Peran sebagai fasilitator Sumber Air yang Digunakan Sehari-hari Sebelum dan Setelah Program

Berdasarkan penuturan responden diketahui telah sesuai program yang diberikan oleh perusahaan dengan masalah dan keperluan yang dihadapi masyarakat Desa Doulu Pasar. Program yang diberikan adalah jawaban bagi masalah dan keperluan masyarakat. Sebenarnya banyak yang dibutuhkan oleh masyarakat Desa Doulu Pasar tetapi yang menjadi prioritaslah yang diutamakan. Selain itu program PHBS yang diberikan untuk mendukung program akses air bersih. Program PHBS merupakan pendukung dari program akses air bersih dimana dengan terciptanya PHBS dalam masyarakat, lingkungan akan semakin terjaga dan kesterilan air sebagai bahan baku perusahaan akan semakin baik. Bukan hanya menguntungkan masyarakat tetapi juga menguntungkan bagi perusahaan.

5.3.2 Tingkat Pelaksanaan Program ditujukan kepada koordinator CSR PT. Tirta Sibayakindo

5.3.2.1 Ada Tidaknya Pelaku Program Sebagai Fasilitator dan Sejauh Mana Efektifitas Pelaksanaan Fungsi tersebut

1. Peran sebagai fasilitator

Fasilitator harus mampu sebagai pemungkin maksudnya jika sebelumnya kondisi yang ada kaitannya dengan hubungan antara perusahaan dan masyarakat banyak hal yang tidak mungkin akan menjadi mungkin. Selain itu, sering dianggap masyarakat tidak mungkin mampu merumuskan aspirasinya secara rasional berkaitan dengan relasi mereka dengan perusahaan. Maka fasilitatorlah yang akan membuat asprirasi mereka menjadi rasional Siagian dan Suriadi, 2012: 134. Bapak Sahat Esron mengatakan ”saya pikir saya sudah berperan menjadi fasilitator bagi masyarakat. Saya menjadi penyalur aspirasi-aspirasi mereka. Mereka ingin begini dan begitu saya akan membantu membicarakannya dengan pihak pusat tetapi jika Universitas Sumatera Utara saya rasa keinginan mereka terlalu berlebihan seperti memberi lapangan pekerjaan untuk semua masyarakat Desa Doulu Pasar, saya tidak mendukungnya dan memberitahu bahwa keinginan itu sulit dipenuhi dan tidak mungkin diwujudkan secara langsung”. Berdasarkan penuturan responden diketahui bahwa beliau merasa sudah cukup berperan sebagai fasilitator sebagaimana mestinya. Beliau berusaha membantu masyarakat Desa Doulu Pasar dengan segala kekurangan dan keluhannya tetapi dirasa benar pula jika segala keinginan yang mereka sampaikan harus disaring terlebih dahulu. Mungkin saja beberapa keinginan itu hanya akan merugikan salah satu atau kedua belah pihak. Maka dari itu fasilitator harus bertindak dengan benar guna mempertahankan hubungan baik antara masyarakat dan perusahaan.

2. Kesesuaianfungsi fasilitator dan efektifitas fasilitator

Fungsi fasilitator ialah sebagai pemungkin bagi masyarakat, apa yang sebelumnya dianggap tidak mungkin justru sangat mungkin jika kemampuan masyarakat digali secara profesional. Bapak Sahat Esron merasa, dirinya sebagai fasilitator sudah sesuai fungsinya sebagaimana mestinya yaitu sebagai pemungkin bagi masyarakat Desa Doulu Pasar. Contohnya dengan pemberian program akses air bersih dan program perilaku hidup bersih dan sehat. Sesuatu hal yang sulit merealisasikannya tetapi dengan usaha dan kerja keras beliau program berhasil direalisasikan. Beliau juga mengatakan sudah bertindak efektif sebagai fasilitator karena apa yang direncanakan oleh beliau berjalan sesuai dengan hasil yang diharapkannya. Beliau mengatakan akan selalu memperjuangkan apa yang patut didapatkan oleh masyarakat Desa Doulu Pasar. Tingkat efektivitas juga dapat diukur dengan membandingkan antara rencana yang telah ditentukan dengan hasil nyata Universitas Sumatera Utara yang telah diwujudkan. Namun, jika usaha atau hasil pekerjaan dan tindakan yang dilakukan tidak tepat sehingga menyebabkan tujuan tidak tercapai atau sasaran yang diharapkan, maka hal itu dikatakan tidak efektif. Berdasarkan pernyataan responden dapat kita lihat bahwa beliau memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk menilai dirinya sudah sesuai sebagai fasilitator sebagaimana mestinya dan sudah efektif melaksanakan tugasnya. Tidak dapat dipungkiri memang benar yang dikatakan oleh beliau dapat dilihat dari keberhasilan program yang telah dilaksanakanya. Kepercayaan diri yang muncul itu berasal dari keberhasilan program yang telah diselenggarakannya sehingga tidak ragu mengatakan bahwa beliau telah berperan sebagai fasilitator yang sebagaimana mestinya. Fasilitator sebagai pemungkin membuat apa yang tidak mungkin justru sangat mungkin jika kemampuan masyarakat digali secara profesional. Maksudnya masyarakat hanya perlu dibantu dan didukung untuk mengetahui kemampuan yang mereka miliki, yang sesungguhnya sangat bermanfaat jika dapat digali dan digunakan secara baik Siagian dan Suriadi, 2012: 135.

