Jenis – Jenis Keaktifan Belajar

37 tersebut peserta didik akan menjadi aktif di dalam kegiatan belajar. Aktif pun tidak hanya sekedar aktif saja, tetapi keaktifan peserta didik dapat diketahui dengan melihat beberapa jenis keaktifan yang dapat mengindikatorkan bahwa peserta didik tersebut aktif Menurut Oemar Hamalik 2011: 172-173, keaktifan belajar dapat diklasifikasikan dalam 8 kelompok yaitu: 1 Kegiatan – kegiatan visual, seperti: membaca, melihat gambar – gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran dan mengamati orang lain bekerja atau bermain. 2 Kegiatan – kegiatan lisan, seperti: mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu tujuan, mengajukan suatu pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi. 3 Kegiatan – kegiatan mendengarkan, seperti: mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu pemainan, mendengarkan radio. 4 Kegiatan – kegiatan menulis, seperti: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan – bahan materi, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi angket 5 Kegiatan – kegiatan menggambar, seperti: menggambar, membuat sutu grafik, chart, diagram, peta dan pola 6 Kegiatan – kegiatan metric, seperti: melakukan percobaan – percobaan memilih alat – alat, melaksanakan pameran, menari dan berkebun. 7 Kegiatan – kegiatan mental, seperti: merenung, mengingat, memecahkan masalah, menganalisa masalah, menganalisa faktor – faktor, melihat hubungan – hubungan dan membuat keputusan. 8 Kegiatan – kegiatan emosional, seperti: menaruh minat, membedakan, merasa bosan, gembira, bersemangat, berani, tenang dan gugup. Menurut Sardiman 2011: 101 jenis – jenis aktivitas siswa dalam belajar adalah: 1 Visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya membaca, memperhatikan gambar demontrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. 2 Oral activities, seperti : menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi. 3 Listening activities, sebagai contoh mendengarkan : percakapan, diskusi, 37nstr, pidato. 4 Writing activities, seperti menulis cerita, karangan laporan, angket, menyalin. 5 Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram. 6 Motor activities, yang termasuk didalamnya antara lain : melakukan percobaan, membuat kontruksi, bermain. 38 7 Mental activities, sebagai contoh misalnya : menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, mengambil keputusan. 8 Emotional activities, seperti : menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, tenang. Salah satu penilaian proses pembelajaran adalah melihat sejauh mana keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Nana Sudjana 2004; 61 menyatakan keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal: 1 Turut serta dalam melakukan tugas belajarnya; 2 Terlibat dalam pemecahan masalah 3 Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya; 4 Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah; 5 Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru; 6 Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya; 7 Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis; 8 Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang diperoleh dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan keaktifan siswa dapat dilihat dari berbagai hal seperti memperhatikan visual activities, mendengarkan, berdiskusi, kesiapan siswa, bertanya, keberanian siswa, mendengarkan, memecahkan soal mental activities.

c. Faktor – Factor yang Dapat Menumbuhkan Timbulnya Keaktifan

Keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, peserta didik juga dapat berlatih untuk berfikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan – permasalahan dalam kehidupan sehari – hari. Disamping itu, guru juga dapat merekayasa system pembelajaran secara sistematis, sehingga merangsang keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran. Gagne dan Briggs dalam martinis 2007 : 84 39 menyebutkan factor – factor yang dapat menumbuhkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yaitu: 1 Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa sehingga mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran 2 Menjelaskan tujuan instruksional kemampuan dasar kepada siswa 3 Meningkatkan kompetensi belajar kepada siswa 4 Memberikan stimulus masalah, topic, dan konsep yang akan dipelajari 5 Memberikan petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya 6 Memunculkan aktifitas, partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. 7 Memberi umpan balik feed back 8 Melakukan tagihan – tagihan terhdap siswa berupa tes sehingga kemampuan siswa selalu terpantau dan teruku. 9 Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan diakhir pembelajaran. Keaktifan siswa dapat dilihat dari : 1 Perhatian siswa terhadap penjelasan guru 2 Kerjasama dalam kelompok 3 Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok ahli P 4 Kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat dalam kelompok asal. 5 Memberi kesempatan berpendapat kepada teman dalam kelompok. 6 Mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat. 7 Memberi gagasan yang cemerlang . 8 Membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang 9 Keputusan berdasarkan pertimbangan anggota yang lain. 10 Memanfaatkan potensi anggota kelompok. 11 Saling membantu dan menyelesaikan masalah.

d. Manfaat Keaktifan Dalam Pembelajaran

Keaktifan siswa dalam belajar memberi berbagai manfaat dalam proses pembelajaran. Beberapa manfaat keaktifan siswa dalam pembelajaran menurut Oemar Hamalik 2011: 175 yaitu: 1. Siswa mencari pengalaman sendiri dan dapat langsung mengalaminya. 2. Dapat mengembangkan aspek pribadi siswa secara integral. 3. Melatih kerjasama yang harmonis antar siswa. 4. Siswa bekerja sesuai dengan minat dan kemampuannya. 5. Melatih sikap disiplin dalam kelas dan menghasilkan suasana belajar demokratis. 6. Mempererat hubungan berbagai pihak, seperti sekolah dengan masyarakat dan orang tua dengan guru.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STATISTIKA KELAS IX SMP NEGERI 27 MEDAN.

0 3 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD.

0 0 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTAIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TRANSPORTASI.

0 2 32

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pilangsari 1 Sragen Tah

0 2 16

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI MIA 2 SMA Negeri 1 Prambanan Sleman pada materi sistem imun.

0 1 280

Desain model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI.

0 2 83

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI PADA SISWA KELAS X AP 1 SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 1 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 KAYUAGUNG.

0 0 265

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 KAYUAGUNG.

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI DERET ARITMETIKA DI KELAS XI DKV SMK NEGERI 5 PALU

0 0 13