Risk of Coal Mining Expansion

Ketidakmampuan ABM untuk melakukan ekspansi kegiatan operasionalnya dapat memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan operasional, arus kas, kondisi keuangan, dan hasil usaha ABM. Sebagai langkah mitigasi risiko ini, ABM telah melakukan penelaahan dan monitor setiap program ekspansi yang telah dijalankan.

6. Risiko Memburuknya Hubungan Baik dengan Masyarakat Setempat

ABM berkepentingan untuk memperhatikan kebutuhan masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah operasionalnya, dan berupaya untuk meminimalkan dampak negatif dari operasinya terhadap lingkungan dan masyarakat setempat. Ketidaksenangan masyarakat terhadap keberadaan ABM oleh karena satu atau lain hal dapat menyebabkan protes atau keluhan atau tindakan lain oleh masyarakat setempat yang dapat menghambat kegiatan operasional ABM. Hal ini dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kegiatan operasional, arus kas, kondisi keuangan, dan hasil usaha ABM. Sebagai langkah mitigasi risiko ini, ABM menjalankan berbagai inisiatif pengembangan masyarakat yang dirangkum dalam kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan CSR, dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui berbagai cara, dan dengan demikian membina hubungan baik dengan mereka.

7. Risiko Permasalahan Lingkungan Akibat Kegiatan Penambangan

Kegiatan operasional penambangan batubara ABM dapat menimbulkan masalah lingkungan yang pelik dan memakan biaya tinggi untuk diatasi. Perubahan atau interpretasi atau pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan peraturan lingkungan, atau pengaruh terhadap ABM’s inability to expand its operations may cause a material adverse efect on operations, cash lows, inancial condition and operational results. To mitigate this risk, ABM has examined and monitored each expansion program that is being carried out.

6. Risk of Deteriorating Relationship with Local Communities

ABM has an interest to pay attention to the needs of the communities living around its operational areas, and therefore seeks to minimize the negative impacts of its operations on the environment and local communities. Public animosity towards ABM due to a certain reason may lead to protests or complaints or other actions by the local community. This may impede ABM’s business operations. This may have a negative impact on ABM’s operations, cash lows, inancial condition and operational results. To mitigate this risk, ABM conducts various community development initiatives as summarized in its corporate social responsibility CSR initiatives, which are aimed at improving people’s lives in various ways, and thus establishing a good rapport with them.

7. Risk of Environmental Problems due to Mining Activities

ABM’s coal mining operations may cause complex environmental problems that require huge inancial cost to resolve. Changes to or interpretation or implementation of regulations, including environmental regulations, or unforeseen efects caused by the environment on lingkungan yang tak terduga dari kegiatan operasional ABM dapat menimbulkan biaya baru atau biaya tambahan. Peraturan yang dimaksud mengatur kegiatan operasional seperti eksplorasi, pengembangan, produksi, kesehatan dan keselamatan kerja, zat beracun, pembuangan zat ke udara dan air, pengelolaan pembuangan materi berbahaya dan limbah, pembersihan lokasi penambangan, kualitas dan ketersediaan air tanah, perlindungan tumbuhan dan satwa liar, reklamasi dan restorasi sebagai kegiatan pascatambang, pembatasan kegiatan penambangan terbuka di kawasan hutan lindung, dan lain-lain. Peraturan lingkungan hidup ini mewajibkan ABM memiliki berbagai izin dan lisensi dari pemerintah. Setiap peningkatan yang material dalam biaya pemenuhan kepatuhan lingkungan dan remediasi atau terjadinya kecelakaan besar lingkungan di tambang dapat secara negatif dan material mempengaruhi kegiatan operasional, kondisi keuangan, hasil usaha, dan prospek usaha ABM. Dalam rangka memitigasi risiko ini, ABM senantiasa memastikan kepatuhan pada peraturan perundang-undangan Republik Indonesia tentang lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, serta persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dan daerah.

8. Risiko Kontraktor

ABM menggunakan kontraktor dan subkontraktor dari pihak eksternal untuk melakukan beberapa kegiatan tertentu di dalam operasi penambangannya. Kegagalan signiikan kontraktor atau subkontraktor dalam melaksanakan kewajiban sesuai kontrak, baik akibat kesulitan keuangan atau operasional atau lainnya, dapat secara negatif dan material mempengaruhi kegiatan operasional, kondisi keuangan, hasil usaha, dan prospek usaha ABM. ABM’s operations may result in ABM’s incurring new or additional costs. Such regulations may be related to operational activities such as exploration, development, production, health and safety, toxic substances, disposal of waste into the air and water, management of hazardous materials and waste, mine site cleanup, quality and availability of ground water, vegetation and wildlife protection, reclamation and restoration as post-mining activities, as well as restrictions on open pit mining activities in protected forest areas. These environmental regulations require ABM to own various permits and licenses from the government. Any material increase in the cost for maintaining compliance with environmental regulations and remediation, or any occurrence of major accidents in the mining environment, may adversely and materially afect ABM’s operations, inancial condition, operational results and business prospects. In order to mitigate this risk, ABM remains fully compliant with the regulations of the Republic of Indonesia as regards the environment, health and safety, as well as other requirements set by central and local governments.

8. Risk of Contractors

ABM procures services from external contractors and subcontractors to perform certain activities as part of its mining operations. Signiicant failure of a contractor or a subcontractor to perform their obligations under the contract, either as a result of inancial or operational diiculties or otherwise, may adversely and materially afect ABM’s operations, inancial condition, operational results and business prospects.