Kerangka Berpikir KAJIAN TEORI

kontekstual diharapkan siswa dapat belajar dengan senang, nyaman, dan tidak membosankan.

a. Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual

pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi Dalam pembelajaran kontekstual, terdapat tujuh prinsip pembelajaran, salah satunya adalah masyarakat belajar atau Learning Community. Dalam prinsip ini siswa dibiasakan untuk melakukan kerjasama dan memanfaatkan sumber belajar dari teman-teman belajarnya. Seperti yang disarankan dalam learning community, bahwa hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain melalui berbagai pengalaman sharing. Dalam melakukan kerjasama tentunya dibutuhkan keterampilan berkomunikasi. Di mana keterampilan berkomunikasi itu ialah keterampilan dalam mengungkapkan pesan tertentu kepada pihak lain. Sehingga orang lain yang menjadi lawan bicara mengetahui maksud dari pesan kita. Pembelajaran kontekstual akan menuntut siswa untuk terus mengembangkan keterampilan berkomunikasinya, karena apabila siswa tidak mempunyai keterampilan berkomunikasi atau tidak dapat melakukan komunikasi dengan baik maka kerjasama tersebut tidak akan terjalin dengan baik. Maka dari itu, pembelajaran kontekstual akan membuat peserta didik memiliki keterampilan berkomunikasi untuk melakukan sebuah kerjasama, terutama dengan mengacu pada salah satu prinsip pembelajaran kontekstual yaitu Learning Community.

b. Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual

pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan integritas pribadi kejujuran Dalam pembelajaran kontekstual terdapat tujuh prinsip dalam pembelajaran tersebut, salah satunya yaitu prinsip menemukan Inquiry. Menemukan, merupakan kegiatan inti dalam pembelajaran kontekstual, melalui upaya menemukan akan memberikan penegasan bahwa pengetahuan dan keterampilan serta kemampuan-kemampuan lain yang diperlukan bukan merupakan hasil dari mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi merupakan hasil menemukan sendiri. Dengan demikian maka pembelajaran kontekstual akan membentuk integritas pribadi siswa yaitu kejujuran. Dengan prinsip ini, siswa diharapkan dapat mengolah hasil pembelajaran sesuai dengan apa yang mereka temukan, tidak mengada-ada atau memalsukan sebuah fakta atau pernyataan. Jadi siswa akan mengaitkan materi pembelajaran dengan apa yang sesungguhnya mereka amati dan rasakan dalam kehidupan nyata sehari-hari. Sebagai contoh saat pembelajaran akuntansi berlangsung, guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan laporan keuangan. Setelah selesai mengerjakan guru meminta siswa untuk mengerjakan hasil pekerjaannya di depan kelas, maka siswa yang ditunjuk tersebut harus mengerjakan di depan kelas sesuai dengan apa yang dia kerjakan, tidak mengerjakan dengan membawa hasil pekerjaan teman misalnya. Dengan demikian, pembelajaran kontekstual yang mengacu pada prinsip menemukan atau inquiry ini akan menumbuhkan atau mendorong kejujuran siswa.

c. Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual

pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan minat belajar siswa Dalam pembelajaran kontekstual terdapat berbagai ciri-ciri yang dapat menunjang terlaksananya pembelajaran tersebut. Salah satu ciri-cirinya adalah menyenangkan, tidak membosankan, dan belajar dengan bergairah. Maka dengan ciri pembelajaran yang demikian, siswa dapat nyaman dan senang untuk mengikuti pembelajaran, itu berarti hal jenuh ataupun bosan tidak mereka rasakan. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran kontekstual supaya pembelajaran tersebut menyenangkan dan tidak membosankan, misalnya setiap proses pembelajaran guru menggunakan model atau metode pembelajaran yang beragam, selain itu dalam proses pembelajaran hendaknya terdapat interaksi yang baik antara guru dengan siswa, jadi guru tidak hanya ceramah terus-menerus, namun juga harus melibatkan siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran tersebut, misalnya dengan diskusi, game, presentasi, dan lain-lain. Hal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI demikian diharapkan dapat mendorong atau menumbuhkan minat siswa dalam belajar. Mereka akan senang dan mempunyai minat yang tinggi untuk terus belajar dan mengembangkan ilmunya. Maka dengan demikian, pembelajaran kontekstual dapat menumbuhkan minat belajar siswa.

G. Model Penelitian

Hubungan antara variabel-variabel dalam penelitian ini jika digambarkan secara sistematis dalam paradigma penelitian adalah sebagai berikut: 1 2 3 Keterangan : X : Tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual Y : 1. Keterampilan berkomunikasi 2. Integritas pribadi Kejujuran 3. Minat belajar X Y1 X X Y2 Y3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1: Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi. 2: Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan integritas pribadi kejujuran. 3: Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan minat belajar.

H. Hipotesis

Hipotesis adalah sebuah kesimpulan sementara, yang belum final dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dalam pengertian ini merupakan perumusan jawaban atas dugaan sementara atas dasar kerangka berpikir tersebut di atas. Menurut Cholid dan Abu Achmadi 2009: 28 Hipotesis yang berasal dari kata hipo berarti kurang atau lemah dan tesis atau thesis yang berarti teori yang disajikan sebagai bukti. Dalam pembicaraan ini hipo diartikan lemah dan tesis diartikan teori, proporsi, atau pernyataan. Jadi hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kenyataannya. Jika suatu hipotesis telah terbukti kebenarannya, ia akan berubah namanya menjadi tesis, jadi merupakan teori. Maka dapat dirumuskan hipotesis dari penelitian ini yakni : H � : Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dan keterampilan berkomunikasi. H � : Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dan keterampilan berkomunikasi. H � : Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dan integritas pribadi. H � : Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dan integritas pribadi. H � : Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dan minat belajar. H � : Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dan minat belajar.

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 2

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa kelas XII IIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan

0 2 219

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi Akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di wilayah Kota Yogyakarta.

0 2 199

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada Materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di Kabupaten Gunungkidul.

0 0 211

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa Kelas XII IIS SMA Negeri di Kabupaten Bantul.

0 0 232

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

5 14 226

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan Keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 205

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa

0 1 163

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa

0 1 169

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional siswa

0 0 158