37
diaspal dan masih merupakan jalan bebatuan bercampr tanah, sebaliknya kondisi jalan dari Kota Gunung Tua untuk menuju lokasi pabrik tergolong baik dengan
jalan aspal hotmix yang merupakan jalan lintas Provinsi Sumatera Utara yang menghubungkan Kabupaten Padang Lawas Utara dengan Kabupaten Labuhan
Batu, Asahan, dan Ibukota Provinsi Sumatera Utara yaitu Medan. Factor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi pabrik kelapa sawit meliputi
ketersediaan air melalui sumber air sungai Batang Galoga yang mengalir di dekat lokasi pabrik sekitar 2 km dari lokasi pabrik, drainase yang cukup, daya dukung
tanah, infrastukrtur, dan dekat dengan lokasi perkebunan.
6.1.2.2 Fasilitas Produksi dan Fasilitas Pendukung Produksi
Fasilitas produksi pada pabrik kelapa sawit PT Tapian Nadenggan dengan kapasitas 60 tonjam secara umum meliputi sterilizer, threassing, press,
klarifikasion, boiler, engine room, dan lisrik. Sedangkan fasilitas pendukung yang
ada di PT Tapian Nadenggan yaitu kendaraan operasional, perumahan, fasilitas pengadaan air yaitu stasiun water, laboratorium, gudang workshop, bengkel
peralatan, peralatan telekomunikasi, peralatan pemadam kebakaran, computer, penimbang berat, dan alat-alat penunjang lainnya. Fasilitas pabrik dan fasilitas
pendukung pabrik dapat dilihat pada Lampiran 2.
6.1.2.3 Ketersediaan Bahan Baku
Produksi tandan buah segar kabupaten padang lawas utara yang mencapai 2.404.944 ton tandan buah segar belum mampu memenuhi kebutuhan kapasitas
olah pabrik PT Tapian Nadenggan secara maksimal rata-rata tandan buah segar yang masuk ke pabrik pengolahan per tahun hanya 44.500 ton atau sekitar 12,3
persen dari kebutuhan kapsitas olah pabrik, ini disebabkan oleh banyak faktor, antara lain adalah adanya rantai pasar yang sudah terbentuk sejak lama dan dirasa
sulit untuk memisahkannya, sehingga perusahaan kesulitan untuk mendapatkan bahan baku dari daerah kabupaten Padang Lawas Utara. kondisi ini sudah
terbentuk sejak lama sehingga banyak bahan baku dari daerah ini yang dijual ke luar daerah seperti Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Asahan yang lokasinya
tidak terlalu jauh dari Kabupaten Padang Lawas Utara. Dalam kegiatan pabrik kelapa sawit ketersediaan bahan baku merupakan
faktor utama yang harus tersedia. Dalam hal ini, PT Tapian Nadenggan untuk
38
memenuhi kebutuhan bahan baku memiliki perkebunan kelapa sawit sendiri yang di bagi ke dalam tiga kebun inti yaitu langga payung estate, paya baung estate,
dan normark estate dengan total luas lahan sebesar 9500 ha dengan produksi rata- rata 1,5-2,5 tonha, dengan kondisi tersebut perusahaan mampu memenuhi
kebutuhan bahan baku rata-rata 201.989 tontahun. Namun, dengan kapasitas olahan maksimum pabrik 360.000 tontahun, bahan baku tersebut masih dinilai
belum maksimal dalam memenuhi kebutuhan kapasitas olah. Oleh karena itu, perusahaan mengambil kebijakan melakukan pembelian bahan baku dari luar
yang rata-rata per tahun sekitar 44.500 ton, kondisi tersebut juga masih kurang optimal di dalam memanfaatkan pabrik kelapa sawit karena total olahan per tahun
hanya mencapai 246.489 ton. Dengan demikian, kapasitas olah yang tidak dimanfaatkan sekitar 113.511
ton per tahun akibatnya perusahaan tiap tahunnya akan kehilangan produksi CPO yang diperkirakan sebesar 26.000 ton per tahun, kondisi yang terjadi
mengakibatkan perusahaan perlu melakukan perencanaan dalam pengembangan usaha agar mampu mencukupi kebutuhan bahan baku, harapannya perusahaan
dapat berproduksi pada keadaan maksimum untuk dapat meningkatkan hasil produksi CPO. Ketersediaan bahan baku yang dihasilkan oleh kebun inti pada PT
Tapian Nadenggan serta tandan buah segar yang dibeli dari luar dapat dilihat pada Tabel 3
Tabel 3
. Ketersediaan Bahan Baku Tandan Buah Segar TBS Per Tahun Tahun
TBS inti Ton TBS luar Ton
2000 201350
34510 2001
218300 30810
2002 221310
28710 2003
201100 38610
2004 213310
31610 2005
181800 79810
2006 209350
33560 2007
217964 31800
2008 212852
38600 2009
207214 73210
2010 137332
77311
Total 2221882
498541 Rata-Rata
201989,2727 45321,90909
Sumber : PT. Tapian Nadenggan
39
6.1.2.4 Analisis Bahan Baku dan Jumlah Produksi