ABM memitigasi risiko kontraktor dengan menerapkan sistem pemantauan kinerja
kontraktor dan subkontraktor yang menyeluruh dan berkala.
9. Risiko Fluktuasi Nilai Tukar
Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, ABM menggunakan sejumlah mata uang, yang
terutama adalah dolar AS dan rupiah. Apresiasi rupiah terhadap dolar AS dapat berdampak
negatif terhadap kondisi keuangan Perusahaan ketika ditranslasikan, yaitu dalam bentuk
turunnya pendapatan penjualan, piutang dagang, serta kas dan setara kas, serta meningkatkan
beban usaha yang sebagian besar berdenominasi rupiah.
Di sisi lain, depresiasi rupiah terhadap dolar AS dapat berdampak negatif terhadap kondisi
keuangan Perusahaan berupa naiknya biaya produksi, meningkatnya hutang-hutang dan
biaya-biaya lainnya yang berdenominasi dolar AS. Fluktuasi nilai tukar dolar AS terhadap nilai
tukar berbagai mata uang lainnya menghasilkan lindung nilai natural terhadap risiko ini. Dengan
demikian ABM belum mempertimbangkan untuk menerapkan kebijakan lindung nilai formal untuk
memitigasi risiko ini.
10. Risiko Bencana Alam dan Tindakan di Luar Kendali Perusahaan
Terjadinya bencana alam, pemogokan, kemacetan, tindakan dari pihak eksternal, atau
faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi fungsi dari jalur pengangkutan dapat membuat
ABM gagal memenuhi kewajiban kontraknya. Untuk bisnis logistik dan sewa kapal, ABM
berkomitmen atas pengiriman muatan yang tepat waktu dan aman kepada pelanggan. Pengiriman
muatan yang tepat waktu bergantung pada faktor-faktor di luar kendali ABM, termasuk
cuaca, proses persetujuan dari lembaga berwenang, dan masalah jalan dan infrastruktur.
Setiap kegagalan dalam memenuhi jadwal yang disepakati, atau kehilangan atau kerusakan
ABM mitigates contractor risk by implementing a system for thoroughly and regularly
monitoring the performance of contractors and subcontractors.
9. Risks of Exchange Rate Fluctuations
In carrying out its business activities, ABM uses a number of currencies, mainly the US dollar and
rupiah. Appreciation of the rupiah against the US dollar may adversely afect the Company’s
inancial condition when the foreign exchange translation is acknowledged. This may take
the form of drop in sales revenue, accounts receivable, cash and cash equivalents, as well as
an increase in operating expenses that are largely denominated in US dollar.
On the other hand, the depreciation of the rupiah against the US dollar may adversely afect the
Company’s inancial condition in the form of rising production costs, increasing debts and other
expenses denominated in US dollar. As the US dollar exchange rate luctuations
against other currencies provide some degree of natural hedging against this risk, ABM has not yet
considered to implement a formal heding policy to mitigate this risk.
10. Risk of Natural Disasters and Events Beyond the Company’s Control
Natural disasters, strikes, traic congestion, acts of external parties, or other factors which might
afect the functioning of transportation routes may result in ABM failing to meet its contractual
obligations. For the logistics and vessel leasing business, ABM is committed to the delivery of
cargo to customers in a safe and timely manner. Timely delivery of cargo depends on factors
beyond ABM’s control, including the weather, approval by relevant authorities, as well as
roads and infrastructure problems. Any failure to comply with the agreed schedule, or losses or
damages to the cargo, may lead to lawsuits iled by customers. This may result in a material and
muatan, dapat menimbulkan tuntutan hukum dari pelanggan. Hal ini dapat berpengaruh negatif
secara material terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan, hasil usaha, dan prospek usaha
ABM. ABM memitigasi risiko ini dengan menetapkan
program asuransi khusus untuk menutupi kerugian akibat risiko tersebut.
Kegiatan Manajemen Risiko di 2014
Kegiatan manajemen risiko di ABM dilaksanakan oleh Departemen ERM bersama dengan setiap RMU
di anak-anak perusahaan. Untuk meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko di ABM,
Departemen ERM rutin menyelenggarakan pelatihan dan lokakarya serta memberikan pengarahan ke
setiap fungsi. Departemen ERM juga memastikan kemampuan anak-anak perusahaan dan ABM terus
meningkat dalam mengantisipasi dan memitigasi risiko yang dapat berdampak terhadap satu atau
banyak aspek yang ada di Perusahaan. adverse efect on ABM’s operations, inancial
condition, operational results and business prospects.
ABM mitigates this risk by determining a special insurance program to cover potential losses from
this type of risk.
Risk Management Activities in 2014
Risk management activities are carried out by ABM’s ERM Department together with the RMU in
each of ABM subsidiaries. To improve the quality of risk management in ABM, the ERM Department
regularly organizes training and workshops as well as provides guidance to each function. The ERM
Department also ensures that the ability of ABM and subsidiaries continues to increase in anticipating and
mitigating risks that may afect the Company in one or more aspects.