S T R A T E G I B E L A J A R M E N G A J A R “ S A I N S ”
|
147
Guru hendaknya menganalisis tingkah laku siswa yang mengalami masalah dan memodifikasi tingkah laku tersebut mengaplikasikan
pemberian penguatan secara sistematis. 2
Guru dapat menggunakan pendekatan pemecahan masalah kelompok Cara yang dilakukan adalah dengan memperlancar tugas-tugas,
memelihara kegiatan kelompok, memelihara semangat siswa, dan menangani konflik yang timbul.
3 Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah.
Guru dapat menggunakan seperangkat cara untuk mengendalikan tingkah laku yang keliru yang muncul dan mengetahui sebab-sebab
pokok yang mengakibatkan ketidakpatutan tingkah laku tersebut, serta berusaha menemukan pemecahannya.
D. Peran Guru dalam Pengelolaan Kelas
Menurut Darmadi 2010 ada beberapa peran guru dalam pengelolaan kelas yaitu: memelihara lingkungan fisik kelas, mengarahkan
atau membimbing proses intelektual dan sosial siswa dalam kelas, dan mampu memimpin kegiatan pembelajaran yang efektif dan efesien. Dalam
mengelola kelas sering ditemui kendala-kendala yang dapat menghambat terjadinya proses pembelajaran yang efisien dan efektif.
Untuk menciptakan proses pembelajaran yang kondusif selain menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan kelas juga perlu kiat-kiat untuk
mengatasi kendala tersebut yaitu: a Guru tidak boleh campur tangan yang berlebihan terhadap siswa; b Guru jangan sampai kehilangan konsentrasi
yang dapat menimbulkan kesenyapan atau pembicaraan terhenti tiba-tiba; dan c Hindari ketidaktepatan menandai dan mengakhiri suatu
kegiatan atau guru harus tepat waktu; d Guru harus dapat mengelola waktu, hal ini dapat menimbulkan penyimpangan yang berkaitan dengan
disiplin diri siswa; dan e Berilah penjelasan yang jelas, sederhana, sistematis dan tidak bertele-tele.
4.3.3 Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan Ada suatu kegiatan pembelajaran yang memerlukan strategi
belajar secara kelompok dan secara perorangan. Untuk itu, guru harus mempunyai keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
A. Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Kelompok kecil adalah kelompok yang jumlah anggotanya kecil. Ada yang mengatakan bahwa kelompok kecil ditandai dengan jumlah
148
|
A z a s K e t e r a m p i l a n D a s a r P e l a k s a n a a n
anggota kelompok kurang dari 10, ada juga yang membatasi 2 sampai dengan 6 orang, dan lain-lain. Pembelajaran untuk kelompok kecil dan
perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa, dan menjalin hubungan
yang lebih akrab antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa. Mengajar kelompok kecil dan perorangan juga dapat didefinisikan
sebagai bentuk mengajar klasikal biasa yang memungkinkan guru dalam waktu yang sama menghadapi beberapa kelompok kecil yang belajar
secara kelompok dan beberapa orang siswa yang bekerja atau belajar secara perorangan.
Setiap guru dapat menciptakan format pengorganisasian siswa untuk kegiatan pembelajaran kelompok kecil dan perorangan sesuai dengan
tujuan, topik materi, kebutuhan siswa, serta waktu dan fasilitas yang tersedia. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan perlu
dikuasai guru karena penerapannya dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa yang berbeda-beda. Selain itu, pembelajaran kelompok kecil dan
perorangan memberi kemungkinan terjadinya hubungan interpersonal yang sehat antara guru dengan siswa, terjadinya proses saling belajar antara
siswa yang satu dengan lainnya, memudahkan guru dalam memantau pemerolehan belajar siswa, dapat meningkatkan motivasi belajar siswa,
dapat
menumbuhkembangkan semangat
saling membantu,
serta memungkinkan guru dapat mencurahkan perhatiannya pada cara belajar
siswa tertentu sehingga dapat menemukan cara pendekatan belajar yang sesuai bagi siswa tersebut.
B. Komponen Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan