36
Eropa dengan tingkat pertumbuhan permintaan 7 persen per tahun. Cina merupakan pasar potensial bagi Indonesia diikuti dengan India serta hampir 80
persen impor CPO China dan India berasal dari indonesia untuk kebutuhan pangan maupun kebutuhan bahan baku industri.
Indonesia menghasilkan 21,5 juta ton CPO pada tahun 2009, dengan perincian sekitar 16 juta ton di ekspor dan sisanya 5,5 juta diserap pasar dalam
negeri dipergunakan untuk industri dalam negeri, seperti: minyak goreng, industri oleokimia, sabun dan margarine shortening.
PT Tapian Nadenggan sampai saat ini masih mampu menguasai pasar lokal dengan mendistribusikan minyak kelapa sawit berupa CPO kepada perusahaan PT
Sinar Mas yang merupakan industri pengolahan CPO sehingga menghasilkan produk jadi seperti minyak goreng maupun produk oleo kimia lainnya.
6.1.2 Aspek Teknis
Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses pembangunan bisnis secara teknis dan pengoperasiannya setelah bisnis tersebut
selesai di bangun. Berdasarkan analisis ini pula dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk biaya eksploitasinya.
Analisis aspek teknis atau aspek operasi menyangkut dengan hal-hal yang berkaitan dengan teknis atau operasi, sehingga jika tidak dianalisis dengan baik
akan berakibat fatal bagi proyek dikemudian hari. Kelengkapan kajian aspek teknis sangat tergantung dari jenis usaha yang dijalankan, karena setiap usaha
memiliki karakteristik dan prioritas tersendiri. Aspek teknis dilakukan untuk melihat kesiapan pelaksanaan proyek dalam menjalankan usaha dalam hal
ketepatan lokasi, jadwal pelaksanaan, bahan baku, serta proses produksi.
6.1.2.1 Lokasi Pabrik
Lokasi pabrik kelapa sawit PT Tapian Nadenggan terletak di Desa Hutabaru Nangka Kecamatan Halongonan Kabupaten Padang Lawas Utara
dengan luas areal pabrik 10 ha berikut perumahan karyawan. Untuk menuju lokasi pabrik dapat ditempuh melalui jalan darat dari Ibukota Kabupaten Padang Lawas
Utara-Gunung Tua dengan waktu sekitar 30 menit perjalanan dengan jarak tempuh 30 km jarak dari jalan lintas menuju lokasi pabrik diperkirakan 3 km
dengan jarak tempuh sekitar 15 menit perjalanan dikarenakan kondisi jalan belum
37
diaspal dan masih merupakan jalan bebatuan bercampr tanah, sebaliknya kondisi jalan dari Kota Gunung Tua untuk menuju lokasi pabrik tergolong baik dengan
jalan aspal hotmix yang merupakan jalan lintas Provinsi Sumatera Utara yang menghubungkan Kabupaten Padang Lawas Utara dengan Kabupaten Labuhan
Batu, Asahan, dan Ibukota Provinsi Sumatera Utara yaitu Medan. Factor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi pabrik kelapa sawit meliputi
ketersediaan air melalui sumber air sungai Batang Galoga yang mengalir di dekat lokasi pabrik sekitar 2 km dari lokasi pabrik, drainase yang cukup, daya dukung
tanah, infrastukrtur, dan dekat dengan lokasi perkebunan.
6.1.2.2 Fasilitas Produksi dan Fasilitas Pendukung Produksi
Fasilitas produksi pada pabrik kelapa sawit PT Tapian Nadenggan dengan kapasitas 60 tonjam secara umum meliputi sterilizer, threassing, press,
klarifikasion, boiler, engine room, dan lisrik. Sedangkan fasilitas pendukung yang
ada di PT Tapian Nadenggan yaitu kendaraan operasional, perumahan, fasilitas pengadaan air yaitu stasiun water, laboratorium, gudang workshop, bengkel
peralatan, peralatan telekomunikasi, peralatan pemadam kebakaran, computer, penimbang berat, dan alat-alat penunjang lainnya. Fasilitas pabrik dan fasilitas
pendukung pabrik dapat dilihat pada Lampiran 2.
6.1.2.3 Ketersediaan Bahan Baku