Revolving Non-Cash Loan Facility from PT Bank Mandiri Persero Tbk “Mandiri”

Indonesian language. PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year then Ended Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated 140

34. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DAN KONTINJENSI lanjutan

34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES continued

Mifa lanjutan Mifa continued b. Biaya Eksploitasi b. Exploitation Fee Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 452003 “PP No. 45”, seluruh perusahaan yang memiliki izin eksploitasi diwajibkan untuk membayar iuran eksploitasi berkisar antara 4 - 5 dari nilai penjualan, yang kemudian diubah dengan PP No. 92012 yang berlaku efektif sejak tanggal 6 Januari 2012, persentase iuran produksi diubah menjadi 3 - 7 dari nilai penjualan. Based on Government Regulation No. 452003, “PP No. 45”, all companies holding mining rights will have an obligation to pay exploitation fees ranging from 4 to 5 of sales, further changed by PP No. 92012, with effective implementation since January 6, 2012, wherein percentage of the production fees was changed to become 3 to 7 of sales. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal- tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, iuran eksploitasi masing-masing sebesar AS343.382 dan AS335.158, disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan Jasa” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Catatan 29. For the years ended December 31, 2014 and 2013, exploitation fees amounted to US343,382 and US335,158, respectively, is presented as part of “Cost of Goods Sold and Services” in the consolidated statements of comprehensive loss Note 29. Proses Litigasi Litigations a. CK terlibat dalam gugatan hukum dengan Bulk Trading SA, dimana CK digugat oleh Bulk Trading melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena telah memutuskan kontrak secara sepihak dan mencairkan bank garansi senilai AS2.000.000 yang ada di Credit Agricole Suisse SA, Swiss. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berdasarkan Surat Keputusan No. 481Pdt.G2010PN.Jkt.Sel., menyatakan bahwa gugatan Bulk Trading dan eksepsi CK tidak dapat diterima. Pada tanggal 21 Oktober 2011, CK telah melakukan upaya hukum banding dan mengajukan Memori Banding ke Pengadilan Tinggi. Pada tanggal 31 Mei 2012, Pengadilan Tinggi Jakarta telah mengeluarkan Putusan No. 100Pdt2012 PT.DKI yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 481Pdt.G2010 PN.Jkt.Sel. Bulk Trading SA melakukan upaya hukum kasasi dan CK telah melakukan kontra memori kasasi pada tanggal 29 Januari 2013 dan berkas kontra memori kasasi tersebut secara administratif telah diterima oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia pada tanggal 18 Maret 2013 dengan nomor register perkara No. 781 KPDT2013. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, kasasi ini masih dalam proses di Mahkamah Agung. a. CK is involved in litigation proceedings with Bulk Trading SA whereby CK was sued by Bulk Trading in the District Court of South Jakarta for unilaterally terminating a contract and withdrawing the Bank Guarantee of US2,000,000 at Credit Agricole Suisse SA, Switzerland. The District Court of South Jakarta, in its Decision Letter No. 481Pdt.G2010 PN.Jkt.Sel., stated that the Bulk Trading lawsuit and CK’s rebuttal are not accepted by the Court. On October 21, 2011, CK filed an appeal and submit appeal brief to the High Court. On May 31, 2012, the High Court has passed ruling No. 100Pdt2012PT.DKI which upheld the District Court of South Jakarta Decision No. 481Pdt.G2010PN.Jkt.Sel. Bulk Trading SA conducted a cassation with the High Court and CK has filed a contra cassation on January 29, 2013 and the appeal has been received administratively by the Supreme Court of the Republic of Indonesia on March 18, 2013, with register case No. 781 KPDT2013. Until the completion date of the consolidated financial statements, the casation is still in process in the Supreme Court.