13
sebagai individu, sedangkan evaluasi proyek melihat kelayakan suatu proyek tidak hanya dilihat dari kacamata individu-individu yang terkena akibat
langsung dari proyek, tetapi juga dilihat dari kacamata masyarakat lebih luas yang mungkin mendapat akibat tidak langsung proyek.
3. Sejalan dengan ruang lingkup pembahasan evaluasi proyek yang lebih luas, maka metode evaluasi yang digunakan umumnya lebih rumit dari metode
evaluasi dalam studi kelayakan. Evaluasi dalam studi kelayakan menekankan aspek finansial, sedangkan pada evaluasi proyek menekankan aspek ekonomi,
meskipun aspek finansial tetap diperhatikan.
3.1.2 Aspek-Aspek Analisis Kelayakan
Di dalam melakukan studi kelayakan perlu memperhatikan aspek-aspek yang secara bersama-sama menentukan bagaimana keuntungan yang diperoleh
dari suatu penanaman investasi tertentu. Menurut Gittinger 1986, aspek-aspek kelayakan terdiri dari aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial, aspek pasar,
aspek finansial, dan aspek ekonomi. Sedangkan menurut Husnan, et al 2000, aspek-aspek studi kelayakan adalah terdiri dari aspek-aspek pasar, aspek teknis,
keuangan, hukum, dan ekonomi negara.
3.1.2.1 Analisis Aspek Pasar
Analisis pasar untuk hasil usaha sangat penting untuk meyakinkan bahwa terdapat suatu permintaan yang efektif pada suatu harga yang menguntungkan.
Analisis aspek pasar dilakukan dengan mengamati kecendrungan permintaan suatu usaha untuk melihat potensi pasar yang masih terbuka.
Analisis pemasaran dari suatu usaha adalah rencana pemasaran output yang dihasilkan oleh suatu usaha dan rencana penyediaan input yang dibutuhkan
untuk kelangsungan dan pelaksanaan suatu usaha Gittinger 1986. Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang mana individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan atau inginkan melalui proses penciptan, penawaran dan pertukaran produk. Nilai kegunaan kegiatan pemasaran adalah
selalu mengusahakan tersedianya komoditas dalam bentuk yang diinginkan, menyuguhkan tepat pada lokasi dan saat yang dibutuhkan.
14
3.1.2.2 Analisis Aspek Teknis
Analisis secara teknis berhubungan dengan input proyek penyediaan dan output produksi berupa barang-barang nyata dan jasa-jasa Gitinger 1986.
Aspek teknis berkaitan dengan proses pembangunan proyek secara teknis seperti lokasi proyek, kapasitas produksi, bahan baku, peralatan dan mesin, proses
produksi, serta teknologi yang digunakan.
3.1.2.3 Analisis Aspek Manajemen
Menurut Gittinger 1986, analisis aspek institusional-organisasi- managerial ini berkaitan dengan hal-hal yang berkenaan dengan pertimbangan
mengenai sesuai tidaknya proyek dengan pola sosial, budaya, lembaga yang akan dilayani proyek di masyarakat setempat, susunan organisasi proyek agar sesuai
dengan prosedur organisasi setempat, dan kesanggupan atau keahlian staf yang ada untuk mengelola proyek. Aspek manajemen yang perlu diperhatikan adalah
bentuk badan usaha yang digunakan, jenis pekerjaan yang diperlukan untuk menjalankan perusahaan tersebut, struktur organisasi yang digunakan, dan
penyediaan tenaga kerja yang dibutuhkan Husnan et al, 2000 Menurut Kadariah et al 1999, menyatakan bahwa keahlian manajemen
hanya dapat dievaluasi secara subjektif, meskipun demikian jika hal ini tidak mendapat perhatian khusus, ada banyak kemungkinan yang terjadi pengambilan
keputusan yang kurang realistis dalam proyek yang direncanakan.
3.1.2.4 Analisis Sosial dan Lingkungan