Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN
sudah terstandar dengan baik. Hal yang lain yaitu ketersediaan Sumber Daya Manusia yang ada, peneliti berasumsi bahwa cara pengajaran yang
diberikan oleh tenaga pendidik di sekolah tersebut tentunya sudah sedemikian rupa dikemas sehingga mampu memenuhi standar yang telah
ditentukan sehingga kegiatan penyampaian materi ajar dirasa tidak menemui kendala yang berarti dari segi SDM yang ada.
PAP tipe II ini pada umumnya merupakan cara untuk menghitung prestasi siswa di kelas dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 100.
Dalam hal ini data penelitian yang ditetapkan sebelumnya memiliki skor tertinggi 5 dan skor terendah 1, maka dari itu untuk mendiskripsikan
kategori kecenderungan variabel yang harus dilakukan adalah menemukan skor interval dengan memodifikasi rumus PAP tipe II dengan rumus:
Skor terendah yang mungkin dicapai + [nilai presentil x skor tertinggi yang mungkin dicapai item
– skor terendah yang mungkin dicapai] Perhitungan untuk setiap variabel adalah sebagai berikut:
a. Variabel Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 33 = 165
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 33 = 33
Skor: 33+81165-33 = 139,92 dibulatkan 140
33+66165-33 = 120,12 dibulatkan 120 33+56165-33 = 106,92 dibulatkan 107
33+46165-33 = 93,72 dibulatkan 94 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33+0165-33 = 33 Data perhitungan di atas dapat disimpulkan kategori kecenderungan
variabel berikut:
Tabel 3.16 Rentang Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual
No. Interval Skor
Kategori
1 140-165
Sangat Tinggi 2
120-139 Tinggi
3 107-119
Cukup 4
94-106 Rendah
5 33-93
Sangat Rendah
b. Variabel Keterampilan Berkomunikasi
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 30 = 150
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 30 = 30
Skor: 30+81150-30 = 127,2 dibulatkan 127
30+66150-30 = 109,2 dibulatkan 109 30+56150-30 = 97,2 dibulatkan 97
30+46150-30 = 85,2 dibulatkan 85 30+0150-30 = 30
Data perhitungan di atas dapat disimpulkan kategori kecenderungan variabel berikut:
Tabel 3.17 Rentang Keterampilan Berkomunikasi
No. Interval Skor
Kategori
1 127-150
Sangat Tinggi 2
109-126 Tinggi
3 97-108
Cukup 4
85-96 Rendah
5 30-84
Sangat Rendah
c. Variabel Integritas Pribadi
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 20 = 100
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 20 = 20
Skor: 20+81100-20 = 84,8 dibulatkan 85
20+66100-20 = 72,8 dibulatkan 73 20+56100-20 = 64,8 dibulatkan 65
20+46100-20 = 56,8 dibulatkan 57 20+0100-20 = 20
Data perhitungan di atas dapat disimpulkan kategori kecenderungan variabel berikut:
Tabel 3.18 Rentang Integritas Pribadi
No. Interval Skor
Kategori
1 85-100
Sangat Tinggi 2
73-84 Tinggi
3 65-72
Cukup 4
57-64 Rendah
5 20-56
Sangat Rendah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Variabel Minat Belajar
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 20 = 100
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 20 = 20
Skor: 20+81100-20 = 84,8 dibulatkan 85
20+66100-20 = 72,8 dibulatkan 73 20+56100-20 = 64,8 dibulatkan 65
20+46100-20 = 56,8 dibulatkan 57 20+0100-20 = 20
Data perhitungan di atas dapat disimpulkan kategori kecenderungan variabel berikut:
Tabel 3.19 Rentang Minat Belajar
No. Interval Skor
Kategori
1 85-100
Sangat Tinggi 2
73-84 Tinggi
3 65-72
Cukup 4
57-64 Rendah
5 20-56
Sangat Rendah
2. Analisis Pengujian Hipotesis
a. Rumusan Hipotesis
1 Hipotesis Pertama
H : Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual
pada materi
akuntansi berdasarkan
kurikulum 2006
dan keterampilan
berkomunikasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H � : Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual
pada materi
akuntansi berdasarkan
kurikulum 2006
dan keterampilan
berkomunikasi. 2
Hipotesis Kedua H
: Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual pada
materi akuntansi
berdasarkan kurikulum 2006 dan integritas pribadi. H
� : Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual pada
materi akuntansi
berdasarkan kurikulum 2006 dan integritas pribadi. 3
Hipotesis Ketiga H
: Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual pada
materi akuntansi
berdasarkan kurikulum 2006 dan minat belajar. H
� : Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual pada
materi akuntansi
berdasarkan kurikulum 2006 dan minat belajar. b.
Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis pertama, kedua, dan ketiga ini dilakukan
berdasarkan rumus korelasi Spearman karena dalam penelitian ini menggunakan jenis data ordinal, dengan rumus sebagai berikut Siregar,
2013:380: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
� = − ∑�
�
− Keterangan:
� : nilai korelasi Spearman d : selisih antara X dan Y
n : jumlah pasangan data Nilai koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan
hubungan antara dua variabel atau lebih atau juga dapat menentukan arah dari kedua variabel. Nilai koefisien korelasi tersebut berkisar
� = -1 ≤ 0 ≤ 1.
Berikut ini disajikan tabel tentang korelasi dan kekuatan hubungan menurut Siregar 2013:251 sebagai berikut:
Tabel 3.20 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan
No Nilai Korelasi
Tingkat Hubungan
1 0,00
– 0,199 Sangat Lemah
2 0,20
– 0,399 Lemah
3 0,40
– 0,599 Cukup
4 0,60
– 0,799 Kuat
5 0,80
– 0,100 Sangat Kuat
c. Penarikan Kesimpulan
1 Jika nilai Sig. 1-tailed
α = 0,05, maka H ditolak dan H� diterima. Artinya, ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dan keterampilan berkomunikasi. Sebaliknya, jika
nilai Sig. 1-tailed α = 0,05, maka H diterima dan H� ditolak.
Artinya tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan
kurikulum 2006 dan keterampilan berkomunikasi. 2
Jika nilai Sig. 1-tailed α = 0,05, maka H ditolak dan H�
diterima. Artinya, ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan
kurikulum 2006 dan integritas pribadi. Sebaliknya, jika nilai Sig. 1- tailed
α = 0,05, maka H diterima dan H� ditolak. Artinya tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dan integritas pribadi.
3 Jika nilai Sig. 1-tailed
α = 0,05, maka H ditolak dan H� diterima. Artinya, ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dan minat belajar. Sebaliknya, jika nilai Sig. 1-
tailed α = 0,05, maka H diterima dan H� ditolak. Artinya tidak
ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dan
minat belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98