Variasi gaya mengajar Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa

132 | A z a s K e t e r a m p i l a n D a s a r P e l a k s a n a a n 4.1.3 Keterampilan Mengadakan Variasi Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang dilakukan dengan tujuan untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam situasi belajar mengajar siswa senantiasa menunjukkan ketekunan dan penuh partisipasi. Variasi dalam kegiatan belajar mengajar dimaksudkan sebagai proses perubahan dalam pembelajaran. Variasi dalam mengajar bertujuan untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek pembelajaran yang relevan. Selain itu, variasi dalam mengajar bisa memberikan kesempatan bagi berkembangnya bakat ingin tahu dan menyelidiki hal-hal yang baru, memupuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah dengan berbagai cara mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang lebih baik, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang disenanginya. Variasi dalam pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam tiga komponen, yaitu: variasi gaya mengajar, variasi media dan bahan, dan variasi pola interaksi dan kegiatan.

A. Variasi gaya mengajar

Variasi yang dimaksud dalam keterampilan gaya mengajar meliputi penggunaan variasi suara teacher voice, pemusatan perhatian siswa focusing, kesenyapan atau kebisuan guru teacher silence, mengadakan kontak pandang dan gerak eye contact and movement, gerakan badan mimik: variasi dalam ekspresi wajah guru, dan pergantian posisi guru dalam kelas dan gerak guru teachers movement.

B. Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran

Media dan alat pengajaran bila ditinjau dari indera yang digunakan dapat digolongkan ke dalam tiga bagian, yakni dapat didengar, dilihat, dan diraba. Adapun variasi penggunaan alat antara lain adalah: variasi alat atau bahan yang dapat dilihat visual aids, variasi alat atau bahan yang dapat didengar auditif aids, variasi alat atau bahan yang dapat diraba motorik, dan variasi alat atau bahan yang dapat didengar, dilihat dan diraba audio visual aids.

C. Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa

Variasi dalam kegiatan belajar mengajar sangat beraneka ragam coraknya. Penggunaan variasi pola interaksi dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejemuan, serta untuk menghidupkan suasana S T R A T E G I B E L A J A R M E N G A J A R “ S A I N S ” | 133 kelas demi keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan. Ada lima variasi pola interaksi guru dan siswa, yaitu: a. Pola guru – siswa b. Pola guru – siswa – guru c. Pola guru – siswa – siswa d. Pola guru – siswa, siswa – guru, siswa – siswa e. Pola melingkar: guru – siswa – siswa – siswa – guru Berdasarkan tiga kelompok ketarmpilan mengadakan variasi di atas maka untuk menentukan kemampuan dan keterampilan guru atau calon guru dalam mengadakan variasi dapat diamati dari komponen: Variasi dalam gaya mengajar meliputi variasi gurucalon guru dalam suara nada, volume, dan kecepatan bicara, mimik dan gerak ada perubahan mimik dan gerak, seperti menggerakkan tangan dan badan untuk memperjelas penyajiannya, kesenyapan dengan sengaja guru memberikan waktu senyaphening dalam penyajiannya, kontak pandang guru melayangkan pandang dan kontak pandang dengan siswanya, perubahan posisi guru bergerak dalam kelas untuk maksud yang berbeda-beda, dan memusatkan guru memberikan tekanan-tekanan pada butir-butir penting dari penyajian dengan menggunakan bahasa lisan dan isyarat. Untuk komponen variasi dalam menggunakan media meliputi variasi media visual menggunakan alat bantu yang dapat dilihat seperti gambar, benda atau menulis di papan tulis, variasi media oral menggunakan berbagai suara langsung atau rekaman dalam pengajarannya, variasi alat bantu yang dapat dipegang dan dimanipulasi memberikan kesempatan kepada siswa untuk memegang atau memanipulasi benda-benda atau alat bantu pengajaran. Untuk komponen pola interaksi dan kegiatan siswa, meliputi hubungan guru-siswa, siswa-guru, guru-siswa-siswa-guru, dan lain-lain. 4.1.4 Keterampilan Menutup Pelajaran Keterampilan menutup closure pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Komponen ketrampilan menutup pelajaran meliputi: meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dengan merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan, mengevaluasi penguasaan materi siswa dengan cara memberikan tes post-test, dan memberikan tindak lanjut. Siasat yang dapat digunakan untuk melihat kemampuan gurucalon guru dalam menutup pelajaran meliputi cara yang digunakan guru dalam menutup pelajaran dapat: mengajak siswa untuk berpartisipasi dalam menarik kesimpulan, mendorong siswa untuk menguasai dan meresapi materi pelajaran yang baru diberikan, menunjukkan hubungan yang jelas 134 | A z a s K e t e r a m p i l a n D a s a r P e l a k s a n a a n antara bagian penutup dengan bagian inti, dan dapat menunjukkan penciptaan terbentuknya kompetensi pada siswa.

4.2 Komunikasi: Keterampilan Bertanya dan Memberi Penguatan