mereka antusias untuk ikut merayakan dengan datang berkunjung ke rumah untuk makan bersama.
5.2.4 Distribusi Responden Berdasarkan Suku
Data distribusi responden berdasarkan suku disajikan dalam tabel 5.4 berikut ini:
Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Suku
No Suku
Frekuensi F Persentase
1 2
3 Batak Karo
Batak Toba Jawa
15 5
2 68
22 10
Total 22
100 Sumber : Data Primer, Juli 2014
Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.4 mayoritas responden berasal dari suku Batak Karo yaitu sebanyak 15 responden 68. Jumlah ini tidak
berimbang dengan responden yang berasal dari suku Batak Toba sebanyak 5 orang termasuk didalamnya 1 orang koordinator CSR PT. Tirta Sibayakindo, dan diikuti
dengan suku Jawa sebanyak 2 orang. Hal ini dikarenakan Desa Doulu Pasar merupakan sebagian kecil dari wilayah Kabupaten Karo jadi wajar bila suku Batak
Karo mendominasi di Desa Doulu Pasar. Walaupun memiliki suku yang berbeda- beda masyarakat tetap berbaur, hidup rukun, dan menghargai budaya dari masing-
masing suku.
5.2.5 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Universitas Sumatera Utara
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar individu untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik, bagaimana tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang juga turut
menentukan cara berpikir dan bertindaknya. Data distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan disajikan dalam tabel 5.5 berikut ini:
Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan
Frekuensi F Persentase
1 2
3 4
SD SMP
SMASMKSTM Perguruan Tinggi
4 12
6 18
54 28
Total 22
100 Sumber: Data Primer, Juli 2014
Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.5 diketahui bahwa responden yang menjadi masyarakat Desa Doulu Pasar di dominasi oleh tingkat pendidikan
SMA Sekolah Menengah Atas yaitu 12 responden 54, selebihnya masih berada di tingkat pendidikan SMP sebanyak 4 responden, 6 responden di tingkat perguruan
tinggi termasuk didalamnya 1 orang koordinator CSR PT. Tirta Sibayakindo lulusan S1 Sosiologi Pertanian IPB dan tidak ada responden yang hanya tamat SD.
Pendidikan masyarakat di Desa Doulu Pasar tergolong cukup tinggi. Ini terlihat dari Tabel 5.5 kebanyakan masyarakat Desa Doulu Pasar tamat SMA Sekolah
Menengah Atas. Dikatakan cukup tinggi karena telah melewati standar dunia pendidikan Indonesia yaitu wajib belajar 9 tahun. Selain itu dapat dilihat dari tidak
adanya responden yang hanya tamat SD. Bukannya maksudnya tidak ada masyarakat yang hanya tamat SD tetapi peneliti jarang menemukannya karna menurut data BPS
Universitas Sumatera Utara
Berastagi tahun 2012, mereka yang tamat SD pada umumnya ialah orang-orang yang sudah tua jadi akan sulit berkomunikasi dengannya. Masyarakat Desa Doulu Pasar
menunjukkan kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi kehidupan masa depan mereka. Hal ini terlihat dari responden yang menyekolahkan anaknya diluar kota
demi mendapat pendidikan yang layak. Maka dari itu mereka bekerja keras menyekolahkan anaknya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
5.3 Evaluasi Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Kesehatan oleh PT. Tirta Sibayakindo