Keterbatasan Saran KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
pembelajaran kontekstual dengan efektif. Dalam hal ini guru mempunyai peranan penting dalam menumbuhkan kejujuran siswa,
misalnya dengan menerapkan beberapa prinsip dalam pembelajaran kontekstual, salah satu prinsip yang dapat menumbuhkan kejujuran
siswa yaitu menemukan inquiry, di dalam proses menemukan guru meminta siswa untuk mengamati suatu proses atau masalah di
kehidupan nyata yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Misalnya guru dapat memberikan tugas kepada siswa untuk mencari dan
menganalisis laporan keuangan di suatu perusahaan fotokopi, setelah selesai menganalisis siswa diminta untuk mempresentasikan hasil
analisisnya tersebut di depan kelas sesuai dengan apa yang telah mereka dapatkan dan kerjakan, tidak dengan menyontek teman,
mengarang bebas, ataupun mencari di media sosial. Selain hal tersebut, kejujuran siswa dapat ditanamkan saat ujian berlangsung. Saat ujian
hendaknya guru mengawasi siswa dengan tegas dan seksama, supaya siswa dapat mengerjakan ujian dengan kemampuannya sediri dan tidak
menyontek jawaban dari temannya. Dengan hal tersebut, maka siswa akan terlatih untuk berbuat jujur.
3. Hasil penelitian yang ketiga menunjukkan adanya hubungan positif
antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dan minat belajar. Hubungan
antara kedua variabel termasuk dalam kategori kuat. Hal tersebut berarti pembelajaran kontekstual sudah terlaksana dengan baik,
sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa. Maka dari itu, pelaksanaan pembelajaran kontekstual yang semacam ini perlu untuk
dipertahankan. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk mempertahankan dan lebih menumbuhkan minat belajar siswa,
misalnya dengan menggunkaan metode pembelajaran yang berbeda- beda di setiap proses pembelajarannya; menumbuhkan interaksi yang
baik antara guru dengan siswa, maupun siswa dengan siswa, jadi guru tidak hanya melakukan ceramah saja, melainkan juga memberikan
kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam pembelajaran; guru dapat memberikan tugas kepada siswa untuk mengamati suatu proses atau
masalah di kehidupan nyata yang berkaitan dengan materi pembelajaran, misalnya guru meminta siswa untuk mencari dan
menganalisis laporan keuangan di suatu perusahaan fotokopi, maka dari itu siswa dapat real melakukan praktik pembelajaran dan dapat
menghubungkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata sehingga siswa tidak hanya belajar dengan membaca buku saja;
melakukan games disela-sela pembelajaran; dan menggunakan alat peraga untuk lebih memperjelas pemahaman siswa akan suatu materi
yang dijelaskan. Dengan demikian siswa akan berminat dalam belajar dan terus mengembangkan prestasi akademiknya.
4. Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian ulang dengan
sampel yang lebih representatif supaya dapat mengungkapkan keadaan yang sebenarnya.
137
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Fathurrohman, Pupuh.,
Suryana, AA.
dan Fatriany,
Fenny. 2013.
Pengembangan Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Refika Aditama
Gulo, W. 2005. Metodologi penelitian. Jakarta: PT. Grasindo
Hermawan, Asep. 2009. Penelitian Bisnis. Jakarta: PT. Grasindo
Husdarta, JS. dan Kusmaedi Nurlan. 2010. Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Alfabeta
Jannah, F. 2010. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat siswa Kelas X-4 dalam Belajar Bahasa Arab Study kasus di MAN Wonokromo Pleret
Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 2009- 2010”, Skripsi, Yogyakarta:
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
John, W. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika.
Johnson, Elaine B. 2010. CTL Contextual Teaching Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: Kaifa
Joko Susilo, Muhammad. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kesuma, Dharma., Triatna, Cepi. dan Permana, H. Johar. 2011. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Khairani, H. Makmun. 2015. Psikologi Komunikasi Dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo
Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT. Refika Aditama
Kunandar. 2008. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada
Lickona, Thomas. 2008. Pendidikan Karakter: Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik. Bandung: Nusa Media
Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius
Mulyasa. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Mustari, Mohamad. 2014. Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada
Narbuko, Cholid dan Achmadi, H. Abu. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara
Noor, Juliansyah. 2014. Analisis Data Penelitian Ekonomi dan Manajemen. Jakarta: PT. Grasindo
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers
Siregar, Syofian. 2010. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Pustaka
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta, CV.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta, CV.
Supratiknya, A. 1995. Komunikasi Antar Pribadi Tinjauan Psikologis. Yogyakarta: Kanisius
Suwardi. 2010. Bimbingan dan Konseling 1. Jakarta: Yudhistira
Suwardi. 2010. Bimbingan dan Konseling 2. Jakarta: Yudhistira
Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Winkel, W.S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yaumi, Muhammad. 2014. Pendidikan Karakter: Landasan, Pilar, dan Implementasi. Jakarta: Prenadamedia Group
Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Kuesioner Instrumen Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI
AKUNTANSI BERDASARKAN KURIKULUM 2006 DENGAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI,
INTEGRITAS PRIBADI, DAN MINAT BELAJAR SISWA
Oleh:
F. Rika Hebriella
NIM: 121334029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2016
Hal : Pengisian Kuesioner
Kepada Yth. Siswa SMA Peserta Mata Pelajaran Akuntansi
di Kabupaten Sleman Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang keahlian Khusus Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Saya
bermaksud mel
aksanakan kegiatan penelitian dengan judul ” Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa
”. Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyelesaian tugas akhir saya.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kesediaan Saudara menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Saudara berkenan untuk menjawab keseluruhan pernyataan
secara lengkap sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Saudara dan memastikan bahwa
jawaban tersebut semata-mata hanya digunakan untuk tujuan penelitian ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini akan mengganggu aktivitas Saudara
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Oleh sebab itu kami mohon maaf sebelumnya atas keadaan tersebut.
Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, saya mengucapkan banyak terima kasih.
Yogyakarta, Januari 2016 Hormat saya,
F. Rika Hebriella PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI