Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas Pendidikan informal responden paling banyak adalah pendidikan Diklat Agama responden terdiri dari agama Islam 51 orang, Kristen 20 orang dan

1. Uji Multikolinieritas

Untuk menunjuk apakah model regresi berganda yang digunakan bergejala multikolinieritas dapat dilakukan dengan uji tolerance dan variance inflation factor VIF, dengan dasar pertimbangan dapat dilihat pada tabel: Tabel 6. Dasar pertimbangan Tolerance dan VIP Tolerance VIF Keterangan Pertimbangan Keputusan Pertimbangan Multikolinieritas Variabel Xi Nilai koef.Var.Xi 0,05 tidak bergejala kolonieritas Nilai koef.Var. Xi 5 = bergejala Nilai koef.Var.Xi 0,05 bergejala Nilai koef.Var.Xi 5 = tidak bergejala

2. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan s yarat kedua untuk menguji model regresi berganda. Untuk melihat apakah model estimasi bergejala Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan Rank Spearman dengan dasar pertimbangan keputusan Hipotesis: H o : ρ = 0 tidak bergejala heteroskedastisitas H a : ρ 0 bergejala heteroskedastisitas Terima H o apabila nilai sig α toleransi Terima H a apabila nilai sig α toleransi

3. Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan syarat yang ketiga untuk menguji regresi linier berganda. Untuk melihat apakah model estimasi yang digunakan bergejala Autokorelasi Universitas Sumatera Utara dapat digunakan Diagnostic Durbin Watson Test DW Test dengan pertimbangan keputusan Hipotesis: H o : DW = 0 tidak bergejala autokorelasi Ha: DW 0 bergejala autokorelasi Terima H o apabila nilai du DW 4 – du Terima H a apabila nilai 1. DW 4 – dL 2. DW dL Tidak ada keputusan 1. DL DW Du 2. 4 - du DW 4 – dL H o Diterima 2 dL du 1,58 1,68 4-du 4-dl 2,32 2,42 Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1 Sejarah Pemerintahan Sumatera Utara Pada masa Pemerintahan Belanda, Sumatera Utara merupakan suatu pemerintahan yang bernama Gouvernement Van Sumatera yang meliputi seluruh Sumatera yang dikepalai oleh seorang gubernur berkedudukan di Medan- Sumatera Utara terdiri dari daerah-daerah administratif yang dinamakan keresidenan. Pada Sidang I Komite Nasional Daerah KND Provinsi Sumatera diputuskan untuk dibagi menjadi 3 sub provinsi yaitu sub Provinsi Sumatera Utara yang terdiri dari Keresidenan Aceh, Keresidenan Sumatera Timur dan Keresidenan Tapanuli, sub Provinsi Sumatera Tengah dan sub Provinsi Sumatera Selatan. Melalui Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1948 tanggal 15 April 1948 pemerintah menetapkan Sumatera menjadi 3 tiga Provinsi yang masing-masing berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri yaitu Sumatera Utara, Sumatera Tengah dan Provinsi Sumatera Selatan dan pada tanggal 15 April selanjutnya ditetapkan menjadi hari jadi Provinsi Sumatera Utara. Awal tahun 1949 diadakan reorganisasi pemerintahan di Sumatera. Dengan Keputusan Pemerintah Darurat RI tanggal 17 Mei 1949 Nomor : 22PemPDRI jabatan Gubernur Sumatera Utara ditiadakan, selanjutnya dengan Ketetapan Pemerintah Darurat RI tanggal 17 Desember 1949 dibentuk Provinsi Aceh Universitas Sumatera Utara dan Provinsi TapanuliSumatera Timur yang kemudian dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang - Undang No. 5 Tahun 1950 tanggal 14 Agustus 1950, ketetapan ini dicabut dan kembali dibentuk Provinsi Sumatera Utara. Nama resmi Provinsi Sumatera Utara dengan ibukota Medan. Adapun luas wilayahnya adalah 72.066,81 km 2 . Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1°- 4° Lintang Utara dan 98° - 100° Bujur Timur, yang pada tahun 2004 memiliki 18 kabupaten dan 7 kota, dan sekarang terdiri dari 33 kabupatenkota terdiri dari 328 kecamatan, secara keseluruhan Provinsi Sumatera Utara mempunyai 5.086 desa dan 382 kelurahan, dan dengan adanya pemekaran di Provinsi Sumatera Utara KabupatenKota menjadi 33 KabupatenKota. Luas daratan Provinsi Sumatera Utara 71.680 km 2 , Sumatera Utara tersohor karena luas perkebunannya, hingga kini perkebunan tetap menjadi primadona perekonomian provinsi. Perkebunan tersebut dikelola oleh perusahaan swasta maupun negara. Sumatera Utara menghasilkan karet, coklat, teh, kelapa sawit, kopi, cengkeh, kelapa, kayu manis, dan tembakau. Perkebunan tersebut tersebar di Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, dan Tapanuli Selatan. Komoditas tersebut telah diekspor ke berbagai negara dan memberikan sumbangan devisa yang sangat besar bagi Indonesia. Selain komoditas perkebunan, Sumatera Utara juga dikenal sebagai penghasil komoditas holtikultura sayur-mayur dan buah-buahan ; misalnya Jeruk Medan, Jambu Deli, Sayur Kol, Tomat, Kentang, dan Wortel yang dihasilkan oleh Kabupaten Karo, Simalungun dan Tapanuli Utara. Produk holtikultura tersebut telah diekspor ke Malaysia dan Universitas Sumatera Utara Singapura. Pemerintah Provinsi Pemprov Sumatera Utara juga sudah membangun berbagai prasarana dan infrastruktur untuk memperlancar perdagangan baik antar kabupaten di Sumatera Utara maupun antara Sumatera Utara dengan provinsi lainnya. Sektor swasta juga terlibat dengan mendirikan berbagai properti untuk perdagangan, perkantoran, hotel dan lain-lain. Tentu saja sektor lain, seperti koperasi, pertambangan dan energi, industri, pariwisata, pos dan telekomunikasi, transmigrasi, dan sektor sosial kemasyarakatan juga ikut dikembangkan. Untuk memudahkan koordinasi pembangunan, maka Sumatera Utara dibagi kedalam empat wilayah pembangunan Sumatera Utara merupakan propinsi yang keempat terbesar jumlah penduduknya di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Jumlah penduduk Sumatera Utara selama tahun 2008 tercatat sebanyak 13,042 juta orang, sehingga dalam hal ini Provinsi Sumatera Utara meraih posisi peringkat keempat, setelah Jawa Barat mencapai 40,92 juta orang, Jawa Timur 37,09 juta orang dan Jawa Tengah sebanyak 32,63 juta orang. Besarnya jumlah penduduk di Provinsi Sumatera Utara tercatat telah memicu besarnya jumlah angkatan kerja yang tersedia, sehingga pihaknya menilai selama bulan Agustus 2008, jumlah angkatan kerja di Provinsi Sumatera Utara mengalami penambahan sebanyak 541.825 orang. Jumlah Daerah Otonom Tingkat II di Sumatera Utara berdasarkan Undang- Undang Darurat No.7 tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten, Undang-Undang Darurat No. 8 tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota-Kota Besar. Undang-Undang Darurat No. 9 tahun 1956 tentang Pembentukan Universitas Sumatera Utara Daerah Otonom Kota-Kota Kecil serta Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang No. 4 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tk. II adalah 17 buah, saat ini di Sumatera Utara terdiri dari :

A. 25 Kabupaten yaitu :

1. Kabupaten Tapanuli Tengah 14. Kabupaten Serdang Bedagai 2. Kabupaten Tapanuli Utara 15. Kabupaten Toba Samosir 3. Kabupaten Tapanuli Selatan 16. Kabupaten Samosir 4. Kabupaten Nias 17. Kabupaten Nias Selatan 5. Kabupaten Langkat 18. Kabupaten Mandailing Natal 6. Kabupaten Karo 19. Kabupaten Batu Bara 7. Kabupaten Deli Serdang 20. Kabupaten Padang Lawas 8. Kabupaten Simalungun 21. Kabupaten Kabupaten Padang Lawas Utara 9. Kabupaten Asahan 22. Kabupaten Labuhan Batu Utara 10. Kabupaten Labuhan Batu 23. Kabupaten Labuhan Batu Selatan 11. Kabupaten Dairi 24. Kabupaten Nias Utara 12. Kabupaten Pak-Pak Barat 25. Kabupaten Nias Barat 13. Kabupaten Humbang Hasundutan

