Model pembelajaran Validitas dan Reliabitas instrumen

87 Tabel 21. Skor penilaian ketiga ahli metodei pembelajaran No responden Butir amatan Jumlah skor 1 2 3 4 5 6 1 1 1 1 1 1 1 6 2 1 1 1 1 1 1 6 3 1 1 1 1 1 1 6 Jumlah 3 3 3 3 3 3 18 Setelah diperoleh hasil dari tabulasi skor, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan sebagai berikut : 1. Menentukan jumlah amatan : 6 2. Menentukan jumlah kelas interval : 3 3. Menentukan skor maksimal Smak : 1 x 6 = 6 4. Menentukan skor minimal Smin : 0 x 6 = 0 5. Menentukan rentang skor : Smak – Smin = 6 – 0 = 6 6. Menentukan panjang kelas P : rentang skor : jumlah kelas = 6 : 3 = 2 Selanjutnya, skor kemudian dikategorikan pada kualitas lembar berdasarkan kriteria kualitas lembar kelayakan materi pembelajaran berikut: Tabel 22. Kualitas lembar model pembelajaran Kualitas I nterval Skor I nterprestasi Layak Smin+P ≤ S ≤ Smax 2 ≤ S ≤ 6 I nstrumen observasi dinyatakan layak digunakan untuk pengambilan data Tidak layak Smin ≤ S ≤ Smin+P -1 ≤ S ≤ 1 I nstrumen observasi dinyatakan layak digunakan untuk pengambilan data widhihastuti 2007: 126 Berdasarkan pengkategorian diatas, didapatkan hasil reliabilitas instrumen melalui hasil skor yang diberikan oleh judgment, yang 88 kemudian dikategorikan menjadi layak dan tidak layak. Adapun hasil skor yang diperoleh yaitu : Tabel 23. Hasil skor yang diperoleh kelayakan model pembelajaran Ju d gm en t Skor I nterpreta Ahli 1 6 Layak digunakan untuk pengambilan data Ahli 2 6 Layak digunakan untuk pengambilan data Ahli 3 6 Layak digunakan untuk pengambilan data Menurut penilaian konsistensi ketiga rater dalam menilai lembar model pembelajaran, memiliki hasil skor yang sama antara hasil penilaian satu rater dengan lainnya. Sehingga berdasarkan tingginya koefisiensi antara hasil skor antar rater diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran ini sudah reliabel atau andal. Dengan demikian, instrumen penelitian tersebut sebelum digunakan untuk pengambilan data telah valid layak dan reliabel andal.

G. Teknik analisis data

Teknik analisis data dimaksudkan untuk mencari jawaban atas pertanyaan peneliti tentang permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistemtis data yang diperoleh dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit – unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh sendiri maupun orang lain Sugiyono,2010: 334. Data yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas ini yaitu: 89

1. Data Kuantitatif

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain Sugiyono, 2010: 335. Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengetahui peningkatan keaktifan dalam pembelajaran batik jumputan yang disajikan dalam bentuk skor nilai atau angka, maka menggunakan teknik analisis statistic deskriptif. Sugiyono 2010: 29 mengemukakan bahwa statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diketahui melalui hasil dari perhitungan rata – rata dan hasil prosentase. Penggunaan prosentase terhadap skor yang diperoleh dimaksudkan sebagai konversi untuk memudahkan dalam menganalisa hasil penelitian. Adapun teknik analisa penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STATISTIKA KELAS IX SMP NEGERI 27 MEDAN.

0 3 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD.

0 0 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTAIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TRANSPORTASI.

0 2 32

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pilangsari 1 Sragen Tah

0 2 16

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI MIA 2 SMA Negeri 1 Prambanan Sleman pada materi sistem imun.

0 1 280

Desain model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI.

0 2 83

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI PADA SISWA KELAS X AP 1 SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 1 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 KAYUAGUNG.

0 0 265

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 KAYUAGUNG.

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI DERET ARITMETIKA DI KELAS XI DKV SMK NEGERI 5 PALU

0 0 13