Kerangka Konseptual PENEGAKAN HUKUM

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual

Pembangunan merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Antara lain adalah, menaikkan standar hidup, memperbaiki tingkat pendidikan, kesehatan dan persamaan hak untuk memiliki kesempatan dalam memperoleh semua komponen-komponen penting dari hasil pembangunan ekonomi. Dalam upaya mencapai tujuan pembangunan tersebut diperlukan pemberdayaan aparatur pemerintah oleh pegawai negeri sipil PNS sebagai sumber daya di daerah yang bertugas sebagai Abdi Masyarakat, Abdi Negara dan dapat menyelenggarakan pelayanan secara adil dan merata kepada masyarakat yang membutuhkan dengan dilandasi kesetiaan, ketaatan kepada Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945. Dari penelitian terdahulu tergambar ada hubungan antar variable yang mempengaruhi pembangunan daerah dan pelaksanaan good governance dengan adanya pemberdayaan sumber daya aparatur, kualitas perencanaan dan kinerja aparatur pemerintah daerah. Pembangunan daerah di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara inti dalam penelitian ini diambil dari teori perencanaan wilayah yang menjelaskan bagaimana pemanfaatan potensi wilayah, baik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia maupun potensi sumber daya buatan yang harus dilaksanakan secara fully dan Universitas Sumatera Utara efficiently agar pemanfaatan potensi dimaksud benar-benar berdampak pada kesejahteraan masyarakat secara maksimal. Untuk itu perlu Pemberdayaan SDM melalui pendidikan dan pelatihan kepemimpinan untuk mencapai tujuan sebagaimana ditetapkan dalam proses kegiatan pelaksanaan roda organisasi dalam mewujudkan good governance . Dalam penelitian ini yang menjadi fokus adalah aktifitas sumber daya manusia yang bertugas dan berada di wilayah tersebut yaitu aparatur pemerintah sebagai penyelenggara pemerintahan dalam menjalankan roda pemerintahan di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang diukur melalui kualitas perencanaan dan kinerjanya diutamakan yang bertugas di unit kerjanya masing-masing. Pembangunan manusia yang dilihat dari kemampuan manusianya, dapat diartikan dengan Pemberdayaan SDM Aparatur Pemerintah dalam pelaksanaan good governance, yang berpengaruh kepada Pembangunan daerah di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Pada penyelenggaraan pemerintahan di Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara, dimana ada 47 empat puluh tujuh unit kerja organisasi pemerintah yang akan menjadi responden dalam penelitian ini, yang terdiri dari eselon II 47 orangempat puluh tujuh dan eselon III 317 orang tiga ratus tujuh belas diutamakan yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan baik tingkat III maupun tingkat II. Pembinaan PNS perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya dengan berdasarkan pada perpaduan sistem prestasi kerja. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan peluang bagi Pegawai Negeri Sipil PNS yang berprestasi tinggi dan Universitas Sumatera Utara loyal terhadap pekerjaan sehingga kemampuan dapat ditingkatkan secara profesional dan berkompetisi secara sehat Dari keseluruhan pegawai negeri sipil yang ada di Indonesia berjumlah 3.932.766 orang, pegawai negeri dengan jenjang pendidikan SLTA ke bawah mencapai 2.854.099 orang, dengan komposisi pegawai negeri seperti itu, diasumsikan para PNS itu belum bisa diharapkan untuk melakukan kreasi dan inovasi dalam menghadapi berbagai tantangan dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Membangun kapasitas profesionalisme aparatur pemerintah merupakan pekerjaan berat, sama beratnya dengan mewujudkan kinerja tinggi birokrasi pemerintahan. Tetapi bagaimanapun beratnya tantangan tersebut, upaya untuk mewujudkan profesionalisme aparatur pemerintah kedepan merupakan tugas yang harus dilaksanakan. Salah satu strategi yang seringkali ditempuh dalam meningkatkan kapasitas profesionalisme aparatur pemerintah adalah melalui diklat aparatur. Diantara beberapa unsur sumberdaya manusia secara potensial sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan otonomi daerah. Untuk pembangunan daerah diperlukan pemberdayaan SDM Aparatur pemerintah. Aparatur pemerintah merupakan inti perencana dan pelaksana pembangunan yang berfungsi sebagai pengatur dan pengendali melalui kualitas perencanaan yang dilakukannya, keberhasilan dalam melaksanakan pembangunan tergantung kepada profesionalisme individu yang dilihat melalui kompetensi dan diukur melalui kinerjanya. Universitas Sumatera Utara Pemberdayaan Sumber Daya Manusia sangat signifikan untuk meningkatkan kualitas perencanaan, yang di ukur melalui kinerja organisasi secara bersama-sama akan berpengaruh terhadap Pembangunan daerah, maka memberdayakan Sumber Daya Manusia dimaksud harus terencana, terarah dan strategis yang pada akhirnya dapat digunakan dan diimplementasikan pada unit-unit kerja organisasi yang bersangkutan. Dalam kaitan inilah dapat diwujudkan Good Governance di pemerintah provinsi Sumatera Utara. Dengan demikian Jika SDM aparatur diberdayakan maka kualitas perencanaan aparatur akan berpengaruh terhadap pembangunan daerah, demikian juga dengan kinerja aparatur akan dapat mewujudkan pembangunan daerah di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pembangunan daerah. Melalui pemberdayaan SDM aparatur di unit kerja instansi pemerintah, para penyelenggaraan pemerintahan harus dapat membangun kesinergian dengan unsur-unsur good governance yaitu sektor NegaraPemerintah, sektor dunia usahaswasta dan masyarakat madani untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa dan negara, dengan menerapkan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik, antara lain profesionalitas, akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima, demokrasi, efisiensi, efektivitas, supremasi hukum dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan legitimate, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Universitas Sumatera Utara dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme Guna menghindari kesimpangsiuran dalam penelitian, dan setelah peneliti mempelajari beberapa teori dan jurnal dari hasi penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini, maka untuk itu diperlukan satu kerangka konseptual untuk menjadi pedoman dalam setiap tahap penelitian yang akan dilakukan nantinya. Adapun bentuk kerangka konseptual penelitian adalah sebagaimana pada bagan gambar 2 berikut ini : Gambar 2. Kerangka Konseptual Penelitian