B. 8 Kota yaitu:

1. Kota Medan 2. Kota Pematang Siantar 3. Kota Sibolga 4. Kota Tanjung Balai Universitas Sumatera Utara 5. Kota Binjai 6. Kota Tebing Tinggi 7. Kota Padang Sidempuan 8. Kota Gunung Sitoli Sampai saat ini di Provinsi Sumatera Utara terdapat 20 Dinas Otonom sesuai Perda No. 8 tahun 2008 yaitu : 1. Dinas Kehutanan 2. Dinas Pertanian 3. Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan 4. Dinas Kesejahteraan Dan Nasional 5. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air 6. Dinas Kesehatan 7. Dinas Perindustrian Dan Perdagangan 8. Dinas Tata Ruang Dan Permukiman 9. Dinas Perhubungan 10. Dinas Bina marga 11. Dinas Tenaga Kerja Dan Imigrasi 12. Dinas Komunikasi Dan Informatika 13. Dinas Perkebunan 14. Dinas Pendapatan dibentuk Dengan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat 1 Sumatera Utara 15. Dinas Pemuda dan Olah Raga 16. Dinas Kelautan dan Perikanan, 17. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 18. Dinas Pertambangan dan Energi 19. Dinas Pendidikan 20. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Universitas Sumatera Utara Di Provinsi Sumatera Utara terdapat 16 Badan yaitu : 1. Bappeda 9. BKD 2. Bakesbang, Politik dan Linmas 10. Bapemas dan Pemerintah Desa 3. Badiklat 11. Badan Ketahanan Pangan 4. Badan Penanaman Modal dan Promosi 12. Badan RS JIWA 5. Badan Lingkungan Hidup 13. Bakorluh 6. Baperpus, Arsip dan Dokumentasi Daerah 14. Badan Penanggungan Bencana Daerah 7. Inspektorat Daerah 15. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu 8. Balitbang 16. Badan Narkotika Provinsi

5.1.2 Rekapitulasi Jumlah PNS Pempropsu

Pegawai Negeri Sipil PNS di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, berdasarkan sumber data dari Badan Kepegawaian Daerah BKD Provinsi Sumatera Utara 2009, secara keseluruhan terdiri dari 12,194 dua belas ribu seratus Sembilan puluh empat orang dengan perincian Golongan I terdiri dari 370 orang, Golongan II terdiri dari 3.536 orang, Golongan III terdiri dari 7.567 orang dan Golongan IV terdiri dari 721 orang, dimana kesemuanya bertugas pada 47 unit kerja instansi pemerintah sebagaimana pada tabel 6. Universitas Sumatera Utara Tabel 7. Data Jumlah PNS Pemprovsu GOLONGAN No. Unit kerja I II III IV Jumlah 1. Sekretariat Pempropsu 38 331 519 56 944 2. Sekretariat DPRD Provsu 7 42 51 6 106 3. Badan, Kantor dan KPID SU 18 272 842 173 1.305 4. Dinas-dinas 307 2.891 6.445 486 9.839 Jumlah 370 3.536 7.567 721 12.194 Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Utara 2009

5.2 Hasil Kuesioner

Data kuesioner sebagaimana pada lampiran I, terdiri dari 26 dua puluh enam pertanyaan, di mana sebelum diedarkan terlebih dahulu diadakan uji validitas dan reliabilitas terhadap 30 orang responden, ada pada lampiran II. Untuk selanjutnya dibagikan kepada 78 tujuh puluh delapan responden dari 47 unit kerja, dengan perincian 68 enam puluh delapan orang berdudukan pada eselon III dari 317 eselon III, dan 10 sepuluh orang eselon II dari 47 unit kerja. Penelitian dimulai pada pertengahan Bulan April tahun 2011 sampai dengan Bulan November tahun 2011, di mana peneliti mengunjungi langsung beberapa unit kerja Instansi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dengan cara membagikan kuesioner dan mengadakan wawancara kepada beberapa orang pejabat Eselon III maupun Eselon II. Untuk selanjutnya setelah terkumpul hasil data kuesioner ditabulasi dan diadakan perhitungan dengan menggunakan model kuantitatif Universitas Sumatera Utara Lampiran III. Dan untuk keperluan analisis diolah dengan program SPSS, dengan analisis regresi sederhana dan regresi berganda, khusus untuk regresi berganda diadakan uji asumsi klasik. sebagaimana pada lampiran IV

