27
5. Analisis Sensitifitas
Analisis sensitifitas dilakukan untuk melihat dampak yang ditimbulkan dari perubahan kondisi di luar jangkauaan asumsi yang telah dibuat pada saat
perencanaan. Pada penelitian ini analisis sensitifitas dilakukan dengan pendekatan perubahan akibat adanya kenaikan biaya produksi dan penurunan kapasitas
produksi sebesar 10 persen. Penentuan kenaikan biaya produksi sebesar 10 persen berdasarkan data inflasi rata-rata indonesia dalam satu dekade terakhir yang tidak
lebih dari 10 persen per tahun. Sedangkan untuk penurunan kapasitas produksi sebesar 10 persen merupakan tingkat toleransi yang diangap wajar untuk
kebutuhan pasokan bahan baku yang disebabkan oleh faktor-faktor non teknis yang mungkin terjadi.
4.5 Asumsi Dasar yang Digunakan
Sebagai dasar didalam perhitungan kelayakan finansial di dalam studi kelayakan usaha, asumsi-asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Umur ekonomis proyek selama 25 tahun, ditentukan berdasarkan umur teknis bangunan pabrik.
2. Kapasitas terpasang pabrik 60 ton TBS per jam. 3. Jumlah hari kerja adalah 25 hari per bulan, 300 hari per tahun, dengan
asumsi hari minggu libur dan hari-hari besr lainnya. 4. Analisis dikategorikan kepada dua skenario, skenario 1 sebelum
pengembangan, skenario 2 setelah pengembangan dengan menggunakan discount rate
8 persen. 5. Hasil produksi CPO 23 persen dari tandan buah segar TBS yang diolah,
dan hasil PKO antara 4-5 persen dari TBS olah. 6. Analisis sensitifitas didasarkan pada dua faktor yang paling mempengaruhi
yaitu kenaikan biaya produksi sebesar 10 persen dan penurunan kapasitas produksi sebesar 10 persen.
7. Asumsi harga TBS, CPO, dan kernel dianggap konstan setiap tahunnya, adapun harga yang ditetapkan sebagai berikut :
TBS Rp 1.500,.Kg
CPO Rp 9.000,.Kg
Kernel Rp 4.000,.Kg
28
V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
5.1 Deskripsi Kabupaten Padang Lawas Utara
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 37 tahun 2007 tanggal 10 Agustus, pembentukan Kabupaten Padang Lawas Utara merupakan pemekaran dari
Kabupaten Tapanuli Selatan. Dari perjalanan waktu sejarah berdirinya Kabupaten Tapanuli Selatan mulai dari zaman penjajahan Belanda sampai dengan sekarang
banyak hal terjadi mulai dari pergantian nama, pemekaran kecamatan maupun pemekaran kabupaten, setelah mengalami perubahan-perubahan tersebut
ditetapkan bahwa ibukota Kabupaten Padang Lawas Utara adalah Gunung Tua. Kabupaten Padang Lawas Utara memiliki luas wilayah 319.805 Ha atau setara
dengan 3.918.,05 km
2
dengan panjang ruas jalan Kabupaten 1.398 km, yang terdiri dari 9 kecamatan dan 387 desa Badan Pusat Statistik, Tapanuli Selatan,
2007. Adapun lokasi Kabupaten Padang Lawas Utara dengan Ibukota Gunung Tua secara jelas dapat dilihat pada peta Provinsi Sumtera Utara Gambar 2
Gambar 2
. Peta Provinsi Sumatera Utara Keterangan : Lokasi Penelitian
a. Pertumbuhan ekonomi