gagasan-gagasan baru. Bahkan FGD dapat digunakan sebagai media untuk menilai program yang telah dilaksanakan. Lebih lengkapnya, FGD dapat digunakan untuk:
1. Pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan dalam menanggapi suatu
program, metode, kebijakan, hasil, dan pemanfaatan. 2.
Mengidentifikasi masalah, hambatan, biaya, atau manfaat. Memotivasi pemikiran baru, misalnya pemecahan yang optimum, peluang, keterkaitan
atau dampak yang sangat mungkin. 3.
Menentukan prioritas atau batasan masalah. 4.
Mendapat informas yang lebih mendalam. 5.
Mendapat gambaran budaya atau kelompok masyarakat yang lebih akurat. 6.
Melibatkan pendengar baru. 7.
Mendapat respon lebih cepat. Suedi, dalam Siagian dan Suriadi, 2012: 169. Berdasarkan berbagai strategi yang dapat diterapkan dalam upaya
pemberdayaan masyarakat dapat disimpulkan bahwa pelaku pemberdayaan masyarakat harus terdiri dari tim yang diisi oleh orang-orang yang memiliki berbagai
bidang kompetensi. Hal ini sangat penting diperhatikan mengingat masalah-masalah yang dihadapi masyarakat sangat berbeda-beda dan meliputi semua aspek kehidupan.
Artinya, jika pelaku pemberdayaan masyarakat adalah suatu organisasi, maka organisasi itu harus diisi oleh berbagai pakar, sehingga dapat memberikan kontribusi
pemikiran bagi masyarakat setempat dan pemerintak lokal Suedi, dalam Siagian dan Suriadi, 2012: 169.
2.3.7 Jenis-jenis CSRTanggung Jawab Sosial Perusahaan
Kotler dan Lee menyebutkan enam kategori kegiatan CSR, yaitu: 1.
Cause promotion promosi kegiatan sosial
Universitas Sumatera Utara
Perusahaan menyediakan dana atau sumber daya lainnya yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kegiatan sosial
atau untuk mendukung pengumpulan dana, partisipasi dari masyarakat atau perekrutan tenaga sukarela untuk suatu kegiatan tertentu
2. Cause related marketing pemasaran terkait dengan kegiatan sosial
Dalam kegiatan ini, perusahaan memiliki komitmen untuk menyumbangkan persentase tertentu dari penghasilannya untuk suatu kegiatan
sosial berdasarkan besarnya penjualan produk. Kegiatan ini biasanya didasarkan kepada penjualan tertentu untuk jangka waktu tertentu.
3. Corporate social marketing pemasaran kemasyarakatan korporat
Dalam kegiatan ini, perusahaan mengembangkan dan melaksanakan kampanye untuk mengubah perilaku masyarakat dengan tujuan meningkatkan
kesehatan dan keselamatan publik, menjaga kelestarian hidup serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4. Corporate philanthropy kegiatan filantropi perusahaan
Dalam kegiatan ini perusahaan memberikan sumbangan langsung dalam bentuk derma untuk kalangan masyarakat tertentu. Sumbangan tersebut
biasanya berbentuk pemberian uang secara tunai, bingkisanpaket bantuan atau pelayanan secara cuma-cuma.
5. Community volunteering pekerja sosial kemasyarakatan secara sukarela
Dalam kegiatan ini, perusahaan mendukung dan mendorong karyawan, rekan pedagang eceran atau para pemegang franchise agar menyisihkan waktu
mereka secara sukarela guna membantu organisasi-organisasi masyarakat lokal maupun masyarakat yang menjadi sasaran program.
Universitas Sumatera Utara
6. Socially responsible business practice praktik bisnis yang memiliki tanggung
jawab sosial Dalam kegiatan ini, perusahaan melaksanakan kegiatan bisnis melampaui
aktivitas bisnis yang diwajibkan oleh hukum serta melaksanakan investasi yang mendukung kegiatan sosial dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan
komunitas dan memelihara lingkungan hidup. Komunitas yang dimaksud dalam hal ini mencakup karyawan perusahaan, pemasok, distributor, organisasi
nirlaba yang menjadi mitra perusahaan serta masyarakat secara umum. Sedangkan yang dimaksud dengan kesejahteraan mencakup di dalamnya
aspek-aspek kesehatan, keselamatan, kebutuhan, pemenuhan kebutuhan psikologis dan emosional Dwi Kartini, dalam Ardianto, 2011: 153.
2.3.8 Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Kesehatan