masyarakat Desa Doulu Pasar mendapat perlakuan yang samadari pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan yang diberikan oleh PT. Tirta
Sibayakindo tanpa ada kriteria tertentu. Beliau tidak membedakan masyarakat berdasarkan mata pencaharian atau tingkat pendidikan.
Berdasarkan penuturan dari responden yaitu Bapak Sahat Esron bahwa model pelaksanaan yang mereka gunakan ialah pendekatan komunitas. Program tanggung
jawab sosial perusahaan diberikan untuk seluruh masyarakat Desa Doulu Pasar. Setiap orang yang berdomisili di Desa Doulu Pasar berhak menerima program akses
air bersih dan program perilaku hidup bersih dan sehat. Program ini tidak memiliki kriteria tertentu bagi penerimanya jadi bisa diberikan kepada siapa saja karena setiap
orang membutuhkan air bersih dan pengetahuan akan hidup sehat.
5.3.1.2 Teknik Perencanaan yang Diterapkan 1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui apa masalah yang dihadapi oleh masyarakat sekitar perusahaan sehingga program yang direncanakan sesuai
dengan keperluan masyarakat.Pengumpulan Data merupakan tahap di mana pelaku program mengumpulkan informasi yang dibutuhkan terkait masalah yang akan
diselesaikan.Dalam melakukan pengumpulan data, terdapat tiga cara yang dapat digunakan, yaitu: pertanyaan, observasi, dan penggunaan data tertulis
http:id.wikipedia.orgwikiIntervensi_sosial diakses pada tanggal 22 September
2014 pukul 21.38 WIB. Bapak Sahat Esron mengatakan “sebelum melaksanakan program terlebih dahulu kami turun ke lapangan untuk mencari tahu apa masalah
kebutuhan yang dihadapi masyarakat saat itu. Hal ini dilakukan agar program yang dilaksanakan nantinya betul-betul merupakan sesuatu yang mereka butuhkan. Cara
Universitas Sumatera Utara
kami mencari tahu ialah berkeliling di sekitar desa dan mengamati kehidupan mereka selama beberapa hari sekaligus berbincang untuk mendapatkan informasi
yang kami butuhkan. Kami banyak menemukan masalah di dalam kehidupan mereka mulai dari kebutuhan, air bersih, ekonomi, perumahan, dan sebagainya. Oleh sebab
itu kami mengumpulkan masyarakat di jambur dan bermusyawarah mengenai masalah apa yang paling utama yang harus diselesaikan. Saat itu mereka sepakat
air bersih yang terlebih dahulu ditangani. Maka dari itu kami memutuskan untuk membuat program air bersih kepada masyarakat Desa Doulu Pasar serta program
pemeliharaan kesehatan sebagai pendukungnya”. ”Menurut saya pengumpulan data yang dilakukan sudah cukup efektif karena
kami mengamati kehidupan masyarakat terlebih dahulu untuk mengetahui masalah- masalah yang mereka hadapi dan mengambil keputusan untuk mengatasinya dengan
bermusyawarah. Masyarakat yang ikut dalam musyawarah sekitar 80 dan saya rasa sudah cukup untuk mewakili masyarakat yang tidak dapat hadir. Pengumpulan
data yang kami lakukan berguna untuk mengetahui terlebih dahulu masalah yang dihadapi masyarakat sehingga program yang diberikan adalah solusi untuk
mengatasi masalah tersebut”. Berdasarkan penjelasan dari responden diketahui bahwa pengumpulan data
dilakukan dengan observasi langsung dan bertanya jawab kepada masyarakat mengenai masalah yang mereka hadapi serta bermusyawarah dengan mengumpulkan
anggota masyarakat dalam satu tempat yaitu jambur. Mereka mengeluarkan pendapat, berunding mengenai apa yang sebenarnya menjadi masalah kebutuhan
mereka dan mengambil keputusan masalah kebutuhan mana yang terlebih dahulu diselesaikan. Musyawarah memiliki hasil yang cukup akurat untuk mengambil
keputusan. Jadi tidak masalah apabila responden melakukan musyawarah untuk
Universitas Sumatera Utara
mengumpulkan data yang lebih akurat tetapi dengan syarat musyawarah tersebut harus dihadiri lebih dari 50 anggota masyarakat untuk mewakili anggota
masyarakat yang tidak bisa hadir. Pengumpulan data ini berfungsi untuk mengetahui masalah yang dihadapi masyarakat agar program yang dilaksanakan nantinya adalah
solusi tepat dari masalah mereka tersebut.
2. Sosialisasi Program kepada Masyarakat