5.3.2.2 Posisi Masyarakat sebagai Kelompok Sasar dalam Pelaksanaan Program

Masyarakat sebagai kelompok sasar harus terlibat dalam pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini dilakukan agar masyarakat mengetahui bagaimana program yang akan mereka terima dan dapat belajar bagaimana nanti mengelola sarana dan prasarana dari hasil program tersebut. Bapak Sahat Esron mengatakan bahwa ”masyarakat ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan program akses air bersih dan program PHBS. Masyarakat mengetahui posisi mereka dalam pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan. Sebelum ikut Universitas Sumatera Utara berpartisipasi, mereka terlebih dahulu diberitahu bentuk partisipasi apa yang akan mereka lakukan nanti. Sebagian dari masyarakat juga turut serta meminjamkan alat- alat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program atau menyediakan snack ringan. Saya yang mensosialisasikan apa yang akan mereka lakukan dalam pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan nantinya”. Berdasarkan penuturan responden diketahui masyarakat turut berpartisipasi dalam pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan. Partisipasi yang dilakukan masyarakat bermacam-macam mulai dari ikut serta dalam proses pengerjaan, meminjamkan alat-alat, dan menyediakan makanan ringan untuk pekerja ataupun koordinator CSR itu sendiri. Partisipasi yang mereka lakukan ini awalnya diberitahu oleh koordinator CSR sendiri agar masyarakat mengetahui apa saja yang akan mereka lakukan. Partisipasi ini juga membantu masyarakat lebih mengetahui secara nyata seperti apa program yang akan mereka terima dan mengetahui bagaimana kerja keras membangun program tersebut agar kedepannya masyarakat dapat menjaga serta menghargai hasil program.

5.3.2.3 Kesesuaian Aktivitas yang Dilakukan dengan Aktivitas yang Direncanakan Sebelumnya

Bapak Sahat Esron menuturkan bahwa akitivitas-aktivitas yang dilakukan dalam pelaksanaan program berjalan dengan baik dan lancar hanya ada sedikit gangguan cuaca karena hujan selebihnya tidak ada yang menghambat. Menurut beliau aktivitas yang dilaksanakan sudah cukup sesuai dengan yang direncanakan. Mulai dari pemilihan lokasi bak penampungan, transek jalur pipa, pemesanan alat dan bahan, pembagian tugas dengan tim pelaksana, partisipasi masyarakat dan lain Universitas Sumatera Utara sebagainya. Hampir semua yang kegiatan yang dijadwalkan dilaksanakan dengan tepat waktu dan tepat sasaran. Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh responden bahwasanya akitivitas yang dilaksanakan berjalan baik dan lancar dengan sedikit kendala yaitu hujan. Mungkin pada waktu itu sedang musim hujan di sekitar Desa Doulu Pasar padahal dilaksanakan bulan Mei, karena letaknya yang berada di daerah pegunungan jadi sering terjadi hujan ataupun gerimis. Selain itu, beliau juga mengungkapkan aktivitas yang telah direncanakan sebelumnya berjalan sesuai dengan kenyataannya. Kegiatan pada pelaksanaan program berdasarkan pada daftar kegiatan perencanaan sebelumnya. Dapat dilihat bahwa perusahaan mengikuti peraturan yang telah diciptakannya sendiri.

