Pengujian Hipotesis ANALISIS DAN PEMBAHASAN

kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dan keterampilan berkomunikasi dengan kategori cukup dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian ini karena hubungannya signifikan. 2. Pengujian Hipotesis 2 Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H � : Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dan integritas pribadi. H � : Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dan integritas pribadi. Hasil uji korelasi antara hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dan integritas pribadi adalah sebagai berikut: Tabel 5.9 Hasil Uji Korelasi Antara Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual dan Integritas Pribadi Correlations Kontekstual Integritas Spearmans rho Kontekstual Correlation Coefficient 1.000 .272 Sig. 1-tailed . .000 N 295 295 Integritas Correlation Coefficient .272 1.000 Sig. 1-tailed .000 . N 295 295 . Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed. Berdasarkan tabel 5.9 tampak bahwa nilai Sig. 1-tailed adalah 0,000 α 0,01, maka dapat disimpulkan bahwa H� diterima dan H� ditolak. Artinya ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dan integritas pribadi. Nilai Correlation Coefficient Spearm an’s rho adalah + 0,272, nilai tersebut menunjukkan adanya korelasi positif + artinya semakin tinggi keterlaksanaan pembelajaran kontekstual maka semakin tinggi pula integritas pribadi yang dimiliki siswa dan sebaliknya semakin rendah keterlaksanaan pembelajaran kontekstual maka semakin rendah pula integritas pribadi yang dimiliki siswa. Angka 0,272 menunjukkan keeratan korelasi antara kedua variabel tersebut termasuk dalam kategori lemah karena berada di antara 0,20-0,399. Dengan demikian maka kesimpulan yang menyatakan bahwa ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dan integritas pribadi dengan kategori lemah dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian ini karena hubungannya signifikan. 3. Pengujian Hipotesis 3 Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H � : Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dan minat belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI H � : Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dan minat belajar. Hasil uji korelasi antara hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dan minat belajar adalah sebagai berikut: Tabel 5.10 Hasil Uji Korelasi Antara Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual dan Minat Belajar Correlations Kontekstual Minat Spearmans rho Kontekstual Correlation Coefficient 1.000 .647 Sig. 1-tailed . .000 N 295 295 Minat Correlation Coefficient .647 1.000 Sig. 1-tailed .000 . N 295 295 . Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed. Berdasarkan tabel 5.10 tampak bahwa nilai Sig. 1-tailed adalah 0,000 α 0,01, maka dapat disimpulkan bahwa H� diterima dan H� ditolak. Artinya ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dan minat belajar. Nilai Correlation Coefficient Spearman’s rho adalah + 0,647, nilai tersebut menunjukkan adanya korelasi positif + artinya semakin tinggi keterlaksanaan pembelajaran kontekstual maka semakin tinggi pula minat belajar yang dimiliki siswa dan sebaliknya semakin rendah keterlaksanaan pembelajaran kontekstual maka semakin rendah pula minat belajar yang dimiliki siswa. Angka 0,647 menunjukkan keeratan korelasi antara kedua variabel tersebut termasuk dalam kategori kuat karena berada di antara 0,60-0,799. Dengan demikian maka kesimpulan yang menyatakan bahwa ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dan minat belajar dengan kategori kuat dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian ini karena hubungannya signifikan.

C. Pembahasan

1. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual pada Materi Akuntansi Berdasarkan Kurikulum 2006 dan Keterampilan Berkomunikasi Berdasarkan analisis data ditemukan hasil penelitian bahwa ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dan keterampilan berkomunikasi Spearman’s rho = + 0,578, Sig. 1- tailed = 0,000 α 0,01. Tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi menunjukkan bahwa nilai rata-rata mean adalah 115,498, nilai tengah median adalah 115, dan nilai modus adalah 125. Hal tersebut menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang keterlaksanaan pembelajaran kontekstual adalah tinggi. Sementara pada keterampilan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI berkomunikasi menunjukkan bahwa nilai rata-rata mean adalah 112,922, nilai tengah median adalah 112, dan nilai modus adalah 104. Hal tersebut menunjukkan bahwa keterampilan berkomunikasi siswa termasuk dalam kategori tinggi. Namun demikian, nilai koefisien korelasi tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dan keterampilan berkomunikasi menunjukkan derajat hubungan kedua variabel adalah positif dengan kategori cukup. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Hull’s dan Sounders Kokom, 2011:6 yang menjelaskan bahwa di dalam pembelajaran kontekstual, siswa menemukan hubungan penuh makna antara ide-ide abstrak dengan penerapan praktis di dalam konteks dunia nyata. Siswa menginternalisasi konsep melalui penemuan, penguatan, dan keterhubungan. Pembelajaran kontekstual menghendaki kerja dalam sebuah tim, baik di kelas, laboratorium, tempat kerja, maupun bank. Hal ini tidak jauh beda dengan pernyataan yang terdapat dalam bukunya Rusman, 2013:193, yaitu terdapat tujuh prinsip dalam pembelajaran kontekstual, salah satunya ialah masyarakat belajar atau Learning Community. Dalam prinsip masyarakat belajar atau Learning Community siswa dibiasakan untuk melakukan kerjasama dan memanfaatkan sumber belajar dari teman-teman belajarnya. Untuk dapat melakukan kerjasama yang baik maka sangat diperlukan adanya keterampilan berkomunikasi, oleh karena itu pembelajaran kontekstual akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menuntut siswa untuk terus mengembangkan keterampilan berkomunikasinya. Apabila sesorang siswa dapat berkomunikasi dengan baik kepada timnya atau kepada orang lain, maka kerjasama akan terjalin dengan baik. Dalam hal ini guru juga mempunyai peranan penting, yaitu melaksanakan proses pembelajaran dengan metode yang dapat mendorong siswa untuk mengasah kemampuan berkomunikasinya misalnya dengan diskusi maupun presentasi, dengan metode diskusi siswa akan terlatih untuk dapat menyampaikan pendapat kepada temannya, setelah itu guru memberikan kesempatan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas sekaligus memberi perintah kepada siswa lain untuk menanggapi hasil presentasi dari temannya tersebut sehingga keterampilan berkomunikasi siswa akan lebih baik, dan tujuan dari suatu pembelajaran tersebut dapat tercapai. Maka dapat disimpulkan bahwa pendapat yang dikemukakan oleh kedua ahli di atas sejalan dengan hasil penelitian, semakin tinggi tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual maka semakin tinggi pula keterampilan berkomunikasi siswa. Jadi ada hubungan yang positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dan keterampilan berkomunikasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 2

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa kelas XII IIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan

0 2 219

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi Akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di wilayah Kota Yogyakarta.

0 2 199

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada Materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di Kabupaten Gunungkidul.

0 0 211

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa Kelas XII IIS SMA Negeri di Kabupaten Bantul.

0 0 232

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

5 14 226

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan Keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 205

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa

0 1 163

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa

0 1 169

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional siswa

0 0 158