru dituntut untuk memberikan respon terhadap anak didik yang tak terlibat langsung dalam kegiatan belajar di kelas. Berdasarkan penjelasan para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar merupakan dorongan dan penggerak untuk melakukan suatu kegiatan guna mencapai suatu tujuan. Dengan adanya motivasi dapat mengoptimalisasi unsur dinamis belajar dan memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan hambatan belajar yang dialaminya.

5. Indikator Motivasi

Motivasi yang tinggi dapat menggiatkan aktivitas belajar siswa Sugihartono dkk, 2007: 78. Menurutnya, motivasi yang tinggi dapat ditemukan dalam sifat dan perilaku siswa sebagai berikut. a. Adanya kualitas keterlibatan siswa dalam belajar yang sangat tinggi. b. Adanya perasaan dan keterlibatan efektif siswa yang tinggi dalam belajar. c. Adanya upaya siswa untuk senantiasa memelihara atau menjaga agar senantiasa memiliki motivasi belajar yang tinggi. Sedangkan menurut Hamzah B. Uno 2010: 23, indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut, a Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, b Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dan sukses, c Adanya harapan dan cita-cita masa depan dan ,d Adanya kegiatan yang 30 menarik dalam pembelajaran. Ciri-ciri orang yang mempunyai motivasi dalam belajar menurut Freud Sardiman A. M, 2007: 83 adalah sebagai berikut: a. Tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama , tidak pernah berhenti sebelum selesai. b. Ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa. c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah d. Lebih senang bekerja mandiri. e. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin hal-hal yang sifatnya mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif. f. Dapat mempertahankan pendapatnya. g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu. h. Senang mencari dan memecahkan soal-soal. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan indikator siswa yang memiliki motivasi belajar yaitu: a. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil. b. Tekun dalam menghadapi tugas. c. Ulet dalam menghadapi kesulitan d. Lebih senang bekerja mandiri. e. Senang dan rajin belajar penuh semangat. Indikator siswa yang memiliki motivasi belajar tersebut peneliti jadikan sebagai pedoman dalam membuat instrumen penelitian

C. Tinjauan tentang Media Puzzle

1. Pengertian Puzzle

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah alat bantu yang digunakan dalam proses pembelajaran sebagai sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar. Menurut Nana Sudjana 2010: 2 media pengajaran dapat mempertinggi

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA CARTOON PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA Penggunaan Media Cartoon Picture Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri Sambiduwur

0 1 10

PENGGUNAAN MEDIA LAGU (NYANYIAN) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV Penggunaan Media Lagu (Nyanyian) Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri Tlogopandogan 2 Kecamatan Gajah K

0 2 18

PENGGUNAAN MEDIA LAGU (NYANYIAN) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV Penggunaan Media Lagu (Nyanyian) Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri Tlogopandogan 2 Kecamatan Gajah K

0 1 14

PENGGUNAAN METODE THE LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA Penggunaan Metode The Learning Cell Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negri Jrakah II Kecamatan Selo Kabupaten B

0 1 16

PENGGUNAAN MEDIA SEQIP DALAM MENINGKATKAN KREATIFITAS BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA Penggunaan Media Seqip Dalam Meningkatkan Kreatifitas Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas V SD Negeri 2 Pomah Kecamatan Tulung Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 11

PENGGUNAAN MEDIA SEQIP DALAM MENINGKATKAN KREATIFITAS BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA Penggunaan Media Seqip Dalam Meningkatkan Kreatifitas Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas V SD Negeri 2 Pomah Kecamatan Tulung Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 2 11

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN Penggunaan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas V SDN I Jatipurwo Tahun 2011/2012.

0 0 15

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN I Penggunaan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas V SDN I Jatipurwo Tahun 2011/2012.

0 0 17

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TEMPEL Penggunaan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil Helajar PKn Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tempel Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta Tahun Pelajaran

0 2 15

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GEDONGKIWO YOGYAKARTA.

0 1 150