5.3.2.4 Metode Pelaksanaan Program dengan Community Organization Community Development COCD

Community Development Program Program Pengembangan Masyarakat merupakan suatu progam yang bertujuan untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan berdasarkan pengembangan kemandirian masyarakat melalui peningkatan kapasitas masyarakat, partisipasi masyarakat dan kelembagaan dalam penyelenggaraan pembangunan.Sebagai tujuan, maka pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti memiliki kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya. Kemandirian masyarakat adalah Universitas Sumatera Utara suatu kondisi yang dialami masyarakat yang ditandai oleh kemampuan untuk memikirkan, memutuskan serta melakukan sesuatu yang dipandang tepat demi mencapai pemecahan masalah-masalah yang dihadapi dengan mempergunakan daya kemampuannya Suharto,2009:57. Bapak Sahat Esron mengatakan bahwa ”dalam pelaksanaan program, masyarakat ikut terlibat di dalamnya baik itu langsung turun ke lapangan ataupun tidak. Ada yang membantu mengerjakan bangunan untuk tempat penampungan air, menyediakan lahan untuk pembangunan bak penampungan, ada juga yang bersedia meminjamkan alat seperti tadi saya katakan begitu pula ibu-ibu rimah tangga yang menyediakan snack ringan untuk dikonsumsi. Hal-hal kecil yang dilakukan oleh masyarakat yang berhubungan dengan program sudah masuk dalam partisipasi masyarakat. Bagaimana pun hampir seluruh masyarakat Desa Doulu Pasar ikut berperan aktif dalam pelaksanaan program. Hal ini dilakukan agar masyarakat mengetahui apa, dimana, kapan, dan bagaimana program CSR yang diberikan tersebut sehingga ke depannya masyarakat dapat mengelola program yang telah selesai dilaksanakan. Selain mengembangkan masyarakat, kami juga memberdayakan masyarakat agar dapat mandiri nantinya dan mengelola program CSR seperti sekarang ini, merekalah yang mengelola sarana prasana untuk akses air bersih”. Berdasarkan penuturan responden diketahui bahwa metode pelaksanaan yang digunakan oleh perusahaan ialah COCD Community Organization Community Development atau pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Hal ini dilihat dari keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan program seperti ikut serta membuat bangunan dan pembelajaran kemandirian kepada masyarakat untuk mengelola hasil Universitas Sumatera Utara program tanggung jawab sosial perusahaan. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berpikir, bertindak, mengendalikan, dan memutuskan apa yang mereka lakukan untuk program akses air bersih dan program perilaku hidup bersih dan sehat.

5.3.2.5 Persentase Keterlibatan Pelaku Program dan Masyarakat sebagai Kelompok Sasar

Bapak Sahat Esron mengungkapkan bahwa keterlibatannya sebagai pelaku program sekitar 30 karena sebenarnya yang lebih banyak terlibat adalah pihak ketiga sebagai tim pelaksana program tanggung jawab sosial perusahaan yaitu Sumatera Rainforest Institute SRI. Begitu halnya dengan keterlibatan masyarakat Desa Doulu Pasar yaitu sekitar 30 dalam pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan. Jadi dapat diperkirakan bahwa keterlibatan pihak ketiga sebagai tim pelaksana sekitar 40. Keterlibatan pelaku program seharusnya sebanding atau hampir setara dengan peran pihak ketiga sebagai tim pelaksana karena pelaku program adalah pihak yang lebih mengetahui program tanggung jawab sosial perusahaan bidang kesehatan tersebut. Sedangkan keterlibatan masyarakat tidak perlu terlalu diperhitungkan karena fungsi mereka ikut serta dalam pelaksanaan program agar mereka mengetahui apa dan bagaimana program CSR tersebut sehingga ke depannya dapat mengelola program CSR bidang kesehatan tersebut secara mandiri. Partisipasi masyarakat sering kali dianggap sebagai bagian yang tidak terlepas dalam upaya pemberdayaan. Dengan melihat partisipasi sebagai kesatuan dalam proses pemberdayaan masyarakat, akan dapat diketahui bahwa akar perkembangan pemikiran tentang partisipasif dalam pembangunan .Partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan Universitas Sumatera Utara masyarakat dalam proses pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada dimasyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya mengatasi masalah, keterlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi http:id.wikipedia.orgwikiPartisipasi_masyarakatPartisipasi_Masyarakat_d alam_Pemberdayaan_Masyarakat diakses pada tanggal 22 September 2014 pukul 22.00 WIB. 5.3.3 Tingkat Hasil Program ditujukan kepada masyarakat Desa Doulu Pasar 5.3.3.1 Perubahan Kesehatan Masyarakat Akibat Program

