S T R A T E G I B E L A J A R M E N G A J A R “ S A I N S ”
|
81
yang bersifat umum maupun tujuan khusus; 2 menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai; 3 menetapkan masalah yang akan dibahas; dan 4 mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis
pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya, petugas-petugas diskusi seperti moderator, notulen, dan tim perumus
bila diperlukan.
b. Tahap Pelaksanaan
Dalam melaksanakan metode diskusi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: 1 memeriksa segala persiapan yang
dianggap dapat mempengaruhi kelancaran diskusi; 2 memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan
tujuan yang ingin dicapai serta aturan-aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakan; 3 melaksanakan diskusi
sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan, dalam pelaksanaan diskusi hendaklah memerhatikan suasana atau iklim belajar yang
menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling menyudutkan, dan lain-lain; 4 memberikan kesempatan yang sama kepada setiap
peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide-idenya; dan 5 mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang
dibahas. Hal ini sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya arah pembahasan menjadi melebar dan tidak fokus.
c. Tahap Penutupan Pada akhir proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan
metode disdkusi hendaknya ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu: 1 membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan
sesuai dengan hasil diskusi dan 2 me-reviu jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk
perbaikan selanjutnya.
3.2.3 Metode Simulasi
A. Pengertian Metode Simulasi
Metode simulasi adalah salah satu metode yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Simulasi berasal dari kata simulate yang
artinya berpura-pura atau berbuat seakan-akan terlibat dalam suatu kejadian yang sedang dibicarakan. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, simulasi dimaknai sebagai metode pelatihan yang meragakan sesuatu dibentuk tiruan yang mirip dengan keadaan sesungguhnya
Depdikbud, 1995. Metode simulasi juga dapat diartikan sebagai bentuk
82
|
M e t o d e P e m b e l a j a r a n metode praktik yang sifatnya untuk pengembangan keterampilan mental
maupun fisikteknis siswa. Metode ini memindahkan suatu situasi yang nyata ke dalam kegiatan atau ruang belajar karena adanya kesulitan untuk
melakukan praktik di dalam situasi yang sesungguhnya. Sebagai metode pembelajaran, simulasi dapat diartikan sebagai cara penyajian
pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu, seperti belajar
tentang gerhana bulan dan belajar tentang atom. Tidak mungkin kita membawa bulan di kelas, begitupula untuk atom.
B. Kelebihan dan Kekurangan Metode Simulasi
Kelebihan Metode Simulasi
Terdapat beberapa kelebihan dalam menggunakan simulasi sebagai metode pembelajaran, antara lain adalah:
a. Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga,
masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja; b. Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui
simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang disimulasikan;
c. Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa; d. Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan
dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematic; dan e. Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
Kekurangan Metode Simulasi
Metode simulasi dalam pembelajaran selain memiliki kelebihan, juga mempunyai kekurangan antara lain adalah:
a. Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di lapangan;
b. Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan; dan
c. Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa dalam melakukan simulasi.
S T R A T E G I B E L A J A R M E N G A J A R “ S A I N S ”
|
83 C.
Pelaksanaan Metode Simulasi
Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam melaksanakan metode simulasi, yaitu: tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan penutupan.
Penjelasan ketiga tahap tersebut dapat diikuti uraian berikut: a. Tahap Persiapan Metode Simulasi
Pada tahap persiapan simulasi ada beberapa kegiatan yang perlu dilakukan, yaitu: 1 guru menetapkan topik atau masalah serta
tujuan yang hendak dicapai dalam simulasi; 2 guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan; 3 guru
menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang harus dimainkan oleh para pemeran, serta waktu yang disediakan; dan
4 guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya pada siswa yang terlibat dalam pemeranan simulasi.
b. Tahap Pelaksanaan Metode Simulasi Pada tahap pelaksaan simulasi ada beberapa kegiatan yang
perlu dilakukan, yaitu: 1 memainkan simulasi oleh kelompok pemeran; 2 bagi siswa yang tidak bertugas simulasi, mereka harus
mengikuti jalannya simulasi dengan penuh perhatian; 3 Jika pemeran menjumpai kesulitan, guru hendaknya memberikan bantuan;
dan 4 Pada saat mencapai kondisi puncak, hendaknya simulasi dihentikan, hal ini dimaksudkan untuk mendorong siswa berpikir
dalam menyelesaikan masalah yang sedang disimulasikan.
c. Tahap Penutupan Metode Simulasi Pada tahap penutupan, hal-hal yang perlu dilakukan adalah: 1
mendiskusikan tentang kegiatan apa saja yang harus dilakukan dalam simulasi, antara lain meliputi: jalannya simulasi, aktivitas setiap
pemeran, maupun materi cerita yang disimulasikan. Pada kegiatan diskusi dalam simulasi guru hendaknya mendorong siswa lain yang
tidak berperan untuk memberikan kritik dan tanggapan terhadap simulasi yang telah diperankan oleh para simulator; 2 guru
memberikan masukan dan meluruskan simulasi yang telah dilakukan oleh simulator; dan 3 merumuskan simpulan materi yang telah
disimulasikan tersebut.
3.2.4 Metode Demontrasi
A. Pengertian Metode Demontrasi