Transaksi dan Penjabaran Mata Uang Asing Foreign

Indonesian language. PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year then Ended Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated 39

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

r. Properti Pertambangan lanjutan

r. Mining Properties continued

Pengeluaran untuk Tambang dalam Pengembangan Expenditures for Mines under Construction Pengeluaran untuk tambang dalam pengembangan dan biaya-biaya lain yang terkait dengan pengembangan suatu daerah pengembangan setelah transfer dari asset eksplorasi dan evaluasi namun sebelum dimulainya tahap produksi pada area yang bersangkutan, dikapitalisasi ke “Tambang dalam Pengembangan” sepanjang memenuhi kriteria kapitalisasi. Expenditures for mines under construction and incorporated costs in developing an area of interest subsequent to the transfer from exploration and evaluation assets but prior to the commencement of production stage in the respective area, are capitalized to “Mines under Construction” as long as they meet the capitalization criteria. Tambang pada Tahap Produksi Producing Mines Pada saat tambang dalam pengembangan diselesaikan dan tahap produksi dimulai, tambang dalam pengembangan ditransfer ke “Tambang pada Tahap Produksi” pada akun “Properti Pertambangan”, yang dicatat pada nilai perolehan, dikurangi deplesi dan akumulasi rugi penurunan nilai. Upon completion of mines under construction and the production stage is commenced, the mines under construction are transferred into “Producing Mines” in the “Mining Properties” account, which are stated at cost, less depletion and accumulated impairment losses. Deplesi tambang pada tahap produksi adalah berdasarkan metode “unit produksi” sejak daerah pengembangan tersebut telah berproduksi secara komersial, selama periode waktu yang lebih pendek antara umur tambang dan sisa berlakunya IUP. Depletion of producing mines are based on “unit-of-production” method from the date of commercial production of the respective area of interest over the lesser of the life of the mine and the remaining terms of IUP. Aktivitas Pengupasan Tanah Stripping Activities Efektif tanggal 1 Januari 2014, Grup menerapkan ISAK No. 29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka”, yang mengatur biaya pemindahan material yang timbul dalam aktivitas penambangan terbuka selama tahap produksi. Oleh karena itu, laporan posisi keuangan konsolidasian Grup tanggal 31 Desember 2013 dan 1 Januari 201331 Desember 2012 disajikan kembali Catatan 4. Effective January 1, 2014, the Group applied ISAK No. 29, “Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mining”, which prescribes the costs of waste removal incurred in the production phase of a surface mines. Therefore, the Group’s consolidated statements of financial position as of December 31, 2013 and January 1, 2013December 31, 2012 is restated Note 4. Biaya pengupasan tanah pada tahap produksi dapat dikapitalisasi dalam biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan apabila memenuhi semua kriteria berikut: a besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan peningkatan akses menuju lapisan batubara yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah akan mengalir kepada Grup; Stripping costs in the production phase are capitalised as deferred stripping costs where all of the following criteria are met: a it is probable that the future economic benefit improved access to the coal seam associated with the stripping activity will flow to the Group; b Grup dapat mengidentifikasi komponen lapisan batubara yang aksesnya telah ditingkatkan; dan b the Group can identify the component of the coal seam for which access has been improved; and Indonesian language. PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year then Ended Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated 40

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

r. Properti Pertambangan lanjutan

r. Mining Properties continued

Aktivitas Pengupasan Tanah lanjutan Stripping Activities continued Biaya pengupasan tanah pada tahap produksi dapat dikapitalisasi dalam biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan apabila memenuhi semua kriteria berikut: lanjutan Stripping costs in the production phase are capitalised as deferred stripping costs where all of the following criteria are met: continued c biaya yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah dengan komponen tersebut dapat diukur secara andal. c the costs relating to the stripping activity associated with that component can be measured reliably. Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah pada awalnya diukur pada biaya perolehan, biaya ini merupakan biaya-biaya yang secara langsung terjadi untuk melakukan aktivitas pengupasan lapisan tanah yang meningkatkan akses terhadap komponen batubara yang teridentifikasi, ditambah alokasi biaya overhead yang dapat diatribusikan secara langsung. The stripping activity asset should be initially measured at cost, those costs directly incurred to perform the stripping activity that improve access to the identified component of coal, plus an allocation of directly attributable overhead costs. Setelah pengakuan awal, aset tersebut disusutkan atau diamortisasi menggunakan dasar yang sistematis, selama masa manfaat yang diharapkan dari komponen mineral yang teridentifikasi yang menjadi lebih mudah diakses sebagai akibat dari aktivitas pengupasan lapisan tanah. After initial recognition, the asset is depreciated or amortised on a systematic basis, over the expected useful life of the identified component of the coal seam that becomes more accessible as a result of the stripping activity. Perubahan atas estimasi teknis danatau parameter ekonomi lain yang mempengaruhi cadangan batubara akan mempengaruhi kapitalisasi dan amortisasi lanjutan dari biaya pengupasan lapisan tanah. Perubahan estimasi ini akan diperlakukan prospektif sejak tanggal perubahan. Changes in the estimated technical andor other economic parameters that impact coal reserves will also have an impact upon capitalisation and subsequent amortisation of the deferred stripping costs. These changes in estimates are accounted for prospectively from the date of change. Sebelum diterbitkannya ISAK No. 29, Grup menerapkan PSAK No. 33, “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”, dimana biaya pengupasan tanah dibebankan sebagai biaya produksi berdasarkan rasio rata-rata pengupasan tanah selama umur tambang. Jika rasio pengupasan tanah aktual melebihi rasio rata-rata, kelebihan biaya pengupasan tanah tersebut dikapitalisasi sebagai pengupasan tanah ditangguhkan sebagai bagian dari properti pertambangan. Perubahan atas estimasi rasio rata-rata pengupasan umur tambang diperhitungkan secara prospektif sepanjang sisa umur tambang. Prior to the issuance of ISAK No. 29, the Group applied PSAK No. 33, “Stripping and Environmental Management Activities at the General Mining”, where stripping costs are recognized as production costs based on the average stripping ratio during the life of the mine. If the actual stripping ratio exceeds the average stripping ratio, the excess stripping costs are recorded as deferred stripping as part of mining properties. Changes in the estimated average life of mine stripping ratio were accounted for on a prospective basis over the remaining mine life.