140
|
A z a s K e t e r a m p i l a n D a s a r P e l a k s a n a a n
b. Penguatan non-verbal
Penguatan non-verbal adalah penguatan yang tidak menggunakan kata-kata atau lisan. Ada bermacam-macam penguatan non-verbal
yaitu: 1 Penguatan dengan mimik dan gerakan badan
Misalnya senyuman, anggukan, acungan ibu jari, atau tepuk tangan, kadang-kadang dilaksanakan bersama-sama dengan penguatan
verbal. 2 Penguatan dengan cara mendekati
Misalnya mendekatnya guru kepada siswa untuk menyatakan perhatian dan kesenangannya terhadap berjalan menuju ke arah
siswa, duduk dekat seorang atau sekelompok siswa, dan berjalan di sisi siswa. Penguatan ini berfungsi untuk memperkuat penguatan
verbal.
3 Penguatan dengan sentuhan contact, Misalnya dengan menepuk-nepuk bahu atau pundak siswa, menjabat
tangan siswa, mengangkat tangan siswa yang menang dalam pertandingan.
Penggunaan jenis
penguatan ini
harus dipertimbangkan dengan seksama agar sesuai dengan umur, jenis
kelamin, dan latar belakang kebudayaan setempat. 4 Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan
Misalnya, meminta siswa membantu temannya bila ia selesai mengerjakan pekerjaannya terlebih dahulu dengan tepat, siswa
diminta untuk memimpin kegiatan. 5 Penguatan berupa simbol atau benda,
Misalnya V dibaca “centrang”, komentar tertulis pada buku siswa, kartu bergambar, bintang plastik, lencana, dan benda-benda lain
yang tidak terlalu mahal harganya tetapi mempunyai arti simbolik. 6 Penguatan tidak penuh,
Misalnya, jika siswa memberikan jawaban yang hanya sebagian saja benar, guru hendaknya tidak langsung memberikan respon
menyalahkan siswa. Tindakan guru yang baik dengan keadaan seperti ini adalah memberikan penguatan tidak penuh. Penggunaan
kedua bentuk penguatan itu dimaksudkan untuk mendorong siswa agar mau belajar lebih giat lagi dan lebih bermakna.
C. Prinsip-prinsip penggunaan penguatan.
Penggunaan penguatan secara efektif dalam proses pembelajaran harus memperhatikan beberapa prinsip. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
S T R A T E G I B E L A J A R M E N G A J A R “ S A I N S ”
|
141
a. Kehangatan dan keantusiasan, prinsip ini muncul pada sikap dan gaya guru termasuk suara, mimik, dan gerak badan.
b. Kebermaknaan, penguatan yang diberikan guru kepada siswa bermakna baginya karena sesuai dengan tingkah laku dan penampilannya
c. Menghindari penggunaan respons negatif, prinsip ini mengingatkan guru agar respon negatif berupa komentar bernada menghina atau
ejekan yang kasar agar dihindari karena akan mematahkan semangat siswa untuk mengembangkan dirinya.
d. Penguatan harus jelas ditujukan kepada siapa, pribadi tertentu atau kelompok. Penguatan akan lebih efektif bila penguatan tersebut jelas
ditujukan kepada siswa tertentu dengan menyebut namanya serta memandang kepadanya atau diberikan kepada sekelompok siswa yang
telah menyelesaikan tugas dengan baik.
e. Pemberian penguatan harus segera jangan ditunda. Penguatan yang telah diberikan guru dengan segera, diharapkan lebih efektif daripada
penguatan yang ditunda pemberiannya. f. Penggunaan penguatan harus bervariasi caranya. Gunakan cara
penggunaan dan jenis penguatan yang bervariasi agar mendorong meningkatkan penampilannya
Dalam proses belejar mengajar di kelas dikenal dua jenis penguatan, yaitu penguatan positif dan penguatan negatif Skinner dalam Indrawati,
2008. Penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara perilaku positif, sedangkan penguatan negatif merupakan
penguatan perilaku dengan cara menghentikan atau menghapus rangsangan yang tidak menyenangkan. Selanjutnnya, Skinner menyatakan bahwa
ganjaran atau penguatan mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Dia menyatakan bahwa penguatan dapat dianggap sebagai
stimulus positif, jika penguatan tersebut seiring dengan meningkatnya perilaku anak yang melakukan pengulanggan perilakunya itu, contohnya
pemberian pujian. Sebaliknya jika respon siswa kurang atau tidak diharapkan sehingga tidak menunjang tujuan pembelajaran, harus segera
diberi penguatan negatif agar respon tersebut tidak diulangi lagi dan berubah menjadi respon yang sifatnya positif contohnya teguran,
peringatan atau sanksi.
Guru memiliki kelebihan serta kekurangan dalam menerapkan penguatan karena kemampuan setiap guru berbeda-beda. Selain itu, masih
ditemukan beberapa sikap guru yang kurang sesuai saat memberikan penguatan. Agar penguatan bermakna bagi siswa maka harus diberikan
dengan sungguh-sungguh, bervariasi dan menghindari penggunaan respon negatif. Selain itu, penguatan harus jelas diberikan kepada sasaran serta
diberikan segera setelah siswa melakukan respon positif. Saran bagi guru
142
|
A z a s K e t e r a m p i l a n D a s a r P e l a k s a n a a n
adalah seyogyanya guru memiliki pengetahuan yang banyak tentang keterampilan memberikan penguatan agar dapat menerapkannya dengan
baik.
4.3 Keterampilan dalam Pendampingan Belajar: Membimbing Diskusi Kelompok Kecil, Mengelola Kelas, dan Mengajar