1. Sumber Air yang Digunakan Sehari-hari Sebelum dan Setelah Program

Data distribusi berdasarkan sumber air yang digunakan sehari-hari sebelum dan setelah program oleh masyarakat Desa Doulu Pasar disajikan dalam tabel 5.6 berikut ini: Tabel 5.6 Data Responden Berdasarkan Sumber Air yang Digunakan Sehari-hari No Kategori Sebelumprogram Setelah program Frekuensi F Persentase Frekuensi F Persentase 1 2 5 Air sungai Air sumur Air hasil program 12 9 57 43 21 100 Total 21 100 21 100 Sumber : Data Primer, Juli 2014 Universitas Sumatera Utara Air merupakan sumber kehidupan yang sangat diperlukan untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Di Desa Doulu Pasar sumber air yang paling banyak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari berasal adalah air sungai, seperti yang tertera pada tabel 5.6 sebanyak 12 responden menggunakan air sungai sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Air bersih sulit diperoleh dimana warga harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk memperoleh air yang benar-benar bersih. Jika hujan air sungai yang bercampur lumpur terpaksa harus dikonsumsi juga untuk kebutuhan sehari-hari. Selain memanfaatkan air sungai, sebanyak 9 responden menggunakan air dari sumur untuk kebutuhan hidup sehari-harinya. Tidak semua rumah memiliki sumur maka dari itu warga yang lain menggunakan air sungai untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari. Setelah adanya program akses air bersih, semua warga beralih ke sumber air yang disediakan oleh PT. Tirta Sibayakindo. Air bersih yang diberikan oleh PT. Tirta Sibayakindo ditampung dalam bak besar yang letaknya lebih tinggi dari rumah warga lalu di salurkan melalui pipa-pipa ke tiap-tiap rumah sehingga memudahkan warga mendapatkan air bersih. Setelah itu masyarakat akan menggunakan air bersih tersebut untuk memenuhi kebutuhannya yaitu MCK Mandi, Cuci, Kakus dan akan lebih terhindar dari penyakit karena penggunaan air yang lebih bersih dari sumber air yang selama ini mereka gunakan.

2. Kemudahan dalam Mendapatkan Air Bersih

Dokumen yang terkait

Peramalan Pendapatan Kecamatan Berastagi Dari Sektor Pajak Hotel Untuk Tahun 2009

2 25 74

Mekanisme Transaksi Keuangan Dengan Metode Direct Expense Pada PT. Tirta Sibayakindo Danone Aqua Group

0 32 36

Mekanisme Transaksi Keuangan Dengan Metode Direct Expense Pada PT. Tirta Sibayakindo Danone Aqua Group

0 4 36

KEANEKARAGAMAN SERANGGA DI HUTAN SIKULIKAP DESA DOULU PASAR KECAMATAN BERASTAGI KABUPATEN KARO.

0 5 21

Evaluasi Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Kesehatan oleh Danone Aqua PT. Tirta Sibayakindo di Desa Doulu Pasar Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

0 0 10

Evaluasi Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Kesehatan oleh Danone Aqua PT. Tirta Sibayakindo di Desa Doulu Pasar Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

0 0 2

Evaluasi Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Kesehatan oleh Danone Aqua PT. Tirta Sibayakindo di Desa Doulu Pasar Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

0 0 12

Evaluasi Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Kesehatan oleh Danone Aqua PT. Tirta Sibayakindo di Desa Doulu Pasar Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

0 0 57

Evaluasi Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Kesehatan oleh Danone Aqua PT. Tirta Sibayakindo di Desa Doulu Pasar Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

0 0 3

Corporate Social Responsibility Dan Citra Perusahaan (Study Korelasional Mengenai Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Citra Pt. Tirta Sibayakindo Di Mata Masyarakat Desa Doulu Dalam Dan Desa Doulu Pasar Kecamatan Berastagi

0 0 20