5.2.1 Data Penelitian 1

. Usia responden rata-rata berada pada kelompok usia sekitar 47 tahun dengan persentase 43. Pada usia tersebut sangat produktif dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan. 2.Status perkawinan responden pada umumnya dengan status kawin yaitu 78 orang, dengan persentase 100. Jelas dengan status responden yang sudah berkeluarga akan lebih baik dalam menjalankan tugas. 3 . Pendidikan formal responden paling banyak berada pada Pendidikan S1 dengan jumlah 48 orang. S2 dengan jumlah 30 orang, dan S3 dengan jumlah 5 orang. Tergambar bahwa pada umumnya pendidikan responden sudah mumpuni dalam berpengetahuan pendidikan formal.

4. Pendidikan informal responden paling banyak adalah pendidikan Diklat

Pim III dengan jumlah 50 orang, dan Diklat Pim II berjumlah 18 orang, sedang 10 orang belum pernah mengikuti Diklatpim. Dari data tersebut para responden pada umumnya sudah mendapat pendidikan kepemimpinan. 5 . Eselon responden terdiri dari 68 orang eselon III dan 10 orang eselon II.

6. Agama responden terdiri dari agama Islam 51 orang, Kristen 20 orang dan

Katolik 7 orang. Universitas Sumatera Utara 7. Jumlah tanggungan responden berkisar antara 2-4 orang yaitu 40 orang, tanggungan di atas 4 orang berjumlah 23 orang dan tanggungan di bawah 2 orang berjumlah 15 orang. Dan hal ini dapat dilihat pada table berikut: Tabel 8. Data Responden No. Da ta Responden Keterangan 1 Usia Sekitar 47 Thn 2 Status Perkawinan 100 status kawin 3 Pendidikan Formal S1 48 orang. S2 25 orang dan S3 5 orang 4 Pendidikan Informal Pim3, 50 orang, Pim 2, 18 orang dan tdk pim 10 orang 5 Eselon 68 orang eselon III, dan 10 orang eselon II 6 Agama Islam 50 orang, Kristen 20 orang,katolik 7 orang 7 Jumlah Tanggungan Sekitar 2-4 Orang 40 orang 1

5.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Uji Validitas berfungsi untuk menguji valid tidaknya penelitian yang akan dilakukan, dalam hal ini yang di uji adalah pertanyaankuesioner yang akan disampaikan kepada para responden. Dari hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 9. Uji Validitas Item Corrected Item- Total Correlation r hit Table r product moment dk = n-1 Validitas r hit r tab VAR00001 0,683 0,396 Valid VAR00002 0,504 0,396 Valid VAR00003 0,460 0,396 Valid VAR00004 0,484 0,396 Valid VAR00005 0,963 0,396 Valid VAR00006 0,651 0,396 Valid VAR00007 0,451 0,396 Valid VAR00008 0,647 0,396 Valid VAR00009 0,875 0,396 Valid VAR00010 0,875 0,396 Valid VAR00011 0,480 0,396 Valid VAR00012 0,398 0,396 Valid VAR00013 0,875 0,396 Valid VAR00014 0,647 0,396 Valid VAR00015 0,875 0,396 Valid VAR00016 0,397 0,396 Valid VAR00017 0,486 0,396 Valid VAR00018 0,632 0,396 Valid VAR00019 0,875 0,396 Valid VAR00020 0,875 0,396 Valid VAR00021 0,875 0,396 Valid VAR00022 0,403 0,396 Valid VAR00023 0,683 0,396 Valid VAR00024 0,683 0,396 Valid VAR00025 0,697 0,396 Valid VAR00026 0,397 0,396 Valid Dari table 9 di atas diperoleh hasil bahwa ke-26 item pertanyaan yang diajukan kepada 30 tiga puluh orang responden semuanya dinyatakan valid, artinya semua item pertanyaan dapat dijadikan alat ukur.

2. Uji Reliabilitas