36
peserta didik dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dan peserta didik ataupun dengan peserta didik itu sendiri. Hal
ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing – masing peserta didik dapat melibatkan kemampuannya semaksimal
mungkin. Aktifitas yang timbul dari peserta didik akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan ketrampilan yang akan mengarah pada
peningkatan prestasi. Keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran merupakan salah satu
indicator adanya keinginan atau motivasi peseserta didik untuk belajar. Peserta didik dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri – ciri perilaku seperti
berikut; 1
Sering bertanya pada guru atau peserta didik lain; 2
Mau mengerjakan tugas yang diberikan guru; 3
Mampu menjawab pertanyaan; 4
Senang diberi tugas belajar, dan lain sebagainya. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa keaktifan
belajar peserta didik adalah segala kegiatan yang yang dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran yaitu proses interaksi guru dengan peserta didik
dalam rangka memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
b. Jenis – Jenis Keaktifan Belajar
Perbuatan belajar merupakan perbuatan yang sangat kompleks dan proses yang berlangsung pada otak manusia. Dengan melakukan perbuatan belajar
37
tersebut peserta didik akan menjadi aktif di dalam kegiatan belajar. Aktif pun tidak hanya sekedar aktif saja, tetapi keaktifan peserta didik dapat diketahui
dengan melihat beberapa jenis keaktifan yang dapat mengindikatorkan bahwa peserta didik tersebut aktif
Menurut Oemar Hamalik 2011: 172-173, keaktifan belajar dapat diklasifikasikan dalam 8 kelompok yaitu:
1 Kegiatan – kegiatan visual, seperti: membaca, melihat gambar – gambar,
mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.
2 Kegiatan – kegiatan lisan, seperti: mengemukakan suatu fakta atau prinsip,
menghubungkan suatu tujuan, mengajukan suatu pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi.
3 Kegiatan – kegiatan mendengarkan, seperti: mendengarkan penyajian
bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu pemainan, mendengarkan radio.
4 Kegiatan – kegiatan menulis, seperti: menulis cerita, menulis laporan,
memeriksa karangan, bahan – bahan materi, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi angket
5 Kegiatan – kegiatan menggambar, seperti: menggambar, membuat sutu
grafik, chart, diagram, peta dan pola 6
Kegiatan – kegiatan metric, seperti: melakukan percobaan – percobaan memilih alat – alat, melaksanakan pameran, menari dan berkebun.
7 Kegiatan – kegiatan mental, seperti: merenung, mengingat, memecahkan
masalah, menganalisa masalah, menganalisa faktor – faktor, melihat hubungan – hubungan dan membuat keputusan.
8 Kegiatan – kegiatan emosional, seperti: menaruh minat, membedakan,
merasa bosan, gembira, bersemangat, berani, tenang dan gugup. Menurut Sardiman 2011: 101 jenis – jenis aktivitas siswa dalam belajar
adalah: 1
Visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya membaca, memperhatikan gambar demontrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
2 Oral activities, seperti : menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi
saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi. 3
Listening activities, sebagai contoh mendengarkan : percakapan, diskusi, 37nstr, pidato.
4 Writing activities, seperti menulis cerita, karangan laporan, angket, menyalin.
5 Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
6 Motor activities, yang termasuk didalamnya antara lain : melakukan
percobaan, membuat kontruksi, bermain.