58
Gambar 3. Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart Sumber: Suharsimi, 2013: 132
Pelaksanaan tindakan kelas berkembang melalui spiral yang dimulai dari perencanaan planning, diteruskan dengan pelaksanaan tindakan acting dan
diikuti dengan pengamatan sistematika terhadap tindakan yang dilakukan observing, refleksi berdasarkan hasil pengamatan reflecting, dilanjutkan
dengan perencanaan tindak selanjutnya dan seterusnya sampai tujuan pelaksanaan tindakan ini berhasil
1. Perencanaan Planning
Kegiatan yang dilakukan dalam proses perencanaan adalah menentukan tujuan penelitian yaitu permasalahan yang timbul, kemudian masalh tersebut
diidentifikasi dan dianalisi kelayakannya untuk diatasi dengan penelitian tindakan kelas
Dalam penelitian ini peneliti merencanakan pembelajaran dengan model pembelajaran Jigsaw pada mata pelajaran membatik dengan materi Teknik –
Perencanaan
Revisi Perencanaan
Refleksi
Refleksi Tindakan dan
Pengamatan
Tindakan dan Pengamatan
59
teknik pembuatan batik. Aktivitas dan keaktifan siswa di dalam kelas harus meningkat minimal 80 dari setiap indicator sedangkan presentasi belajar siswa
harus meningkat minimal 90 .
2. Pelaksanaan tindakan Action dan Observasi Observation
Dalam tahap pelaksanaan tindakan, peneliti berusaha mengatasi masalah – masalah yang terjadi dengan menggunakan strategi – strategi pembelajaran.
Tindakan dilakukan berdasarkan rencana, yang perlu diperhatikan bahwa tindakan harus mengarah pada perbaikan dari keadaan sebelumnya. Pada tahap
ini guru melaksanakan pembelajaran teknik – teknik pembuatan batik dengan model pembelajaran
Jigsaw. Sedangkan pada tahap observasi, peneliti mengamati, mencatat dan mendokumentasikan hal – hal yang terjadi selama
tindakan berlangsung untuk mengetahui kesesuaian antara pelasanaan tindakan dengan rencana tindakan yang telah ditentukan.
3. Refleksi
Ref lect in g Refleksi adalah upaya evaluasi diri secara kritis dilakukan oleh tim peneliti,
kolaborator dan orang – orang yang terlibat didalam penelitian. Refleksi merupakan bagian yang penting dalam langkah proses penelitian tindakan,
dengan kegiatan refleksi akan memantapkan kegiatan atau tindakan untuk mengatasi permasalahan dengan memodifikasi perencanaan sebelumnya sesuai
dengan apa yang dihadapi dilapangan. Peneliti melakukan refleksi setelah pembelajaran membatik atau setelah observasi selesai dilakukan. Refleksi ini
penting untuk mengkaji ulang terhadap tindakan yang telah diberikan dan implikasi yang muncul pada subyek yang diteliti sebagai akibat adanya penelitian
tindakan.
60
Pada penelitian ini refleksi dilakukan pada tiga tahap, yaitu a tahap penemuan masalah, b tahap merancang tindakan, dan c tahap pelaksanaan.
Pada tahap penemuan dan identifikasi masalah peneliti dan guru mata pelajaran membatik membahas masalah – masalah apa yang dialami dikelas dalam mata
pelajaran membatik dan merumuskan permasalahan tersebut secara operasional, serta merumuskan solusi apa yang digunakan untuk perbaikan dalam
pembelajaran tersebut. Hasil refleksi awal ini dituangkan dalam perumusan masalah yang lebih operasional.
Tahap merancang tindakan yaitu meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran membatik model Jigsaw. Dari hasil refleksi pada tahap
tindakan diikuti dengan perbaikan rancangan tindakan yang dibuat dan dapat digunakan untuk pelaksanaan tindakan selanjutnya.
Refleksi berikutnya adalah tahap pelaksanaan dimana peneliti dan guru kelas mendiskusikan hasil pengamatan yang dilakukan untuk menyimpulkan data dan
informasi yang berhasil dikumpulkan. Hasil yang diperoleh berupa peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran membatik melalui
model pembelajaran Jigsaw yang dirancang dari daftar permasalahan yang muncul dilapangan, yang selanjutnya dapat dipakai sebagai dasar untuk
melakukan perencanaan ulang. Dengan langkah – langkah tersebut terjadi satu siklus, perencanaan,
tindakan, pemantauan, dan refleksi, dapat merevisi atau menyusun kembali perencanaan baru untuk menyempurnakan perencanaan sebelumnya, dan
perencanaan baru dapat disusun sesuai dengan permasalahan yang ditemukan
61
dilapangan. Hal itu harus dilakukan sampai hasil tingkat optimalisasi yang lebih tinggi sesuai kriteria keberhasilan.
B. Lokasi dan w aktu Penelitian 1. Lokasi penelitian
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Gesi, yang beralamatkan di Jln Raya Gesi – Sukodono Km 2 kabupaten Sragen.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian pada semester genap tahun ajaran 2014 2015. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan maret sampai selesai 2015. Waktu disesuaikan
dengan jadwal pembelajaran membatik dan sesuai kesepakatan dengan pihak sekolah SMK N 1 Gesi.
C. Subyek Penelitian 1. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Tata Busana 1 di SMK N 1 Gesi yang berjumlah 26 siswa pada tahun 2014 2015. Alasan dari pemilihan
subyek penelitian yaitu karena tingkat keaktifan kelas ini lebih rendah dibanding kelas yang lainnya.
Teknik pengambilan subyek penelitian dilakukan dengan purposive sampling yaitu teknik pengambilan subyek penelitian dengan pertimbangan
tertentu. Siswa kelas XI tata busana 1 program keahlian tata busana di SMK N 1 Gesi karena pencapaian prestasi belajar pembuatan batik jumputan belum
62
maksimal, terbukti masih ada siswa kelas XI tata busana 1 belum mencapai k
riteria ketuntasan Minimial atau ≤7
5 dan keaktifannya rendah.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantuan
handout untuk meningkatkan keaktifan belajaran siswa pada materi batik jumputan kelas XI Tata Busana SMK N 1 Gesi
D. Jenis Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini mengambil jenis tindakan kolaboratif. Kolaboratif adalah dimana anggota kelompok peneliti atau orang lain mampu
secara kritis memberikan masukan selama peneliti melakukan tindakan dan pada tahap analisis serta refleksi Pardjono, dkk, 2007: 10. Pada penelitian ini
mengambil jenis tindakan kolaboratif artinya peneliti berkolaborasi atau bekerja sama dengan guru mata diklat membatik kelas XI SMK N 1 Gesi.
1. Pra siklus
Pada penelitian tindakan kelas ini tahapan pra siklus yang dilakukan oleh peneliti dilakukan untuk mendapatkan data – data tentang kegiatan belajar yang
dilakukan oleh siswa dan kompetensi yang dicapai siswa pada materi batik jumputan pembelajaran membatik sebelum menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw.