53
Table 4. Penelitian yang relevan
Penelitian Uraian
Rinda Dwi Pratiwi
2013 Dewi
Susanti 2014
Peneliti Tujuan
Penelitian Meningkatkan keaktifan siswa
√ √
√
Meningkatkan kompetensi siswa Penggunaan Metode
√ √
√
Jenis Penelitian PTK
√ √
√
Deskriptif Quasi eksperimen
Mata Pelajaran I ps
√
ketrampilan komputer dan pengelolaan informasi KKPI
√
Muatan lokal membatik
√
Metode Pembelajaran
Peer Tutoring Jigsaw
√ √
√
STAD Tempat
Penelitian SMK
√ √
SMP
√
Berdasarkan penelitian di atas sama – sama mengkaji tentang peningkatan keaktifan siswa menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Dari
beberapa kajian penelitian yang relevan, diketahui bahwa metode pembelajaran koopertif tipe jigsaw dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Oleh karena,
itu metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw akan diterapkan pada penelitian mata pelajaran membatik materi batik jumputan untuk meningkatkan keaktifan
siswa.
C. Kerangka Berfikir
Keaktifan dalam pembelajaran membatik materi batik jumputan sangat penting untuk ditingkatkan karena keaktifan belajar siswa menjadi salah satu
penentu bagi keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan. Keberhasilan proses
54
pembelajaran juga tidak terlepas dari ketepatan pemilihan model pembelajaran yang berdampak pada peningkatan keaktifan dan pencapaian kompetensi siswa
.
Siswa kelas XI tata busana 1 di SMK N 1 Gesi memiliki keaktifan yang kurang pada mata pelajaran membatik. Kondisi tersebut dapat dilihat dari Keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran masih rendah yaitu baru 68,75 siswa yang aktif. Oleh karena itu , diperlukan usaha perbaikan yang dapat meningkatkan
keaktifan belajar batik jumputan. Upaya peningkatan keaktifan siswa dalam penelitian ini dilakukan melalui penerapan model pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik muatan lokal membatik materi batik jumputan dimana pemahaman konsep oleh siswa secara mandiri dan terbuka lebih diutamakan
sehingga di harapkan dapat meningkatkan produktivitas baik secara kuantitas maupun kualitas. Salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw karena menuntut siswa untuk lebih aktif saat proses pembelajaran, hal ini terlihat pada sintak ke 4, 6, 7, 8 dan 9.
Dengan penggunaan model kooperatif tipe jigsaw pada proses belajar
mengajar dikelas guru tidak lagi hanya memberikan ceramah dan berdiri di depan kelas. sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif, adanya interaksi yang
baik akan dapat mencairkan suasana kelas yang tegang dan siswa tidak lagi menunjukkan sikap pasif selama mengikuti pembelajaran. Selain itu dengan
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diharapkan dapat
mempermudah siswa menguasai mata pelajaran membatik dengan materi batik jumputan, dengan terciptanya proses belajar mengajar yang lebih baik maka
dapat meningkatkan keaktifan siswa dan pencapaian kompetensi siswa dalam mata pelajaran membatik dengan materi pembuatan batik jumputan.