Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat
Kecuali Dinyatakan Lain PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year then Ended
Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated
24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
c. Kombinasi Bisnis lanjutan c. Business Combinations continued
Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan
sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laba rugi atau pendapatan komprehensif lain
sesuai dengan PSAK No. 55 Revisi 2011, “Instrumen
Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran”. Jika diklasifikasikan sebagai
ekuitas, imbalan kontinjensi tidak disajikan kembali
dan penyelesaian
selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to
be an asset or liability will be recognized in accordance with PSAK No. 55 Revised 2011,
“Financial
Instruments: Recognition
and Measurement” either in profit or loss or as
other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should
not be remeasured until it is finally settled within equity.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya disajikan
pada harga
perolehan yang
merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP
atas jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika
imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih
tersebut diakui dalam laba rugi. At acquisition date, goodwill is initially
measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and
the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities
assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary
acquired, the difference is recognized in profit or loss.
Setelah pengakuan awal, goodwill disajikan pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi
kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari
suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap unit penghasil kas
“UPK” dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut,
terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan atas
UPK tersebut. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu dalam
UPK tersebut dilepas, maka goodwill yang diasosiasikan dengan
operasi yang
dilepas tersebut
termasuk dalam jumlah tercatat operasi
tersebut ketika
menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan
operasi. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang
dilepas dan porsi UPK yang ditahan. After initial recognition, goodwill is measured
at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing,
goodwill acquired in a business combination is allocated from the acquisition date, to each of
the Group’s cash generating unit “CGU” that are expected to benefit from the combination,
irrespective of whether other assets or liabilities of the acquirer are assigned to those
CGUs. Where goodwill forms part of a CGU and part of the operations within that CGU is
disposed of, the goodwill associated with the operations disposed of is included in the
carrying amount of the operations when determining the gain or loss on disposal of the
operations. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the
relative values of the operations disposed of and the portion of the CGU retained.
d. Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali
d. Restructuring Transactions of Entities under Common Control
Transaksi kombinasi
bisnis entitas
sepengendali, berupa pengalihan bisnis dalam rangka
reorganisasi entitas-entitas
yang berada
dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan
dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak dapat menimbulkan
laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual
dalam kelompok usaha tersebut, karenanya transaksi tersebut diakui pada jumlah tercatat
berdasarkan metode penyatuan kepemilikan pooling-of-interests.
Business combination
transaction under
common control, in the form of transfer of business
within the
framework of
reorganization of entities under the same business group is not a change of ownership
in economic substance, therefore it would not result in a gain or loss for the group as a whole
or to the individual entity within the same group, therefore the transactions are recorded
using the pooling-of-interests method.
Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat
Kecuali Dinyatakan Lain PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year then Ended
Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated
25
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
d. Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali lanjutan
d. Restructuring Transactions of Entities under Common Control continued
Dalam menerapkan
metode penyatuan
kepemilikan, komponen laporan keuangan untuk periode dimana terjadi kombinasi bisnis
dan untuk periode komparatif sajian, disajikan sedemikian rupa seolah-olah penggabungan
tersebut telah terjadi sejak awal periode entitas yang
bergabung berada
dalam sepengendalian. Entitas yang melepas bisnis
maupun yang menerima bisnis mencatat selisih antara imbalan yang diterimadialihkan
dan jumlah tercatat bisnis yang dilepasjumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis
di ekuitas dan menyajikannya dalam akun “Tambahan Modal Disetor”.
In applying the pooling-of-interests method, the components of the financial statements for
the period during which the business combination occurred and for other periods
presented for comparison purposes, are presented in such a manner as if the
combination has already occurred since the beginning of the period in which the entities
were under common control. The entity that disposed and received business records the
difference
between the
consideration receivedtransferred and the carrying amount
of the disposed businesscarrying amount of any business combination transaction in equity
and presenting it in “Additional Paid-in Capital” account.
e. Kas dan Setara Kas e. Cash and Cash Equivalents
Kas dan setara kas terdiri atas kas dan bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu
tiga bulan atau kurang sejak saat penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and time deposits with
original maturity periods of three months or less and not restricted in use.
f. Aset Keuangan Lancar Lainnya
f. Other Current Financial Assets
Aset keuangan lancar lainnya terdiri dari: Other current financial assets consist of:
• Deposito berjangka dengan jangka waktu
lebih dari 3 tiga bulan tetapi tidak lebih dari 1 satu tahun sejak tanggal
penempatan. •
Time deposits with maturities of more than 3 three months but not exceeding
1 one year at the time of placement.
• Kas yang dibatasi penggunaannya untuk
pembayaran bunga atas pinjaman bank serta kas di bank yang terkait dengan uang
muka dari
pelanggan yang penggunaannya dibatasi
untuk pembayaran
surat keterangan
fiskal tax
clearance sehubungan dengan proses pengeluaran
barang di pelabuhan. •
Restricted cash which are used for interest payment of bank loans and cash
in banks relating to customer deposits which are restricted for the payments of
tax clearance in accordance with goods handling activities in ports.
g. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi g. Transactions with Related Parties
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika:
A party is considered to be related to the Group if:
a. langsung, atau
tidak langsung
yang melalui
satu atau lebih perantara, suatu pihak i mengendalikan, atau dikendalikan oleh,
atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Grup; ii memiliki
kepentingan
dalam Grup
yang memberikan
pengaruh signifikan atas Grup; atau iii memiliki
pengendalian bersama atas Grup;
a. directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party i controls, is
controlled by, or is under common control with the Group; ii has an interest in the
Group that gives it significant influence over the Group; or, iii has joint control
over the Group;
b. suatu pihak adalah entitas asosiasi Grup; b. the party is an associate of the Group;