program sebanyak 3 responden berobat tradisional dan 5 responden mengkonsumsi obat warung tetapi setelah terlaksananya program bidang kesehatan frekuensinya
menurun. Warga lebih memilih pergi berobat ke puskesmas daripada rumah sakit
dikarenakan mereka takut tidak dapat membiayai pengobatan di rumah sakit. Warga merasa lebih nyaman dan merakyat jika berobat ke puskemas padahal sesungguhnya
belum tentu biaya di rumah sakit itu mahal. Biaya pengobatan di puskesmas memang lebih murah dibandingkan ke rumah sakit karena ditangani oleh seorang dokter
sedangkan di puskesmas ditangani oleh mantri atau bidan. Warga merasa cukup berobat ke puskesmas jika sakit yang di derita tidak terlalu parah.
5.3.3.2 Kemungkinan Kesinambungan Implementasi Program di Masa Mendatang
1. Keberhasilan Pelaksanaan Program
Data distribusi berdasarkan keberhasilan program oleh masyarakat Desa Doulu Pasar disajikan dalam tabel 5.11 berikut ini:
Tabel 5.11 Data Responden Berdasarkan Keberhasilan Pelaksanaan Program
No Kategori
Frekuensia F Persentase
1 2
3 Berhasil
Ragu-ragu Belum berhasil
18 3
86 14
Total 21
100 Sumber: Data Primer, Juli 2014
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.11 diketahui bahwa sebanyak 18 responden mengakui bahwa pelaksanaan program tanggung jawab sosial
perusahan bidang kesehatan sudah berjalan lancar dan berhasil sedangkan 3 responden masih ragu-ragu mengakui keberhasilan program.
Bapak Kurnain Ginting mengungkapkan bahwa “program CSR yang diberikan kepada masyarakat sudah cukup baik karena memang program inilah
yang dibutuhkan masyarakat Desa Doulu Pasar. Sudah lama kebutuhan akan air ini menjadi masalah di desa. Kami sulit mendapat air bersih walaupun tinggal di
daerah pegunungan. Walaupun tinggal di daerah pegunungan, mata air tidak bisa di dapat dengan mudah dan disini hanya ada sungai dan sumur maka dari itu kami
memanfaatkanya sebagai sumber air. Bantuan dari perusahaan sangat membantu kami dalam memenuhi kebutuhan dan menjaga kesehatan. Program ini saya nilai
berhasil karena sampai sekarang program ini masih berjalan dengan baik dan mampu kami kelola secara mandiri”. Berdasarkan penuturan tersebut diketahui
beliau cukup terbantu dengan adanya program akses air bersih dan program perilaku hidup bersih dan sehat dari PT. Tirta Sibayakindo. Beliau mengatakan program ini
berhasil dilaksanakan dengan masih adanya program tersebut sampai saat ini dan mampu dikelola secara mandiri oleh masyarakat. Sedangkan masyarakat yang
menjawab ragu-ragu, beralasan bahwa program ini dikatakan berhasil jika mampu menyelesaikannya dalam jangka waktu 1 tahun tetapi yang ada program ini selesai
dalam jangka waktu 3 tahun.
2. Kebersediaan Ikut Berpartisipasi Kembali
Data distribusi berdasarkan kebersediaan ikut berpartisipasi kembali oleh masyarakat Desa Doulu Pasar disajikan dalam tabel 5.12 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.12 Data Responden Berdasarkan Kebersediaan Ikut Berpartisipasi Kembali
No Kategori
Frekuensia F Persentase
1 2
3 Bersedia
Ragu-ragu Tidak bersedia
19 2
90 10
Total 21
100 Sumber: Data Primer, Juli 2014
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.12 diketahui 19 responden akan bersedia ikut berpartisipasi kembali jika ada program CSR lain yang akan
dilaksanakan sedangkan hanya 2 responden yang ragu-ragu untuk ikut berpartisipasi. Hal ini menandakan masyarakat mennyukai kegiatan program CSR yang telah
diberikan dan hasilnya tidak mengecewakan masyarakat. Jadi warga yakin untuk turut serta berpartisipasi kembali.
Ibu Junita Ginting menuturkan “saya akan kembali ikut berpartisipasi jika program CSR dilaksanakan lagi walaupun dalam bidang lain. Program akses air
bersih dan program perilaku hidup bersih dan sehat yang telah diberikan oleh PT. Tirta Sibayakindo telah cukup membantu kami dalam memenuhi kebutuhan air
bersih dan merawat kesehatan. Program ini tidak diberikan secara cuma-cuma, kami juga diajari bagaimana mengelola hasil dari program CSR yang telah
diberikan agar kami dapat menghargai sesuatu yang diberikan secara gratis. Jadi saya tidak akan ragu-ragu untuk ikut serta berpartisipasi kembali karena saya yakin
program CSR selanjutnya akan lebih baik lagi”. Berdasarkan penuturan dari ibu Junita terlihat bahwasanya program yang mereka dapatkan ini sudah sangat
membantu dalam pemenuhan kebutuhan. Maka dari itu ibu Junita tidak merasa
Universitas Sumatera Utara
keberatan jika kembali membantu atau berpartisipasi dalam program CSR bidang lain.
3. Keberlangsungan Program Akses Air Bersih dan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat